Pekerjaan Daerah asal Karakteristik Ibu yang Melahirkan Bayi BBLR Berdasarkan

pentingnya arti pelaksanaan keluarga berencana, mengarahkan tempat persalinan untuk mendapatkan well born baby Manuaba dkk, 2009. Pendidikan kesehatan ibu hamil dapat dilakukan pada waktu pengawasan kehamilan di puskesmas atau pondok bersalin desa dan praktik bidan swasta, saat menyelenggarakan posyandu, melalui pertemuan berkala atau kursus pada PKK Pendidikan kesejahteraan keluarga, pada saat memberikan penyuluhan khusus, dan pada saat melakukan kunjungan rumah Manuaba dkk, 2010. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa mayoritas ibu memiliki pendidikan tinggi, dengan anggapan seharusnya sudah mengetahui pentingnya arti pendidikan kesehatan ibu hamil. Zuldefni 2006 menemukan bahwa proporsi ibu yang melahirkan bayi BBLR tertinggi yaitu dengan tingkat pendidikan akademiperguruan tinggi, berbeda jika dibandingkan dengan penelitian Zuldefni di RSUD Pirngadi Medan tahun 2005 yang mendapatkan bahwa proporsi tertinggi ibu yang melahirkan bayi BBLR berpendidikan SLTPSLTA. Perbedaan ini mungkin terjadi karena rumah sakit Pirngadi merupakan rumah sakit umum daerah yang lebih terjangkau untuk masyarakat dengan sosial ekonomi menengah kebawah, sementara RS Santa Elisabeth merupakan rumah sakit swasta yang kebanyakan pasiennya berasal dari kelas sosial ekonomi menengah keatas.

5.1.4 Pekerjaan

Proporsi pekerjaan ibu yang melahirkan bayi BBLR di RS Santa Elisabeth Medan tahun 2009-2013 dapat dilihat pada gambar berikut ini: Universitas Sumatera Utara Gambar 5.4 Diagram Pie Proporsi Ibu yang Melahirkan Bayi BBLR Berdasarkan Pekerjaan di RS Santa Elisabeth Medan Tahun 2009-2013 Berdasarkan gambar 5.4 dapat dilihat bahwa proporsi ibu yang melahirkan bayi BBLR tertinggi berdasarkan pekerjaan yaitu ibu rumah tangga 39,6 terendah yaitu PNS 8,1. Bekerja sebagai ibu rumah tangga atau di tempat lain bukan merupakan halangan. Caranya dengan membatasi atau mengalihkan pekerjaan tersebut untuk sementara saat hamil dan melahirkan hingga anak berusia tiga bulan Manuaba dkk, 2007. Wanita hamil yang melakukan pekerjaan yang membutuhkan berdiri lebih lama memiliki risiko lebih tinggi mengalami persalinan prematur. Idealnya wanita hamil jangan bekerja yang menyebabkan timbulnya kelelahan berlebihan, dan selama jam kerja seyogyanya diluangkan waktu istirahat yang cukup. Wanita dengan riwayat penyulit kehamilan yang mungkin berulang seperti bayi berat badan lahir rendah, mungkin harus meminimalkan kerja fisik. Wanita dengan kehamilan tanpa penyulit biasanya dapat terus bekerja sampai awitan 39.6 34.2 18.1 8.1 Pegawai negeri sipil Pegawai swasta Wiraswasta Ibu rumah tangga Universitas Sumatera Utara persalinan. Dianjurkan periode 4 sampai 6 minggu sebelum wanita yang bersangkutan kembali bekerja setelah melahirkan Leveno dkk, 2009. Penelitian Arinil Hidayah tahun 2011 di RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2005-2009 proporsi ibu bayi BBLR yang meninggal berdasarkan pekerjaan tertinggi adalah ibu rumah tangga 76,4 dan terendah adalah PNSTNIPOLRI 1,9.

5.1.5 Daerah asal

Proporsi daerah asal ibu yang melahirkan bayi BBLR di RS Santa Elisabeth Medan tahun 2009-2013 dapat dilihat pada gambar berikut ini: Gambar 5.5 Diagram Pie Proporsi Ibu yang Melahirkan Bayi BBLR Berdasarkan Daerah Asal di RS Santa Elisabeth Medan Tahun 2009-2013 Berdasarkan gambar 5.5 dapat dilihat bahwa proporsi ibu yang melahirkan bayi BBLR tertinggi berdasarkan daerah asal yaitu Kota Medan 62,4 terendah luar Kota Medan 37,6. Hal ini dikarenakan letak RS Santa Elisabeth yang berada di Kota Medan sehingga kebanyakan ibu berasal dari Kota Medan, adapun ibu yang berasal dari luar Kota Medan biasanya menggunakan alamat keluarga di 62.4 37.6 Kota Medan Luar Kota Medan Universitas Sumatera Utara Kota Medan. Sebagian ibu dari luar kota medan, berasal dari luar Provinsi Sumatera Utara, yaitu Jambi, Riau, Aceh, Batam, dan DKI Jakarta.

5.2 Karakteristik Ibu yang Melahirkan Bayi BBLR Berdasarkan Mediko Obstetri