Melapisi Permukaan Enamel Gigi dengan Wax Pengaplikasian Pasta CPP-ACP Pembersihan Sampel Gigi dari Wax Pemotongan Spesimen Gigi

3.7.3 Pengaplikasian Bahan Bleaching

1. Permukaan gigi dibersihkan kembali menggunakan bur brush selama 20 detik dan dibilas menggunakan aquadest selama 10 detik, lalu dikeringkan. 2. Aplikasikan bahan bleaching Karbamid Peroksida 35 pada bagian bukal dengan ketebalan bahan bleaching yang diaplikasikan pada setiap sampel setebal 0,5-1,0 mm, kemudian ratakan menggunakan mikrobrush. Sampel dibiarkan berkontak dengan bahan bleaching selama 30 menit. 3. Setelah proses bleaching selesai, bersihkan permukaan gigi dengan air dengan cara irigasi selama 10 detik, lalu dikeringkan. 4. Dilakukan pengulangan pengaplikasian bahan bleaching sebanyak tiga kali dengan interval waktu selama empat jam. Pengulangan dilakukan sesuai dengan petunjuk pabrik yang menganjurkan pengulangan pemakaian untuk hasil yang optimal. 5. Sampel direndam di dalam saliva buatan untuk menunggu pengaplikasian bahan bleaching selanjutnya. Gambar 11. Pengaplikasian bahan bleaching 42

3.7.4 Melapisi Permukaan Enamel Gigi dengan Wax

1. Lapisi seluruh permukaan enamel gigi dengan wax untuk menutupi permukaan gigi yang sudah diaplikasikan bahan bleaching. 2. Pada sisi kanan sebelah bukal, dibuat jendela sebesar 2,5 mm x 5 mm sebagai permukaan yang akan diaplikasikan pasta CPP-ACP. Gambar 12. Sampel gigi yang telah dilapisi wax 42

3.7.5 Pengaplikasian Pasta CPP-ACP

1. Aplikasikan pasta topikal pada permukaan sampel dengan menggunakan kuas. 2. Setelah rata, biarkan selama empat menit, kemudian tipiskan dan biarkan selama 30 menit. 3. Kemudian sampel dibersihkan menggunakan aquadest dan dikeringkan. Lakukan pengaplikasian pasta CPP-ACP hingga dua kali pengulangan. Gambar 13. Pengaplikasian pasta CPP-ACP 42

3.7.6 Pembersihan Sampel Gigi dari Wax

1. Wax dibuang menggunakan lekron. 2. Memperhatikan permukaan enamel gigi di bawah cahaya lampu supaya wax dibuang dengan sempurna. 3. Bilas permukaan gigi dan keringkan.

3.7.7 Pemotongan Spesimen Gigi

1. Ukur dari bukal ke arah palatal sepanjang 3 mm, buat garis menggunakan spidol, kemudian bur pada garis tersebut dari oklusal secara vertikal menggunakan carborundum disc. Gambar 14. Pemotongan gigi dari oklusal secara vertikal 42 2. Ukur lebar permukaan bukal gigi sepanjang 5 mm, buat garis menggunakan spidol pada bagian mesial dan distal yang berlebih, kemudian bur pada garis tersebut secara vertikal. Gambar 15. Pemotongan gigi pada bagian mesial dan distal 42 3. Untuk dari arah oklusal ke servikal, ukur permukaan tengah bukal sepanjang 5 mm, buat garis menggunakan spidol, kemudian bur pada garis tersebut secara horizontal. Gambar 16. Pemotongan gigi permukaan tengah bukal 42 4. Spesimen gigi yang didapatkan berbentuk balok dengan ukuran 5mm x 5mm x 3mm. Gambar 17. Spesimen gigi berbentuk balok dengan ukuran 5mm x 5mm x 3mm 42 5. Spesimen yang telah dipotong dibersihkan dengan aquadest untuk menghilangkan sisa-sisa pemotongan, lalu dikeringkan. 6. Spesimen gigi pada bagian sebelah kanan ditandai dengan spidol permanen untuk menunjukkan bahwa bagian tersebut merupakan permukaan enamel yang diaplikasikan bahan bleaching dan pasta CPP-ACP, sedangkan bagian sebelah kiri merupakan permukaan enamel yang hanya diaplikasikan bahan bleaching saja. 7. Sampel gigi dipacking dalam wadah plastik toples obat yang berbeda. Kemudian sampel dikirim ke Lab Terpadu Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam FMIPA Universitas Sumatera Utara untuk mendapatkan hasil gambar dari SEM.

3.7.8 Pengamatan Sampel