Gambar 4.Retzius lines panah hitam dan prisma enamel panah merah pada gigi molar dua desidui
mandibula
16
Kedua garis ini dapat digunakan untuk menghitung lama dari proses pembentukan enamel amelogenesis. Cross-striation terbentuk setiap 24 jam
sedangkan retzius lines terbentuk setiap 6-12 hari. Retzius lines merupakan garis pertumbuhan enameldan menunjukkan jumlah lapisan dari enamel serta berakhir pada
permukaan enamel yang disebut perikimata.
16
2.1.2.3 Dentinoenamel Junction
Perbatasan antara enamel dan dentin dikenal dengan istilah dentinoenamel junction. Bagian enamel yang dapat dilihat pada bagian dentinoenamel junction
adalah 1 enamel spindle, 2 enamel tuft dan 3 enamel lamellae.Enamel spindle merupakan odontoblast yang tertanam pada enamel dengan panjang 25 µm. Pada
potongan memanjang longitudinal, enamel spindle dapat dilihat dengan jelas. Enamel tuft merupakan enamel rods yang mengalami hipomineralisasi. Berbentuk
seperti rumput dengan panjang sekitar 100 µm dan berjalan searah dengan prisma enamel.Enamel tuft dapat dilihat dengan jelas pada potongan melintang. Enamel
lamellae merupakan celah tipis sehingga saliva dan debris dapat masuk ke dalamnya. Panjang dari enamel lamellae tergantung dari ketebalan enamel seseorang. Pada saat
proses perkembangan enamel, enamel lamellae akan diisi oleh protein enamel. Pada potongan melintang, enamel lamellae dapat dilihat dengan jelas Gambar 5.
11
Gambar 5. Bagian-bagian dari dentino-enamel junction
14
2.1.2.4 Cementoenamel Junction CEJ
Cementoenamel junction CEJ adalah perbatasan antara enamel yang melapisi mahkota gigi dengan sementum yang menutupi bagian akar gigi. CEJ
merupakan tempat dimana serat-serat gingiva melekat pada gigi yang sehat.Pada orang dewasa muda, CEJ dilindungi oleh jaringan gingiva. Namun dengan
meningkatnya usia dan terjadinya erupsi pasif yang terus menerus, terjadi pergeseran dari CEJ ke sulkus gingiva. Pergeseran ini akan menyebabkan CEJ menjadi
tersingkap dan hal ini dapat membuat daerah CEJ menjadi rentan terhadap keadaan patologis seperti karies akar, erosi pada bagian servikal gigi, resorpsi akar dan
abrasi.
17
Ada tiga kemungkinan bentuk hubungan CEJ, yaitu 1 sekitar 60 enamel yang tumpang tindih dengan sementum overlapped, 2 30 enamel yang bertemu
dengan sementum edge-to-edge dan 3 10 enamel yang tidak bertemu dengan sementum sehingga ada bagian dentin yang tidak terlindungi Gambar 6.
17
Penelitian yang dilakukan oleh Arambawata dkk 2009 menyatakan bahwa ada 55,1 gigi memiliki hubungan CEJ yang edge-to-edge dan 30,7 enamel yang
tidak bertemu dengan sementum. Hal ini menunjukkan bahwa banyaknya enamel yang tidak bertemu dengan sementum lebih besar dari penelitian yang telah
dilaporkan sebelumnya. Oleh karena itu, hubungan CEJ harus selalu diperhatikan sebelum melakukan perawatan gigi seperti perawatan ortodonti, pemasangan stainless
steel crown dan terutama dalam perawatan bleaching.
17
Gambar 6.Morfologi Cementoenamel Junction CEJ.I :Overlapped
sementum berada di atas enamel, II : Edge-to-
edge, III : Enamel tidak bertemu dengan sementum, IV : Overlapped
enamel berada di atas sementum
17
2.2 Diskolorisasi Gigi
Diskolorisasi pada gigi merupakan salah satu penyebab mengapa seseorang membutuhkan perawatan gigi.Hal ini disebabkan oleh karena diskolorisasi gigi dapat
memengaruhi estetik dan psikologi seseorang. Berdasarkan dari letaknya, diskolorisasi gigi dapat diklasifikasikan menjadi 1 diskolorisasi pada bagian luar
gigi ekstrinsik dan 2 diskolorisasi pada bagian dalam gigi intrinsik.
18
2.2.1 Diskolorisasi pada Bagian Luar Gigi Ekstrinsik