Demineralisasi Enamel Remineralisasi Enamel

Penurunan kekerasan enamel setelah bleaching terjadi akibat hilangnya mineral pada permukaan enamel. Kamath U dkk 2013 meneliti tentang kekerasan enamel setelah bleaching dengan pengaplikasian Remin Pro ® melaporkan bahwa terjadi penurunan kekerasan enamel setelah diaplikasikan bahan bleaching dengan merek McInnes yang mengandung 1 ml asam hydrochloric 36, 1 ml hidrogen peroksida 30 dan 0,2 ml bahan anestetik selama 5 menit. Kekerasan meningkat kembali setelah diaplikasikan bahan remineralisasi yaitu Remin Pro ® . 30

2.4.3 Perubahan Morfologi Permukaan Enamel

Scanning Electron Microscope SEM merupakan salah satu alat yang dapat digunakan untuk menganalisa kualitas dari morfologi permukaan enamel setelah bleaching. Selain SEM, profilometry juga dapat digunakan untuk memastikan adanya perubahan kekasaran dan hilangnya zat organik dari permukaan enamel. 28 Pada penelitian Kemaloglu H dkk 2014 dengan menggunakan SEM menunjukkan bahwa terjadi perubahan pada morfologi permukaan enamel setelah diaplikasikan bahan bleaching dengan konsentrasi yang berbeda. Pada sampel yang diaplikasikan karbamid peroksida 10 menunjukkan adanya porositas yang ringan pada permukaan enamel dibandingkan dengan sampel yang diaplikasikan hidrogen peroksida 38. 31

2.5 Demineralisasi Enamel

Demineralisasi merupakan proses hilangnya kandungan mineral pada enamel. Kandungan mineral yang tinggi pada enamel membuat enamel menjadi rentan terhadap proses demineralisasi oleh asam. Demineralisasi akan terjadi bila pH dari rongga mulut berada di bawah pH kritis hidroksiapatit pH= 5,5. pH berperan pada proses demineralisasi karena pH yang rendah akan meningkatkan konsentrasi ion hidrogen dan ion ini akan merusak hidroksiapatit enamel gigi yang menyebabkan terurainya ion kalsium dan fosfat. Selain dipengaruhi oleh pH, proses demineralisasi juga tergantung pada substansi gigi enamel dan dentin, konsentrasi asam, frekuensi dan durasi gigi terpapar oleh asam. 32,33 Proses demineralisasi akan dimulai pada saat rongga mulut dalam keadaan asam. Hidroksiapatit Ca 10 PO 4 6 OH 2 dan Flouroapatit Ca 10 PO 4 6 F 2 yang merupakan mineral dari enamel gigi akan larut menjadi Ca 2+ , PO 4 -9 , dan F - atau OH - . Ion H + akan bereaksi dengan gugus PO 4 -9 , dan F - atau OH - yang akan membentuk HSO 4 - , H 2 SO 4 - , HF atau H 2 O, sedangkan yang kompleks terbentuk CaHSO 4, CaPO 4 dan CaHPO 4 . 33 Mengingat bahwa kalsium merupakan komponen utama dalam struktur gigi dan demineralisasi enamel terjadi akibat lepasnya ion kalsium dari enamel gigi, maka pengaruh asam pada enamel gigi merupakan reaksi penguraian. Demineralisasi yang terus-menerus akan membentuk porositas pada permukaan enamel yang sebelumnya tidak ada. Saliva yang mengandung kalsium dan fosfat dengan konsentrasi yang cukup dapat melindungi enamel dari proses demineralisasi. 32,33

2.6 Remineralisasi Enamel

Remineralisasi merupakan proses penempatan kembali mineral-mineral yang telah larut setelah proses demineralisasi. Proses ini akan terjadi bila pH dari rongga mulut sudah kembali normal dan terdapat ion kalsium serta ion fosfat dengan konsentrasi yang tinggi dalam rongga mulut. Ion kalsium dan ion fosfatakan membentuk hidroksiapatit dan menutup kembali ruangan dari kristal yang sudah terdemineralisasi. 32,34 Bahan yang paling sering digunakan untuk meningkatkan proses remineralisasi adalah flour, kalsium, bahan-bahan bioaktif seperti bioglass dan kalsium silikat. Remineralisasi oleh flour dimulai dengan bergabungnya ion flour dengan kalsium yang akan membentuk fluoroapatit. Pembentukan fluoroapatit dapat mengurangi kelarutan dari hidroksiapatit. Proses remineralisasi dapat terjadi bila terdapat ion kalsium dan fosfat dalam rongga mulut. Oleh karena itu, bahan yang mengandung kalsium juga sering digunakan sebagai bahan remineralisasi.Salah satu contoh bahan remineralisasi yang mengandung kalsium adalah CPP-ACP. Bahan- bahan bioaktifjuga dapat meningkatkan proses remineralisasi dengan cara membentuk kalsium dan fosfat serta bahan ini dapat berpengaruh terhadap kekuatan enamel gigi. 35

2.7 Casein Phosphopeptide-Amorphous Calcium Phosphate CPP-ACP