6 PMR ini memiliki beberapa keunggulan yaitu 1 siswa tidak akan mudah lupa
dengan pengetahuannya karena siswa membangun sendiri pengetahuannya, 2 suasana dalam proses pembelajaran juga menjadi menyenangkan karena
menggunakan realitas kehidupan, sehingga siswa tidak cepat bosan belajar matematika, 3 siswa merasa dihargai dan semakin terbuka karena setiap
jawaban siswa ada nilainya, 4 saling memupuk kerjasama dalam kelompok, 5 melatih keberanian siswa karena harus menjelaskan jawabannya, 6 melatih
siswa terbiasa berpkir dan mengemukakan pendapat.
Dari latar belakang yang telah diuraikan di atas, perlu dilakukan suatu penelitian. Penelitian yang sesuai dengan latar belakang tersebut yaitu
“Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Kelas 4 SD N 1 Troso Pada Mata Pelajaran Matematika Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat dengan Menerapkan
Pendekatan Pendidikan Matematika Re alistik”.
B. Identifikasi Masalah
1. Guru masih dominan menggunakan metode ceramah.
2. Siswa ramai dan tidak berkonsentrasi saat pembelajaran berlangsung.
3. Siswa merasa kesulitan dalam penjumlahan dan pengurangan bilangan
bulat. 4.
Nilai matematika pada materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat masih rendah.
7
C. Pembatasan Masalah
Mengingat banyaknya permasalahan dan terbatasnya kemampuan peneliti maka penelitian ini dibatasi pada peningkatan prestasi belajar siswa dalam
melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat dengan Pendidikan Matematika Realistik.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka rumusan masalah:
1. Bagaimanakah upaya meningkatkan prestasi belajar siswa Kelas 4 SD N 1
Troso pada materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat dengan menerapkan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik?
E. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan Rumusan Masalah di atas, tujuan penelitan ini adalah untuk meningkatan prestasi belajar siswa Kelas 4 SD N 1 Troso pada materi
penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat dengan menerapkan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik.
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Penggunaan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik dapat meningkatkan prestasi belajar terkait penjumlahan dan pengurangan bilangan
bulat pada pembelajaran matematika.
8
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa
Hasil penelitian digunakan untuk meningkatkan prestasi belajar terkait penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat pada pembelajaran
matematika. b.
Bagi Guru Penelitian ini untuk referensi tindakan dalam meningkatkan prestasi
belajar terkait penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat pada pembelajaran matematika.
c. Bagi Peneliti
Peneliti sebagai bentuk pengabdian dan penerapan dari ilmu yang didapat, memberi pengalaman, dan memberi konstribusi untuk masyarakat.
G. Penegasan Istilah
Untuk menghindari terjadinya kesalahpahaman terhadap istilah dalam skripsi ini, maka perlu dikemukakan definisi istilah. Batasan pengertian dari judul
penelitian ini adalah :
1. Prestasi belajar adalah keberhasilan yang dicapai siswa dari segi
penguasaan, pengetahuan, dan keterampilan dengan melihat nilai tes yang diperoleh berupa angka dari 0-100 pada mata pelajaran matematika materi
penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. 2.
Pembelajaran Matematika Realistik adalah pendekatan pembelajaran matematika yang menekankan penalaran siswa dalam menemukan
9 pengetahuan matematika menggunakan pembelajaran yang dikaitkan dengan
kehidupan sehari- hari siswa atau yang dapat dibayangkan siswa secara nyata sebagai titik tolak membangun konsep matematika.
10
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Karakteristik Mathematis Siswa Sekolah Dasar
Perkembangan siswa usia sekolah dasar di antaranya perkembangan kognitif, perkembangan sikap, dan perkembangan keterampilan. Menurut
piaget dalam Eka, dkk 2013: 104 masa kanak- kanak akhir usia 7-12 tahun perkembangan kognitifnya berada dalam tahap operasi konkret dalam
berfikir, dimana konsep yang pada awal masa kanak- kanak merupakan konsep yang samar- samar dan tidak jelas sekarang menjadi lebih konkret.
Oleh karena itu dalam pembelajaran matematika sangatlah penting menggunakan alat peraga dan media pembelajaran yang bersifat lebih nyata,
seperti menggunakan benda yang nyata maupun dalam bentuk gambar yang sesuai dengan materi matematika yang akan dipelajarai.
Menurut Eka, dkk 2013: 105, perkembangan kognitif siswa sekolah dasar yaitu siswa sudah mampu memecahkan masalah- masalah yang bersifat
konkret dan memahami suatu konsep dengan mengandalkan pengalaman hidupnya. Siswa sekolah dasar sudah mampu berfikir logis meski masih
terbatas. Pada usia sekolah dasar, siswa tidak dapat hanya membayangkan namun harus dengan model yang nyata, sehingga siswa dapat mengerti
dengan jelas materi yang sedang dipelajari. Pada pembelajaran matematika, penyampaian materi dapat dilakukan dengan mengkaitkan kehidupan sehari-
hari siswa, misalnya melalui sebuah soal cerita yang berkaitan dengan pengalaman siswa namun juga sesuai dengan materi yang akan dipelajari. Hal