Frekuensi pemeriksaan kehamilan ibu berdasarkan kategori BBLR Riwayat kehamilan berdasarkan kategori BBLR

daripada bayi yang lahir aterm lahir lebih dari 37 minggu masa kehamilan OR 2,41 CI 1,79-2,36 p0,001. Dari uji Exact Fisher diperoleh nilai p=0,0001 0,05 artinya secara statistik terdapat perbedaan yang bermakna antara proporsi umur kehamilan berdasarkan kategori berat badan lahir rendah.

5.6.3 Frekuensi pemeriksaan kehamilan ibu berdasarkan kategori BBLR

Proporsi frekuensi pemeriksaan kehamilan ibu berdasarkan kategori BBLR di RS Santa Elisabeth Medan tahun 2009-2013 dapat dilihat pada gambar berikut ini: Gambar 5.16 Diagram Bar Proporsi Frekuensi Pemeriksaan Kehamilan Ibu yang Melahirkan Bayi BBLR Berdasarkan Kategori BBLR di RS Santa Elisabeth Medan Tahun 2009-2013 Berdasarkan gambar 5.16 dapat dilihat bahwa proporsi ibu dengan bayi berat badan lahir 1.500 g tertinggi terdapat pada pemeriksaan kehamilan 4 kali 91,3. Proporsi ibu dengan bayi berat badan lahir 1.500-2.500 g tertinggi terdapat pada pemeriksaan kehamilan 4 kali 95,0. Meskipun memiliki pemeriksaan kehamilan yang baik, masih banyak bayi yang lahir dengan BBLR. 8.7 5,0 91.3 95,0 20 40 60 80 100 1.500 g 1.500-2.500 g P ropo rs i Kategori BBLR kali 4 kali Universitas Sumatera Utara Sama halnya dengan yang dibahas tentang umur ibu risiko rendah, hal ini mungkin terjadi karena adanya penyulit dan penyakit saat kehamilan. Berdasarkan penelitian Sachin S. Mumbare dkk tahun 2011 di India ibu dengan bayi BBLR yang pemeriksaan kehamilannya tidak adekuat memiliki OR 4,98 ± 2,64-9,39. Dari uji Exact Fisher diperoleh nilai p=0,615 0,05 artinya secara statistik tidak ada perbedaan yang bermakna antara proporsi frekuensi pemeriksaan kehamilan berdasarkan kategori berat badan lahir rendah.

5.6.4 Riwayat kehamilan berdasarkan kategori BBLR

Proporsi riwayat kehamilan terdahulu berdasarkan kategori BBLR di RS Santa Elisabeth Medan tahun 2009-2013 dapat dilihat pada gambar di bawah ini: Gambar 5.17 Diagram Bar Proporsi Riwayat Kehamilan Ibu yang Melahirkan Bayi BBLR Berdasarkan Kategori BBLR di RS Santa Elisabeth Medan Tahun 2009-2013 Berdasarkan gambar 5.17 dapat dilihat bahwa proporsi ibu dengan bayi berat badan lahir 1.500 g tertinggi terdapat pada riwayat kehamilan baik 72,0 . Ibu dengan bayi berat badan lahir 1.500-2.500 g tertinggi terdapat pada riwayat kehamilan baik 83,7. Ibu dengan riwayat kehamilan buruk sebanyak 27 orang diantaranya pernah mengalami abortus sebanyak 22 orang 81,5 dan lahir mati 72,0 83.7 28,0 16.3 20 40 60 80 100 1.500 g 1.500-2.500 g P ropo rs i Kategori BBLR Baik Buruk Universitas Sumatera Utara sebanyak 5 orang 18,5. Mayoritas ibu yang melahirkan bayi BBLR memiliki riwayat kehamilan yang baik, faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi terjadinya BBLR ini yaitu ibu mengalami penyulit dan penyakit saat kehamilan. Berdasarkan penelitian Deepa H. Velankar tahun 2009 di Mumbai didapatkan bahwa riwayat kehamilan buruk secara signifikan berhubungan dengan terjadinya BBLR p0,01. Dari uji Exact Fisher diperoleh nilai p=0,167 0,05 artinya secara statistik tidak ada perbedaan yang bermakna antara proporsi riwayat kehamilan berdasarkan kategori berat badan lahir rendah.

5.6.5 Lama rawatan rata-rata berdasarkan keadaan saat pulang bayi