Elisabeth Medan. Tingginya angka kematian BBLR ini akibat terjadinya komplikasi seperti asfiksia neonatorum, hiperbilirubin, dan hipotermia.
5.5.1 CFR Bayi BBLR berdasarkan umur kehamilan ibu
CFR bayi BBLR berdasarkan umur kehamilan ibu di RS Santa Elisabeth Medan tahun 2009-2013 dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Gambar 5.12 Diagram Bar CFR Bayi BBLR Berdasarkan Umur Kehamilan Ibu di RS Santa Elisabeth Medan Tahun 2009-2013
Berdasarkan gambar 5.12 dapat dilihat dari 10 bayi BBLR yang lahir pada usia kehamilan 26 minggu terdapat sebanyak 9 bayi yang meninggal CFR=
90,0, dari 70 bayi BBLR yang lahir pada usia kehamilan 26-36 minggu terdapat sebanyak 12 bayi yang meninggal CFR= 17,1, dari 61 bayi BBLR
yang lahir pada usia keham ilan ≥ 37 minggu terdapat sebanyak 2 bayi yang
meninggal CFR= 3,3. Angka kematian neonatus meningkat secara signifikan pada setiap minggu
kurang bulan berlanjut dibandingkan dengan mereka yang berada pada 39
9 12
2 1
58 59
10 20
30 40
50 60
70 80
26 minggu 26 - 36 minggu
i ggu Sembuh atau PAPS
Meninggal
Universitas Sumatera Utara
minggu. Penyebab kelahiran kurang bulan ada banyak, faktor-faktor tersebut sering berinteraksi , mendahului, dan berkontribusi. Kompleksitas ini sangat
membingungkan upaya pencegahan dan pengelolaan komplikasi ini. Hal ini terutama berlaku pada ketuban pecah dini dan persalinan kurang bulan spontan
yang bersama-sama menyebabkan 70 sampai 80 persen kelahiran kurang bulan Cunningham dkk, 2013.
5.5.2 CFR Bayi BBLR berdasarkan kategori BBLR
CFR bayi BBLR berdasarkan kategori BBLR di RS Santa Elisabeth Medan tahun 2009-2013 dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Gambar 5.13 Diagram Bar CFR Bayi BBLR Berdasarkan Kategori BBLR di RS Santa Elisabeth Medan Tahun 2009-2013
Berdasarkan gambar 5.13 dapat dilihat dari 10 bayi BBLR yang lahir dengan berat 1.000 g terdapat 9 bayi meninggal CFR= 90,0, dari 15 bayi
BBLR yang lahir dengan berat 1.000-1.499 g terdapat 4 bayi meninggal CFR
9 4
13 1
11 111
20 40
60 80
100 120
140
1.000 g 1.000-1.499 g
1.500-2.500 g Sembuh atau PAPS
Meninggal
Universitas Sumatera Utara
=26,7, dari 124 bayi BBLR yang lahir dengan berat 1.500-2.500 g terdapat 13 bayi meninggal CFR= 10,5.
Saat ini 45 kematian bayi terjadi pada usia kurang dari satu bulan. Berat badan lahir rendah adalah salah satu penyebab utama kematian neonatus. BBLR
dapat dibagi menjadi dua golongan, yaitu prematuritas murni dan dismaturitas. Dismaturitas ialah bayi lahir dengan berat badan kurang dari berat badan
seharusnya untuk masa gestasinya, berarti bayi mengalami retardasi pertumbuhan intrauterin dan merupakan bayi kecil untuk masa kehamilannya Syafrudin dan
Hamidah, 2009. Dari 10 bayi BBLR dengan berat dibawah 1.000 g terdapat 1 bayi yang
pulang sembuh. Bayi tersebut memiliki berat lahir 900 g , lama rawat 21 hari, dan usia kehamilan 40 minggu, diketahui bahwa ibu selama hamil sering mengalami
muntah.
5.6 Analisa Statistik 5.6.1 Umur ibu berdasarkan kategori BBLR