73
Pesan kesan ataupun saran yang diberikan siswa selama pembelajaran menulis kreatif puisi dengan media gambar berbeda-beda. Adapun masukan yang
diberikan siswa diantaranya adalah pembelajaran menulis puisi perlu ditingkatkan menjadi lebih baik, hal ini terkait dalam membangkitkan semangat siswa dalam
mempelajari dan mencintai sastra. Kemudian dalam mengajarkan sastra sebaiknya ditambah agar hasilnya bagus.
4.1.1.2.3 Hasil Wawancara
Pada siklus I sasaran wawancara difokuskan pada siswa yang mendapat nilai tertinggi, sedang dan nilai terendah pada hasil tes menulis puisi. Hal-hal yang
diungkapkan dalam wawancara meliputi lima hal, yaitu: 1 ketertarikan siswa dalam pembelajaran menulis puisi dengan media gambar, 2 pendapat siswa
tentang media gambar, 3 kesulitan siswa dalam pembelajaran menulis puisi denagn media gambar, 4 cara mengatasi kesulitan siswa dalam pembelajaran
puisi dengan media gambar, 5 manfaat yang diperoleh dari pembelajaran menulis puisi dengan media gambar. Hasil wawancara diambil dari 3 orang siswa
yang mendapat dilai tinggi, sedang, dan rendah. Perasaan senang dilontarkan oleh ketiga siswa yang mendapat nilai tinggi,
sedang, dan rendah. Siswa mengalami perasaan senang karena mereka mendapat teknik dan pembelajaran yang baru dalam belajar menulis puisi.
74
Gambar 4. Siswa Ketika Membuat Puisi dengan Gambar Pantai
Gambar tersebut merupakan aktivitas siswa ketika menulis puisi dengan media gambar, mereka tampak bersungguh-sungguh mengamati gambar yang bisa
diambil temannya sehingga siswa benar-benar merasa bebas dalam menentukan
sebuah tema. Setelah mereka selesai membuat puisi berdasarkan gambar, guru
menunjuk beberapa siswa untuk membacakan hasil karyanya didepan kelas dan di evaluasi secara langsung. Mereka tampak senang dan mendengarkan dengan
sungguh-sungguh puisi yang dibacakan oleh temannya, siswa juga diminta untuk memberikan penilaian terhadap puisi yang sudah dibaca. Untuk memberikan
penilaian, mereka diberikan penjelasan terlebih dahulu oleh guru. Kenyataan ini sangat relevan dengan respon siswa terhadap pembelajaran
yang diberikan oleh guru. Siswa umumnya menerima dan merespon positif pembelajaran yang diberikan guru. Mereka banyak bertanya, mereka aktif
mengutarakan pendapatnya, dan berani maju didepan kelas untuk membacakan hasil karyanya. Pembelajaran menulis puisi dengan media gambar ini menambah
75
semangat siswa dalam mengikuti pembelajaran. Walaupun ada sebagian kecil siswa yang ramai, tidak peduli, namun sebagian besar mereka tampak senang dan
menikmati pembelajaran menulis puisi. Keadaan ini merupakan suatu perubahan perilaku positif siswa dari siklus I, sebelum menggunakan media gambar dalam
pembelajaran mrnulis puisi mereka kurang bersemangat dalam mengikuti pembelajaran tersebut, tetapi setelah guru menyampaikan materi pembelajaran
menulis puisi dengan media gambar berdasarkan teknik evaluasi langsung, mereka menjadi lebih aktif, kreatif, dan produktif dalam pembelajaran dan dapat
menghasilkan karya sastra yang lebih baik. Perubahan strategi yang dilakukan guru ternyata memberikan manfaat bagi
siswa, siswa terlihat senang, menikmati pembelajaran yang telah diberikan oleh guru seperti yang diungkapkan keempat responden, mereka mengatakan ada
perubahan cara guru mengajar lebih santai dan menyenangkan. Selain itu mereka juga berkomentar ada perubahan cara guru mengajar tidak menegangkan dan lebih
enak. Selain itu mereka sangat tertarik dengan pemodelan yang telah diberikan. Kesulitan-kesulitan dalam pembelajaran yang dialami siswa memang
selalu ada. Tidak semua siswa dapat menyerap materi pembelajaran dengan mudah, karena kapasitas dalam menerima materi pelajaran masing-masing siswa
berbeda. Siswa yang mendapat prestasi tes menulis puisi rendah, mereka menyatakan bahwa ia belum paham tentang menulis puisi, apalagi mengambil
tema dari gambar yang dilihatnya katanya sedikit membingungkan dan pada dasarnya memang siswa tersebut kurang tertarik dengan pembelajaran sastra.
76
Contoh-contoh puisi ysng dihadirkan dapat dipahami oleh siswa tersebut. Mereka menyatakan tidak mengalami kesulitan ketika guru memberikan contoh
puisi yang dikaitkan dengan gambar yang bisa dilihat. Hal ini berkaitan dengan pernyataan apakah siswa merasa lebih mudah menulis puisi ketika menggunakan
media gambar, siswa yang mendapat nilai tinggi mengatakan bahwa mereka sangat senang dengan adanya media pembelajaran yang digunakan guru.
Pernyataan tersebut juga terdapat dalam jurnal yang pernah ditulis oleh siswa yang mendapat nilai baik. Berbeda dengan siswa yang mendapat nilai terendah,
mereka mengatakan tidak ada pengaruhnya karena mereka tidak merasa terbantu dalam memahami menulis puisi dengan media gambar berdasarkan teknik
enaluasi langsung dan awalnya mereka memang kurang tertarik dengan sastra. Berikut ini contoh gambar yang diberikan oleh guru.
Gambar 5. Guru Memberikan Contoh Gambar kepada Siswa
Gambar tersebut merupakan kegiatan guru ketika memberikan contoh media gambar pantai kepada siswa. Media yang diterapkan oleh guru diharapkan
77
dapat membantu siswa dalam menulis puisi dengan baik, dimana unsur-unsur puisi termuat semua.
Dari hasil wawancara diperoleh jawaban berbeda. Siswa yang mendapat nilai tinggi menyatakan dapat memahami contoh puisi yang dihadirkan guru, dan
pada akhirnya mereka dapat menulis puisi dengan melihat gambar. Selanjutnya siswa yang mendapat nilai rendah mengemukakan bahwa ia
terlalu sulit menulis puisi, belum bisa memahami contoh yang diberikan oleh guru dan memang karena mereka kurang suka dengan pembelajaran sastra.
Dari beberapa jawaban siswa, simpulanya mereka sangat suka terhadap teknik dan media pembelajan yang diberikan oleh guru. Mereka sangat
menyukainya, karena pembelajarannya santai, tidak menegangkan, gurunya enak dan asyik dalam menyampaikan materi, tidak galak dan banyak memberikan
contoh-contoh.
4.1.2Hasil Penelitian Siklus II
Pembelajaran yang dilakukan pada siklus II merupakan tindak lanjut dari siklus I sekaligus sebagai perbaikan pembelajaran siklus I. Keterampilan menulis
puisi pada siswa kelas V SD Negeri Bendan 2 Semarang masih dalam kategori yang cukup dan belum memenuhi target maksimal pencapaian nilai rata-rata kelas
yang ditentukan. Selain itu perubahan tingkah laku dalam pembelajaran menulis puisi masih tergolong normal belum tampak perubahan yang berarti. Dengan
demikian, tindakan siklus II dilakukan untuk mengamati masalah tersebut. Pada siklus II penelitian dilaksanakan dengan rencana dan persiapan yang lebih matang
dari pada siklus I. Dengan adanya perbaikan-perbaikan pembelajaran yang
78
mengarah pada peningkatan belajar tanpa mengesampingkan proses pembelajaran dengan media gambar berdasarkan teknik evaluasi langsung, maka hasil penelitian
yang berupa nilai tes keterampilan siswa meningkat dari kategori cukup menjadi kategori baik. Meningkatnya nilai tes diikuti pula dengan perubahan perilaku
siswa yang lebih aktif, kreatif, dan lebih terbuka dalam menerima pembelajaran dengan media gambar berdasarkan teknik evaluasi langsung. hasil selengkapnya
mengenai tes dan nontes siklus II ini diuraikan secara rinci sebagai berikut.
4.1.2.1 Hasil Tes