37
2.3 Kerangka Berfikir
Pembelajaran Bahasa Indonesia adalah agar siswa terampil berbahasa dan bersastra yang meliputi keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan
menulis. Hasil peningkatan penelitian siswa kelas V SD Negeri Bendan 02 Semarang masih rendah. Terbukti saat pembelajaran ketika guru membelajarkan
sastra terutama menulis puisi dan guru memberi tugas membuat puisi rata-rata mereka kurang bersemangat, melamun, menunggu waktu yang lama sekali untuk
menulis sebuah puisi. Keberhasilan pelaksanaan proses belajar mengajar ditentukan oleh
komponen pembelajaran. Komponen pembelajaran meliputi perilaku dan komponen instrumen. Komponen perilaku adalah guru, siswa, dan perencanaan
pembelajaran. Komponen instrumen meliputi sistem dan metode pembelajaran. Pembelajaran puisi dengan menggunakan media gambar berdasarkan
teknik Evaluasi Langsung, yaitu siswa dalam belajar diberikan gambar mengenai objek yang berkaitan dengan puisi, sehingga siswa memiliki gambaran dan lebih
mudah dalam menuangkan kata-kata lalu di evaluasi secara langsung agar siswa bisa mengetahui dimana letak kesalahannya dalam menuliskan puisi tersebut.
Karena siswa tidak mengangan-angan objek mengenai tema puisi. Dengan demikian, siswa menjadi termotivasi untuk aktif dalam pembelajaran serta siswa
merasa terbimbing sehingga siswa akan lebih mudah menuangkan ide, perasaan atau gagasan ke dalam sebuah bentuk ekspresi puisi.
38
2.4 Hipotesis Tindakan
Hipotesis tindakan penelitian ini adalah setelah diberikan pembelajaran menulis puisi dengan media gambar berasarkan teknik Evaluasi Langsung pada
siswa kelas 5 SD Negeri Bendan 2. Maka keterampilan siswa akan meningkat dan perilaku siswa dalam pembelajaran menulis puisi mengalami perubahan ke arah
yang lebih positif.
39
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas PTK. Artinya, penelitian ini dilakukan di kelas dalam satu sekolah. Penelitian tindakan kelas ini
berisi refleksi awal dan perencanaan umum. Refleksi awal berupa suatu renungan dalam mengajar sehingga dapat menemukan kelemahan-kelemahannya, yang
nantinya diperoleh suatu kemanfaatan berupa perbaikan praktis yang meliputi penanggulangannya berbagai permasalahan belajar yang dialami siswa.
Perencanaan umum berupa kegiatan mempertimbangkan dan memilih upaya- upaya yang dapat dilaksanakan untuk memecahkan masalah tersebut.
Pertimbangan dan pemilihan upaya tersebut dapat diterangkan dalam perencanaan.
Berdasarkan perencanaan tersebut, PTK dapat diartikan sebagai suatu kajian atau penelitian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan yang dilakukan
untuk meningkatkan kemantapan nasional dan tindakan-tindakan mereka dalam melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang
melakukan itu, serta memperbaiki kondisi-kondisi praktik-praktik pembelajaran tersebut dilakukan Tim Pelatihan Proyek PGSM dalam Hasyim 2001:32. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada bagan dibawah ini.