Lama Rawatan Rata-Rata Bayi Saran

Berdasarkan gambar 5.9 dapat dilihat proporsi ibu yang melahirkan bayi BBLR dengan riwayat kehamilan baik 81,2 dan buruk 18,1. Sebesar 0,7 riwayat kehamilan ibu yang tidak tercatat merupakan rujukan dari rumah sakit lain, dalam hal ini ibu yang dirujuk sebelum melahirkan atau bayi yang dirujuk dengan keluhan Ibu tidak melahirkan di RS Santa Elisabeth Medan. Bila pada persalinan lampau dijumpai keadaan kehamilan dengan komplikasi atau penyakit, pernah mengalami keguguran, persalinan prematur, kehamilan mati dalam rahim, persalinan dengan tindakan operasi, persalinan berlansung lama melebihi 24 jam, atau kehamilan lewat waktu. Dapat disimpulkan bahwa kehamilan mempunyai risiko yang lebih tinggi, sehingga persalinannya perlu dikirim ke rumah sakit. Tujuan konsultasi atau mengirimkan ke rumah sakit dengan fasilitas yang memadai adalah menjamin kehamilan mendapat pengawasan yang optimal Manuaba dkk, 2010. Penelitian telah menunjukkan bahwa ibu dengan riwayat kehamilan buruk empat kali lebih mungkin untuk melahirkan bayi berat badan lahir rendah . Faktor genetik dan sosial ekonomi mungkin adalah alasan untuk fenomena ini Singh dan Sidhu, 2010.

5.3 Lama Rawatan Rata-Rata Bayi

Lama rawatan rata-rata bayi jika dilihat berdasarkan nilai mean adalah sebesar 13 hari. Akan tetapi dari hasil penelititian didapatkan data tidak menyebar secara normal atau memiliki nilai yang berbeda-beda, selain itu juga terdapat data yang nilainya ekstrim. Dalam hal ini median mempunyai beberapa keuntungan jika dibandingkan dengan mean, terutama bila data yang kita peroleh tidak Universitas Sumatera Utara simetris, karena median paling stabil jika dibandingkan dengan mean. Oleh karena itu, dikatakan bahwa median merupakan nilai tengah yang paling sedikit dipengaruhi oleh nilai ekstrim dibandingkan dengan mean Budiarto, 2002. Dari hasil didapatkan median lama rawatan bayi dengan berat badan lahir rendah adalah 9 hari. Rata-rata lamanya pasien rawat inap dirumah sakit atau Average length of stay ALOS merupakan salah satu indikator yang digunakan untuk menunjukkan kualitas pelayanan suatu rumah sakit. Menurut Ditjen Bina Yanmed standar ideal lama rawatan rata-rata adalah 6-9 hari Depkes RI, 2005. Berarti jika dilihat dari nilai median 9 hari maka, lama rawatan rata-rata bayi BBLR sudah memenuhi standar ideal pelayanan rumah sakit. Berdasarkan data dari Healthcare Cost and Utilization Project tahun 2011, lama rawatan rata-rata bayi berat badan lahir rendah di Amerika Serikat adalah 17,7 hari Kowlessar dkk, 2013. Dari 129 NICU Neonatal Intensif Care Unit di California didapatkan median lama rawatan bayi dengan berat badan lahir ekstrim rendah adalah 79 hari dengan rentang 23 –219 hari Lee dkk, 2013.

5.4 Cara Persalinan

Proporsi ibu yang melahirkan bayi BBLR berdasarkan cara persalinan di RS Santa Elisabeth tahun 2009-2013 dapat dilihat pada gambar berikut ini: Universitas Sumatera Utara Gambar 5.10 Diagram Pie Proporsi Ibu yang Melahirkan Bayi BBLR Berdasarkan Cara Persalinan di RS Santa Elisabeth Medan Tahun 2009-2013 Berdasarkan gambar 5.10 dapat diketahui bahwa proporsi ibu yang melahirkan bayi BBLR berdasarkan cara persalinan seksio caesaria 55,7 dan normal 44,3. Tidak terdapat ibu yang melahirkan dengan ekstraksi vakum berdasarkan cara persalinan. Indikasi klasik yang dapat dikemukakan sebagai dasar seksio sesaria adalah persalinan lama sampai persalinan terlambat, ruptura uteri iminen, gawat janin, janin besar melebihi 4.000 g dan perdarahan antepartum. Indikasi yang menambah tingginya angka persalinan dengan seksio sesaria adalah tindakan seksio sesaria pada letak sungsang, seksio sesaria berulang, kehamilan prematuritas, kehamilan dengan risiko tinggi, pada kehamilan kembar, kehamilan dengan pre-eklamsia dan eklamsia, konsep well born baby dan well health mother dengan orientasi persalinan, lahir spontan, dan forsep outletvakum. 55.7 44.3 Normal Seksio Caesaria Universitas Sumatera Utara Kendatipun demikian, bila tindakan seksio sesaria melampaui 20, ketajaman indikasinya perlu dipertanyakan Manuaba dkk, 2010. 5.5 Karakteristik Bayi BBLR Berdasarkan Keadaan Saat Pulang Distribusi proporsi bayi BBLR berdasarkan keadaan saat pulang di RS Santa Elisabeth Medan tahun 2009-2013 dapat dilihat pada gambar di bawah ini: Gambar 5.11 Diagram Pie Proporsi Bayi BBLR Berdasarkan Keadaan Saat Pulang di RS Santa Elisabeth Medan Tahun 2009-2013 Berdasarkan gambar 5.11 dapat dilihat proporsi tertinggi bayi BBLR yang meninggal berdasarkan keadaan saat pulang adalah pulang sembuh 75,2, dan terendah adalah pulang atas permintaan sendiri 7,4. Terdapat 17,4 bayi dengan BBLR yang meninggal, yang disebabkan oleh kegagalan sistem organ. Berdasarkan data di atas dapat dihitung CFR bayi yang lahir dengan BBLR yaitu 17,45 , artinya dari setiap 100 bayi yang lahir dengan berat badan lahir rendah terdapat 17 bayi yang meninggal, dalam kurun waktu lima tahun di RS Santa 75.2 17.4 7.4 Pulang sembuh PAPS Meninggal Universitas Sumatera Utara Elisabeth Medan. Tingginya angka kematian BBLR ini akibat terjadinya komplikasi seperti asfiksia neonatorum, hiperbilirubin, dan hipotermia.

5.5.1 CFR Bayi BBLR berdasarkan umur kehamilan ibu

CFR bayi BBLR berdasarkan umur kehamilan ibu di RS Santa Elisabeth Medan tahun 2009-2013 dapat dilihat pada gambar di bawah ini: Gambar 5.12 Diagram Bar CFR Bayi BBLR Berdasarkan Umur Kehamilan Ibu di RS Santa Elisabeth Medan Tahun 2009-2013 Berdasarkan gambar 5.12 dapat dilihat dari 10 bayi BBLR yang lahir pada usia kehamilan 26 minggu terdapat sebanyak 9 bayi yang meninggal CFR= 90,0, dari 70 bayi BBLR yang lahir pada usia kehamilan 26-36 minggu terdapat sebanyak 12 bayi yang meninggal CFR= 17,1, dari 61 bayi BBLR yang lahir pada usia keham ilan ≥ 37 minggu terdapat sebanyak 2 bayi yang meninggal CFR= 3,3. Angka kematian neonatus meningkat secara signifikan pada setiap minggu kurang bulan berlanjut dibandingkan dengan mereka yang berada pada 39 9 12 2 1 58 59 10 20 30 40 50 60 70 80 26 minggu 26 - 36 minggu i ggu Sembuh atau PAPS Meninggal Universitas Sumatera Utara minggu. Penyebab kelahiran kurang bulan ada banyak, faktor-faktor tersebut sering berinteraksi , mendahului, dan berkontribusi. Kompleksitas ini sangat membingungkan upaya pencegahan dan pengelolaan komplikasi ini. Hal ini terutama berlaku pada ketuban pecah dini dan persalinan kurang bulan spontan yang bersama-sama menyebabkan 70 sampai 80 persen kelahiran kurang bulan Cunningham dkk, 2013.

5.5.2 CFR Bayi BBLR berdasarkan kategori BBLR

CFR bayi BBLR berdasarkan kategori BBLR di RS Santa Elisabeth Medan tahun 2009-2013 dapat dilihat pada gambar di bawah ini: Gambar 5.13 Diagram Bar CFR Bayi BBLR Berdasarkan Kategori BBLR di RS Santa Elisabeth Medan Tahun 2009-2013 Berdasarkan gambar 5.13 dapat dilihat dari 10 bayi BBLR yang lahir dengan berat 1.000 g terdapat 9 bayi meninggal CFR= 90,0, dari 15 bayi BBLR yang lahir dengan berat 1.000-1.499 g terdapat 4 bayi meninggal CFR 9 4 13 1 11 111 20 40 60 80 100 120 140 1.000 g 1.000-1.499 g 1.500-2.500 g Sembuh atau PAPS Meninggal Universitas Sumatera Utara =26,7, dari 124 bayi BBLR yang lahir dengan berat 1.500-2.500 g terdapat 13 bayi meninggal CFR= 10,5. Saat ini 45 kematian bayi terjadi pada usia kurang dari satu bulan. Berat badan lahir rendah adalah salah satu penyebab utama kematian neonatus. BBLR dapat dibagi menjadi dua golongan, yaitu prematuritas murni dan dismaturitas. Dismaturitas ialah bayi lahir dengan berat badan kurang dari berat badan seharusnya untuk masa gestasinya, berarti bayi mengalami retardasi pertumbuhan intrauterin dan merupakan bayi kecil untuk masa kehamilannya Syafrudin dan Hamidah, 2009. Dari 10 bayi BBLR dengan berat dibawah 1.000 g terdapat 1 bayi yang pulang sembuh. Bayi tersebut memiliki berat lahir 900 g , lama rawat 21 hari, dan usia kehamilan 40 minggu, diketahui bahwa ibu selama hamil sering mengalami muntah. 5.6 Analisa Statistik 5.6.1 Umur ibu berdasarkan kategori BBLR Distribusi proporsi umur ibu berdasarkan kategori bayi BBLR di RS Santa Elisabeth Medan tahun 2009-2013 dapat dilihat pada gambar di bawah ini: Universitas Sumatera Utara Gambar 5.14 Diagram Bar Proporsi Umur Ibu yang Melahirkan Bayi BBLR Berdasarkan Kategori BBLR di RS Santa Elisabeth Medan Tahun 2009-2013 Berdasarkan gambar 5.14 dapat dilihat bahwa proporsi kelompok ibu yang melahirkan bayi dengan berat badan lahir 1.500 g tertinggi terdapat pada kelompok umur 20-35 tahun 83,3. Proporsi kelompok ibu yang melahirkan bayi dengan berat badan lahir 1.500-2.500 g tertinggi terdapat pada kelompok umur 20-35 tahun yaitu 81,7. Dapat dilihat bahwa pada dua kategori BBLR, proporsi tertinggi umur ibu terdapat pada usia 20-35 tahun, dimana usia ini merupakan usia ideal untuk hamil dan melahirkan. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya BBLR pada ibu dengan umur risiko rendah diantaranya mengalami penyulit yang menyertai kehamilan, seperti hiperemesis gravidarum, pre-eklamsi, perdarahan saat hamil, ketuban pecah dini, solusio plasenta, bayi kembar, kelainan kongenital dan mengalami penyakit selama kehamilan seperti diabetes melitus, myoma uteri, hepatitis kronis, penyakit jantung dan kanker payudara. 16.7 18.3 83.3 81.7 10 20 30 40 50 60 70 80 90 1.500 g 1.500-2.500 g P ropor si Kategori BBLR 20 dan 35 tahun 20 - 35 tahun Universitas Sumatera Utara Berdasarkan penelitian Cahyani T.P. dan Sulastri tahun 2010 didapatkan bahwa proporsi ibu dengan umur risiko tinggi yang melahirkan bayi BBLSR yaitu 11 sedangkan ibu yang melahirkan bayi BBLR yaitu 89. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara umur ibu dengan kejadian BBLR p0,05 p=0,926. Dari uji Exact Fisher diperoleh nilai p=1,000 0,05 artinya secara statistik tidak ada perbedaan yang bermakna antara proporsi umur ibu berdasarkan kategori berat badan lahir rendah.

5.6.2 Umur kehamilan ibu berdasarkan kategori BBLR

Proporsi umur kehamilan ibu berdasarkan kategori BBLR di RS Santa Elisabeth Medan tahun 2009-2013 dapat dilihat pada gambar di bawah ini: Gambar 5.15 Diagram Bar Proporsi Umur Kehamilan Ibu yang Melahirkan Bayi BBLR Berdasarkan Kategori BBLR di RS Santa Elisabeth Medan Tahun 2009-2013 Berdasarkan gambar 5.15 dapat dilihat bahwa proporsi ibu dengan bayi berat badan lahir 1.500 g tertinggi terdapat pada umur kehamilan ≥ 26 minggu 36,0 0,9 64,0 99.1 20 40 60 80 100 120 1.500 g 1.500-2.500 g P ropo rs i Kategori BBLR 26 minggu i ggu Universitas Sumatera Utara yaitu 64,0 Ibu dengan bayi berat badan lahir 1.500-2.500 g tertinggi terdapat pada umur kehamilan ≥ 26 minggu yaitu 99,1. Secara umum disepakati bahwa bayi-bayi yang lahir sebelum 26 minggu, terutama mereka dengan berat badan lahir kurang dari 750 g, berada di ambang batas kelansungan hidup dan bahwa bayi-bayi kurang bulan ini memunculkan berbagai pertimbangan medis, sosial, dan etika yang kompleks. Bayi-bayi ini rentan dan rapuh karena sistem organ mereka yang imatur. Selain itu mereka memiliki risiko tinggi untuk cedera otak akibat cedera hipoksik -iskemia dan sepsis. Diperkirakan karena perkembangan otak aktif biasanya terjadi sepanjang trimester kedua dan ketiga, bayi yang lahir pada 22-25 mingggu sangat rentan terhadap cedera otak yang disebabkan imaturitas yang ekstrem Cunningham dkk, 2013. Keputusan melahirkan preterm paling sulit saat di batas viabilitas, yaitu pada usia gestasi 23-26 minggu, dan harus melibatkan ahli obstetrik, ahli neonatologi, dan orangtua. Pengambilan keputusan dapat dibantu dengan penilaian yang detil mengenai kesejahteraan janin termasuk penilaian volume cairan, pemantauan denyut jantung janin dan pemeriksaan Doppler, pertumbuhan janin, gestasi, dan perkiraan berat lahir. Pengambilan keputusan juga disertai dengan informasi mengenai morbiditas dan mortalitas pada usia gestasi yang dini ini Lissauer dkk, 2009. Berdasarkan penelitian Rosnah Sutan di Kuala Lumpur tahun 2014 ditemukan bahwa bayi yang lahir prematur lahir sebelum 37 minggu masa kehamilan memiliki risiko 2,4 kali lebih tinggi mengalami kejadian BBLR Universitas Sumatera Utara daripada bayi yang lahir aterm lahir lebih dari 37 minggu masa kehamilan OR 2,41 CI 1,79-2,36 p0,001. Dari uji Exact Fisher diperoleh nilai p=0,0001 0,05 artinya secara statistik terdapat perbedaan yang bermakna antara proporsi umur kehamilan berdasarkan kategori berat badan lahir rendah.

5.6.3 Frekuensi pemeriksaan kehamilan ibu berdasarkan kategori BBLR

Proporsi frekuensi pemeriksaan kehamilan ibu berdasarkan kategori BBLR di RS Santa Elisabeth Medan tahun 2009-2013 dapat dilihat pada gambar berikut ini: Gambar 5.16 Diagram Bar Proporsi Frekuensi Pemeriksaan Kehamilan Ibu yang Melahirkan Bayi BBLR Berdasarkan Kategori BBLR di RS Santa Elisabeth Medan Tahun 2009-2013 Berdasarkan gambar 5.16 dapat dilihat bahwa proporsi ibu dengan bayi berat badan lahir 1.500 g tertinggi terdapat pada pemeriksaan kehamilan 4 kali 91,3. Proporsi ibu dengan bayi berat badan lahir 1.500-2.500 g tertinggi terdapat pada pemeriksaan kehamilan 4 kali 95,0. Meskipun memiliki pemeriksaan kehamilan yang baik, masih banyak bayi yang lahir dengan BBLR. 8.7 5,0 91.3 95,0 20 40 60 80 100 1.500 g 1.500-2.500 g P ropo rs i Kategori BBLR kali 4 kali Universitas Sumatera Utara Sama halnya dengan yang dibahas tentang umur ibu risiko rendah, hal ini mungkin terjadi karena adanya penyulit dan penyakit saat kehamilan. Berdasarkan penelitian Sachin S. Mumbare dkk tahun 2011 di India ibu dengan bayi BBLR yang pemeriksaan kehamilannya tidak adekuat memiliki OR 4,98 ± 2,64-9,39. Dari uji Exact Fisher diperoleh nilai p=0,615 0,05 artinya secara statistik tidak ada perbedaan yang bermakna antara proporsi frekuensi pemeriksaan kehamilan berdasarkan kategori berat badan lahir rendah.

5.6.4 Riwayat kehamilan berdasarkan kategori BBLR

Proporsi riwayat kehamilan terdahulu berdasarkan kategori BBLR di RS Santa Elisabeth Medan tahun 2009-2013 dapat dilihat pada gambar di bawah ini: Gambar 5.17 Diagram Bar Proporsi Riwayat Kehamilan Ibu yang Melahirkan Bayi BBLR Berdasarkan Kategori BBLR di RS Santa Elisabeth Medan Tahun 2009-2013 Berdasarkan gambar 5.17 dapat dilihat bahwa proporsi ibu dengan bayi berat badan lahir 1.500 g tertinggi terdapat pada riwayat kehamilan baik 72,0 . Ibu dengan bayi berat badan lahir 1.500-2.500 g tertinggi terdapat pada riwayat kehamilan baik 83,7. Ibu dengan riwayat kehamilan buruk sebanyak 27 orang diantaranya pernah mengalami abortus sebanyak 22 orang 81,5 dan lahir mati 72,0 83.7 28,0 16.3 20 40 60 80 100 1.500 g 1.500-2.500 g P ropo rs i Kategori BBLR Baik Buruk Universitas Sumatera Utara sebanyak 5 orang 18,5. Mayoritas ibu yang melahirkan bayi BBLR memiliki riwayat kehamilan yang baik, faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi terjadinya BBLR ini yaitu ibu mengalami penyulit dan penyakit saat kehamilan. Berdasarkan penelitian Deepa H. Velankar tahun 2009 di Mumbai didapatkan bahwa riwayat kehamilan buruk secara signifikan berhubungan dengan terjadinya BBLR p0,01. Dari uji Exact Fisher diperoleh nilai p=0,167 0,05 artinya secara statistik tidak ada perbedaan yang bermakna antara proporsi riwayat kehamilan berdasarkan kategori berat badan lahir rendah.

5.6.5 Lama rawatan rata-rata berdasarkan keadaan saat pulang bayi

Lama rawatan rata-rata berdasarkan keadaan saat pulang bayi di RS Santa Elisabeth Medan tahun 2009-2013 dapat dilihat pada gambar di bawah ini: Gambar 5.18 Diagram Bar Lama Rawatan Rata-Rata Bayi BBLR Berdasarkan Keadaan Saat Pulang di RS Santa Elisabeth Medan Tahun 2009- 2013 16.15 5.82 4.62 5 10 15 20 Pulang sembuh PAPS Meninggal Lama rawatan rata-rata hari Pr o po rs i Universitas Sumatera Utara Berdasarkan gambar 5.18 dapat dilihat bahwa lama rawatan rata-rata hari dari bayi yang pulang sembuh adalah 16,15 hari 16 hari, sedangkan lama rawatan rata-rata dari bayi yang pulang atas permintaan orangtua adalah 5,82 hari 6 hari. Lama rawatan rata-rata bayi yang meninggal dunia adalah 4,62 hari 5 hari. Berdasarkan hasil uji Kruskal Wallis diperoleh nilai p0,05 artinya ada perbedaan yang bermakna antara lama rawatan rata-rata bayi berdasarkan keadaan sewaktu pulang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lama rawatan rata-rata bayi BBLR tertinggi yaitu pada bayi yang pulang sembuh. Bayi dengan berat badan lahir rendah mempunyai risiko mortalitas dan mortalitas yang tinggi. Masalah yang terjadi pada bayi BBLR pada umumnya disebabkan karena ketidakmatangan sistem organ pada bayi tersebut, sehingga bayi BBLR biasanya memerlukan perawatan intensif. Universitas Sumatera Utara

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

6.1.1. Proporsi ibu yang melahirkan BBLR berdasarkan sosiodemografi tertinggi yaitu umur 20-35 tahun 79,2, suku Batak 75,4, pendidikan akademiperguruan tinggi 52,3, pekerjaan ibu rumah tangga 39,6, daerah asal Kota Medan 62,4. 6.1.2. Proporsi ibu yang melahirkan bayi BBLR berdasarkan mediko obstetri tertinggi umur kehamilan 28-36 minggu 46,3, paritas nullipara 49,0, frekuensi pemeriksaan 4 kali 90,6, riwayat kehamilan baik 81,2 .

6.1.3. Lama rawatan rata-rata bayi BBLR adalah 13,38 hari atau 13 hari.

6.1.4. Proporsi ibu yang melahirkan bayi BBLR berdasarkan keadaan pulang tertinggi adalah pulang sembuh 91,9. 6.1.5. Proporsi bayi BBLR berdasarkan keadaan saat pulang tertinggi adalah pulang sembuh 75,2. Bayi yang meninggal berdasarkan umur kehamilan ibu tertinggi adalah 26-36 minggu 52,2 dan berdasarkan kategori BBLR adalah 1.500-2.500 g 50,0. 6.1.6. Proporsi ibu yang melahirkan bayi BBLR berdasarkan cara persalinan tertinggi adalah seksio caesaria 55,7. 6.1.7. Tidak ada perbedaan yang bermakna antara proporsi umur ibu berdasarkan kategori berat badan lahir rendah p=1,000. Universitas Sumatera Utara 6.1.8. Terdapat perbedaan yang bermakna antara proporsi umur kehamilan berdasarkan kategori berat badan lahir rendah p=0,0001. 6.1.9. Tidak ada perbedaan yang bermakna antara proporsi frekuensi pemeriksaan kehamilan berdasarkan kategori berat badan lahir rendah p=0,615. 6.1.10. Tidak ada perbedaan yang bermakna antara proporsi riwayat kehamilan berdasarkan kategori berat badan lahir rendah p=0,167 6.1.11. Terdapat perbedaan bermakna antara lama rawatan rata-rata bayi dengan keadaan sewaktu pulang bayi p=0,0001. Universitas Sumatera Utara

6.2 Saran

6.2.1. Diharapkan pihak RS Santa Elisabeth Medan untuk melengkapi pencatatan rekaman medik khususnya yang berkaitan dengan BBLR seperti umur kehamilan, paritas, frekuensi pemeriksaan kehamilan, kadar Hb dan riwayat kehamilan. 7.2.1. Diharapkan pihak RS Santa Elisabeth Medan untuk meningkatkan pelayanan dan manajemen khususnya untuk penatalaksanaan medis bagi bayi yang lahir dengan berat badan lahir rendah sehingga dapat mengurangi tingginya angka kematian. Diharapkan kepada dokter dan perawat di RS Santa Elisabeth Medan agar memberikan pemahaman kepada keluarga dari bayi BBLR tentang penanganan BBLR. 8.2.1. Diharapkan kepada ibu hamil agar menjaga kehamilan dengan rutin memeriksakan kehamilan sesuai 10 T standar pelayanan antenatal care oleh tenaga kesehatan yang berkompeten, agar keadaan yang dapat menyulitkan kehamilan dapat selalu dikontrol dan dapat diantisipasi bila ada kemungkinan lahir dengan berat badan lahir rendah. Universitas Sumatera Utara DAFTAR PUSTAKA Ambarwati, E.R., dan Rismintari Y.S., 2009. Asuhan Kebidanan Komunitas. Cetakan I. Nuha Medika. Yogyakarta. Benson, R.C., dan Pernoll M.L., 2009. Buku Saku Obstetri dan Ginekologi. Edisi 9. Cetakan I. EGC. Jakarta. Budiarto, Eko., 2002. Biostatistika untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat. Cetakan I. EGC. Jakarta. CDC. 2005. Rate of Very Low Birthweight, by Age of Mother and Multiple-Birth Status United States 2003. http:www.cdc.govmmwrpreview mmwrhtmlmm5447a9.htm. Jurnal Elektronik diakses 5 Juni 2015. Cunningham, F.G., Leveno, K.J., Bloom, S.L., Hauth, J.C., Rouse, D.J., Spong, C.Y., 2013. Obstetri Williams. Edisi 23. EGC. Jakarta. Damanik, Sylviatim. 2010. Buku Ajar Neonatologi. Edisi 1. Cetakan II. Ikatan Dokter Anak Indonesia IDAI. Jakarta. Depkes RI. 2005. Indikator Kinerja Rumah Sakit. Jakarta. Depkes RI. 2008. Perawatan BBLR Dengan Metode Kanguru. Jakarta. Depkes RI. 2009. Sistem Kesehatan Nasional. Jakarta. Depkes RI. 2009. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Bidang Kesehatan RPJPK 2005-2025. Jakarta. Depkes RI. 2009. UU RI No : 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan. Jakarta. Depkes RI. 2009. Pedoman Pelayanan Kesehatan Bayi Berat LahirRendah BBLR dengan Perawatan Metode Kanguru di Rumah Sakit dan Jejaringnya. Jakarta. Depkes RI. 2009. Pedoman Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak PWS-KIA. Jakarta. Dooley, David., dan Prause, Joann., Birth Weight and Mothers Adverse Employment Change. http:www.jstor.orgstable4150394. Jurnal Elektronik diakses 2 Mei 2014. Efendi, Ferry. dan Makhfudli., 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori dan Praktik Dalam Keperawatan. Salemba Medika. Jakarta. Universitas Sumatera Utara Ernawati, Fitrah., dkk. 2010. Hubungan Antenatal Care dengan Berat Badan Lahir Bayi Di Indonesia Analisis Lanjut Data Riskesdas 2010. Pusat Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik. Bogor. Festy, Pipit. 2010. Analisis Faktor Resiko Pada Kejadian Berat Badan Lahir Rendah Di Kabupaten Sumenep Tahun 2009. http:eprints.undip.ac.id45287 . Jurnal Elektronik diakses 10 Mei 2014. Hidayah, Arinil. 2011. Karakteristik Kematian Bayi Berat Badan Lahir Rendah BBLR Di RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2005-2009. Skripsi Mahasiswa FKM USU. Hidayati, Ratna. 2009. Asuhan Keperawatan pada Kehamilan Fisiologis dan Patologis. Salemba Medika. Jakarta. Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2010. Buku Ajar Neonatologi. Edisi 1. Cetakan II. Badan Penerbit IDAI. Jakarta Leveno, K.J., Cunningham, F.G., Gant, N.F., Alexander, J.M., Bloom, S.L., Casey, B.M., Dashe, J.S., Sheffield, J.S., Yost, N.P. 2009. Obstetri Williams. Edisi 21. Cetakan I. EGC. Jakarta. Kowlessar, N.M., Jiang, Joanna., dan Steiner, Claudia., 2013. Hospital Stays for Newborns 2011. http:www.hcup-us.ahrq.gov reports statbriefs sb163.pdf. Jurnal Elektronik diakses 5 Juni 2015. Lee, H.C., Benneth, M.V., Schulman, Joseph., dan Gould, J.B., 2013. Accounting for Variation in Length of NICU Stay For Extremely Low Birth Weight Infants. http:www.ncbi.nlm.nih.govpmcarticlesPMC3815522. Jurnal Elektronik diakses 5 Juni 2015. Lissauer, Tom., Fanaroff, A.A., Rodriguez, R.J., Weindling, Michael., 2009. At a Glance Neonatologi.. Erlangga. Jakarta. Lissauer, Tom., dan Fanaroff, Avroy., 2013. Selayang Neonatologi. Edisi 2. Cetakan I. PT. Indeks. Jakarta. Manuaba, I.B.G., 2005. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB untuk Pendidikan Bidan. Edisi 1. EGC. Jakarta. Manuaba, I.B.G., 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB untuk Pendidikan Bidan. Edisi 2. EGC. Jakarta. Universitas Sumatera Utara Manuaba, I.B.G., Manuaba, I.A.C., Manuaba, I.B.G.F., 2009. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Edisi 2. Cetakan I. EGC. Jakarta. Manuaba, I.B.G., Manuaba, I.A.C., Manuaba, I.B.G.F., 2009. Buku Ajar Patologi Obstetri untuk Mahasiswa Kebidanan. Cetakan I. EGC. Jakarta. Manuaba,. I.B.G., Manuaba, I.A.C., Manuaba, I.B.G.F., 2007. Pengantar Kuliah Obstetri. Cetakan I. EGC. Jakarta. Maryunani, Anik. 2010. Ilmu Kesehatan Anak Dalam Kebidanan. Cetakan I. Trans Info Media. Jakarta Maryunani, Anik. dan Nurhayati., 2009. Asuhan Kegawatdaruratan Dan Penyulit Pada Neonatus. Cetakan I. Trans Info Media. Jakarta. Negi, K.S., Kandpal, S.D., Kukreti, M., 2006. Epidemiological Factors Affecting Low Birth Weight. JK Science. http:www.jkscience.org archiveVolume81epidem.pdf . Jurnal Elektronik diakses 5 Januari 2014. Pickett, George. dan Hanlon, J.J., 2009. Kesehatan Masyarakat Administrasi dan Praktik. Cetakan I. EGC. Jakarta. Prawirohardjo, Sarwono., Saifudiin, A.B., Rachimhadi, Trijatmo., Wiknjosastro, G.H., 2008. Ilmu Kebidanan. Edisi 4. Cetakan I. PT Bina Pustaka. Jakarta. Prawirohardjo, Sarwono., Saifudiin, A.B., Rachimhadi, Trijatmo., Wiknjosastro, G.H., 2005. Ilmu Kebidanan. Edisi 3. Cetakan V. PT Bina Pustaka. Jakarta. Puspitasari, C.T., dan Sulastri. 2010. Hubungan Karakteristik Ibu Bersalin Dengan Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah Di Rumah Sakit Umum Dr. Soediran Wonogiri. http:publikasiilmiah.ums.ac.idbitstream handle1234567893662CAHYANI20-20SULASTRI20Fix.pdf? sequence=1. Jurnal Elektronik diakses 12 Desember 2014. Rahardjo, Bambang., Khasanah, Uswatun., Habibah, Khoirotul., 2011. Hubungan Antara Usia Ibu Dan Paritas Dengan Kejadian Berat Badan Lahir Rendah BBLR Di RSU Dr. Saiful Anwar Malang. http:jurnal.unimus.ac.idindex.phppsn12012010articleview1197 1250. Jurnal Elektronik diakses 10 Desember 2014. Rahayu, L.S., dan Sofyaningsih, Mira., 2011. Pengaruh BBLR Berat Badan Lahir Rendah dan Pemberian Asi Eksklusif Terhadap Perubahan Status Universitas Sumatera Utara Stunting Pada Balita di Kota Dan Kabupaten Tangerang Provinsi Banten. http:journal.unsil.ac.idjurnalprosiding99leni_19.pdf. Jurnal Elektro nik diakses 8 Mei 2014. Rukiyah, Ali Y. dan Lia Yulianti. 2010. Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Cetakan I. Trans Info Media. Jakarta. Sachin, S.M., Maindarkar,Girish., Darade, Rajesh., Yenge, Surekha., Tolani M.K., Patole, Kiran., 2011. Maternal Risk Factors Associated with Term Low Birth Weight Neonates: A Matched-Pair Case Control Study. http:medind.nic.in ibvt12i1ibvt12i1p25.pdf. Jurnal Elektronik d iakses 22 November 2014. Shore, Rima. dan Shore, Barbara. 2009. Kids Count Indicator Brief Preventing Low Birthweight. http:www.aecf.org~ media PubsInitiatives KIDS20COUNTKKIDSCOUNTIndicatorBriefPreventingLowBirthW eig PreventingLowBirthweight. pdf . Jurnal Elektronik diakses 6 Januari 2014 . Singh, Lt.C.G., dan Sidhu, M.K., 2010. Bad Obstetric History A Prospective Study. http:medind. nic.inmaat10i20maat10i2p117.pdf. Jurnal Elektronik d iakses 10 Maret 2015. Sinsin, Iis. 2008. Masa Kehamilan dan Persalinan. Elex Media Komputindo. Jakarta. Surasmi, Asrining., dkk. 2003. Perawatan Bayi Risiko Tinggi. Cetakan I. EGC. Jakarta. Sutan, Rosnah., Mohtar, Mazlina., Mahat, A.N., Tamil, A.M., 2014. Determinant of Low Birth Weight Infants: A Matched Case Control Study. http:www.scirp.orgjournalPaperInformation.aspx?PaperID=43684 .VRLynvysWv8 . Jurnal Elektronik d iakses 20 November 2014. Syafrudin dan Hamidah., 2009. Kebidanan Komunitas. Cetakan I. EGC. Jakarta. UCSF Children’s Hospital. 2004. Intensive Care Nursery House Staff Manual Very Low and Extremely Low Birthweight Infants. The Regents of the University of California. San Francisco. University of Rochester Medical Center. 2014. Health Encyclopedia Low Birthweight. http:www.urmc.rochester.eduEncyclopediaContent.aspx? ContentTypeID=90ContentID=P02382 . Jurnal Elektronik diakses 6 Januari 2014. Universitas Sumatera Utara Velankar , D.H., 2009. Maternal Factors Contributing to Low Birth Weight Babies in an Urban Slum Community of Greater Mumbai. Bombay Hospital. http:www.bhj.org.injournal2009_5101_januarydownload pg-26-35.pdf. Jurnal Elektronik diakses 2 Desember 2014. WHO. 2004. Low Birthweight: Country, Regional and Global Estimates. http:www.unicef.orgpublicationsfileslow_birthweight_from_EY.pdf. Jurnal Elektronik diakses 12 Januari 2014 Widarsa, Tangking., dan Suwiyoga, Ketut., 2011. Anemia Ibu Hamil Trimester I dan II Meningkatkan Risiko Kejadian Berat Bayi Lahir Rendah di RSUD Wangaya Denpasar. http:.ojs.unud.ac.idindex.phpphpmaarticle download66275060. Jurnal Elektronik diakses 10 Januari 2014 Zuldefni. 2006. Hubungan Karakteristik Ibu dengan Kejadian Bayi BBLR di RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2005. Skripsi Mahasiswa FKM USU. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN 2. HASIL PENGOLAHAN STATISTIK Statistics suku ibu Umur Ibu tahun Pendidikan Ibu Pekerjaan Ibu Daerah tempat ibu berasal N Valid 149 144 147 149 149 Missing 5 2 suku ibu Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Vali d Jawa 13 8,7 8,7 8,7 Batak 111 74,5 74,5 83,2 Tionghoa 11 7,4 7,4 90,6 Minang 3 2,0 2,0 92,6 Lain-lain 11 7,4 7,4 100,0 Total 149 100,0 100,0 Pendidi kan Ibu 7 4,7 4,8 4,8 62 41,6 42,2 46,9 78 52,3 53,1 100,0 147 98,7 100,0 2 1,3 149 100,0 SLTP SLTA AkademiPerguruan tinggi Total Valid Sy stem Missing Total Frequency Percent Valid Percent Cumulat iv e Percent Universitas Sumatera Utara \ kategori umur kehamilan Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 26 minggu 10 6,7 7,1 7,1 26 - 36 minggu 70 47,0 49,6 56,7 ≥ 37 61 40,9 43,3 100,0 Total 141 94,6 100,0 Missing System 8 5,4 Total 149 100,0 Pekerjaan Ibu 12 8,1 8,1 8,1 51 34,2 34,2 42,3 27 18,1 18,1 60,4 59 39,6 39,6 100,0 149 100,0 100,0 Pegawai Negeri Sipil Pegawai swasta Wiraswasta Ibu rumah tangga Total Valid Frequency Percent Valid Percent Cumulat iv e Percent Daerah tempat i bu berasal 93 62,4 62,4 62,4 56 37,6 37,6 100,0 149 100,0 100,0 Kota Medan Luar kota medan Total Valid Frequency Percent Valid Percent Cumulat iv e Percent kategori umur ibu 26 17,4 18,1 18,1 118 79,2 81,9 100,0 144 96,6 100,0 5 3,4 149 100,0 20 dan 35 tahun 20-35 tahun Total Valid Sy stem Missing Total Frequency Percent Valid Percent Cumulat iv e Percent Statistics 141 148 143 146 8 1 6 3 Valid Missing N Kategori umur kehamilan ibu Riway at kehamilan terdahulu Frekuensi pemeriksaan kehamilan Jumlah anak y ang dilahirkan ibu Universitas Sumatera Utara Descriptives 23,30 ,473 22,23 24,37 23,39 24,00 2,233 1,494 20 25 5 2 -1,388 ,687 1,528 1,334 32,23 ,357 31,52 32,94 32,29 32,00 8,904 2,984 26 36 10 6 -,140 ,287 -1,157 ,566 38,16 ,126 37,91 38,42 38,13 38,00 ,973 ,986 37 40 3 2 ,414 ,306 -,831 ,604 Mean Lower Bound Upper Bound 95 Conf idence Interv al f or Mean 5 Trimmed Mean Median Variance St d. Dev iation Minimum Maxim um Range Interquart ile Range Skewness Kurt osis Mean Lower Bound Upper Bound 95 Conf idence Interv al f or Mean 5 Trimmed Mean Median Variance St d. Dev iation Minimum Maxim um Range Interquart ile Range Skewness Kurt osis Mean Lower Bound Upper Bound 95 Conf idence Interv al f or Mean 5 Trimmed Mean Median Variance St d. Dev iation Minimum Maxim um Range Interquart ile Range Skewness Kurt osis kategori umur kehamilan 26 minggu 26 - 36 m inggu = 37 Umur kehamilan ibu minggu St at ist ic St d. Error Universitas Sumatera Utara Frekuensi pemeriksaan kehamilan Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid ≤ 4 kali 8 5,4 5,6 5,6 4 kali 135 90,6 94,4 100,0 Total 143 96,0 100,0 Missing System 6 4,0 Total 149 100,0 Riwayat kehamilan terdahul u 121 81,2 81,8 81,8 27 18,1 18,2 100,0 148 99,3 100,0 1 ,7 149 100,0 baik buruk Total Valid Sy stem Missing Total Frequency Percent Valid Percent Cumulat iv e Percent Juml ah anak yang dilahirkan i bu 73 49,0 50,0 50,0 45 30,2 30,8 80,8 28 18,8 19,2 100,0 146 98,0 100,0 3 2,0 149 100,0 Nullipara belum pernah melahirkan Primipara pernah melahirkan satu kali Mult ipara pernah melahirkan dua kali atau lebih Total Valid Sy stem Missing Total Frequency Percent Valid Percent Cumulativ e Percent Case Processing Summary 149 100,0 ,0 149 100,0 Lama rawatan rata-rata bay i N Percent N Percent N Percent Valid Missing Total Cases Universitas Sumatera Utara Case Processing Summary Descriptives 13,38 1,221 10,96 15,79 11,67 9,00 222,047 14,901 1 134 133 14 4,255 ,199 29,338 ,395 Mean Lower Bound Upper Bound 95 Conf idence Interv al f or Mean 5 Trimmed Mean Median Variance Std. Dev iat ion Minimum Maximum Range Interquartile Range Skewness Kurt osis Lama rawat an rata-rat a bay i Stat istic Std. Error Statistics Keadaan sewakt u pulang ibu 149 Valid Missing N Keadaan sewaktu pulang ibu 137 91,9 91,9 91,9 12 8,1 8,1 100,0 149 100,0 100,0 Pulang sembuh Pulang atas permintaan sendiri Total Valid Frequency Percent Valid Percent Cumulat iv e Percent Statistics Keadaan sewaktu pulang bay i 149 Valid Missing N Keadaan sewaktu pulang bayi 112 75,2 75,2 75,2 11 7,4 7,4 82,6 26 17,4 17,4 100,0 149 100,0 100,0 pulang sembuh pulang atas permintaan sendiri meninggal Total Valid Frequency Percent Valid Percent Cumulat iv e Percent Universitas Sumatera Utara Case Processing Summary Cases Valid Missing Total N Percent N Percent N Percent KSB meninggal kategori umur kehamilan 141 94,6 8 5,4 149 100,0 KSB meni nggal kategori umur kehamilan Crosstabulati on 1 58 59 118 ,8 49,2 50,0 100,0 9 12 2 23 39,1 52,2 8,7 100,0 10 70 61 141 7,1 49,6 43,3 100,0 Count wit hin KSB meninggal Count wit hin KSB meninggal Count wit hin KSB meninggal Sembuh at au PAPS Meninggal KSB meninggal Total 26 minggu 26 - 36 minggu = 37 kategori umur kehamilan Total Case Processing Summary 149 100,0 ,0 149 100,0 KSB meninggal kategori berat bay i N Percent N Percent N Percent Valid Missing Total Cases KSB meninggal kategori berat bayi Crosstabulation 1 11 111 123 ,8 8,9 90,2 100,0 9 4 13 26 34,6 15,4 50,0 100,0 10 15 124 149 6,7 10,1 83,2 100,0 Count wit hin KSB meninggal Count wit hin KSB meninggal Count wit hin KSB meninggal Sembuh atau PAPS Meninggal KSB meninggal Total 1.000 gram 1.000 - 1. 499 gram 1.500-2. 500 gram kategori berat bay i Total Statistics Cara persalinan 149 Valid Missing N Universitas Sumatera Utara Cara persalinan 66 44,3 44,3 44,3 83 55,7 55,7 100,0 149 100,0 100,0 Normal Seksio caesaria Total Valid Frequency Percent Valid Percent Cumulat iv e Percent kategori berat bayi kategori umur ibu Crosstabul ation 4 20 24 16,7 83,3 100,0 22 98 120 18,3 81,7 100,0 26 118 144 18,1 81,9 100,0 Count wit hin kategori berat bay i Count wit hin kategori berat bay i Count wit hin kategori berat bay i 1.500 gram 1.500 - 2. 500 gram kategori berat bay i Total 20 dan 35 tahun 20-35 tahun kategori umur ibu Total Chi-Square Tests ,038 b 1 ,846 ,000 1 1,000 ,038 1 ,845 1,000 ,555 ,037 1 ,847 144 Pearson Chi-Square Continuity Correction a Likelihood Ratio Fishers Exact Test Linear-by -Linear Association N of Valid Cases Value df Asy mp. Sig. 2-sided Exact Sig. 2-sided Exact Sig. 1-sided Computed only f or a 2x2 table a. 1 cells 25,0 hav e expect ed count less than 5. The minimum expected count is 4,33. b. Universitas Sumatera Utara kategori berat bayi kategori umur kehamilan Crosstabulation kategori umur kehamilan Total 26 minggu ≥ 26 minggu kategori berat bayi 1.500 gram Count 9 16 25 within kategori berat bayi 36,0 64,0 100,0 1.500 - 2.500 gram Count 1 115 116 within kategori berat bayi ,9 99,1 100,0 Total Count 10 131 141 within kategori berat bayi 7,1 92,9 100,0 Chi-Square Tests 38,539 b 1 ,000 33,391 1 ,000 28,027 1 ,000 ,000 ,000 38,265 1 ,000 141 Pearson Chi-Square Continuity Correction a Likelihood Ratio Fishers Exact Test Linear-by -Linear Association N of Valid Cases Value df Asy mp. Sig. 2-sided Exact Sig. 2-sided Exact Sig. 1-sided Computed only f or a 2x2 table a. 1 cells 25,0 hav e expect ed count less than 5. The minimum expected count is 1,77. b. kategori berat bayi Frekuensi pemeriksaan kehamilan Crosstabulation 2 21 23 8,7 91,3 100,0 6 114 120 5,0 95,0 100,0 8 135 143 5,6 94,4 100,0 Count wit hin kat egori berat bay i Count wit hin kat egori berat bay i Count wit hin kat egori berat bay i 1.500 gram 1.500 - 2. 500 gram kategori berat bay i Total = 4 kali 4 kali Frekuensi pemeriksaan kehamilan Total Universitas Sumatera Utara kategori berat bayi Riwayat kehamilan terdahulu Crosstabulation Riwayat kehamilan terdahulu Total baik buruk baik kategori berat bayi 1.500 gram Count 18 7 25 within kategori berat bayi 72,0 28,0 100,0 1.500 - 2.500 gram Count 103 20 123 within kategori berat bayi 83,7 16,3 100,0 Total Count 121 27 148 within kategori berat bayi 81,8 18,2 100,0 Chi-Square Tests ,499 b 1 ,480 ,045 1 ,833 ,444 1 ,505 ,615 ,378 ,496 1 ,481 143 Pearson Chi-Square Continuity Correction a Likelihood Ratio Fishers Exact Test Linear-by -Linear Association N of Valid Cases Value df Asy mp. Sig. 2-sided Exact Sig. 2-sided Exact Sig. 1-sided Computed only f or a 2x2 table a. 1 cells 25,0 hav e expect ed count less than 5. The minimum expected count is 1,29. b. Chi-Square Tests 1,920 b 1 ,166 1,213 1 ,271 1,757 1 ,185 ,167 ,136 1,907 1 ,167 148 Pearson Chi-Square Continuity Correction a Likelihood Ratio Fishers Exact Test Linear-by -Linear Association N of Valid Cases Value df Asy mp. Sig. 2-sided Exact Sig. 2-sided Exact Sig. 1-sided Computed only f or a 2x2 table a. 1 cells 25,0 hav e expect ed count less than 5. The minimum expected count is 4,56. b. Universitas Sumatera Utara Kruskal-Wallis Test Tests of Normality ,203 149 ,000 ,658 149 ,000 Lama rawatan rata-rata bay i