Hasil Penelitian a. Korelasi

2. Hasil Penelitian a. Korelasi

Job Characteristics dengan Employee Engagement Berikut ini akan dijelaskan pengolahan data mengenai hubungan antara job characteristics dengan employee engagement yang diperoleh dengan teknik analisis regresi sederhana dengan bantuan program komputer SPSS 17.0. Berdasarkan hasil perhitungan, didapat nilai koefisien korelasi r sebesar 0.639 dengan p 0.000. Hipotesis mayor dalam penelitian ini adalah ada hubungan positif antara job characteristics dengan employee engagement di perusahaan Telekomunikasi. Kriteria penerimaan Ha adalah jika p0.01. Berdasarkan hasil perhitungan uji satu arah, didapat nilai p0.000, karena p0.0000.01 maka Ha diterima. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif antara job characteristics dengan employee engagement di perusahaan Telekomunikasi. Hasil analisis regresi dapat dilihat pada tabel 7. Nilai koefisien determinan R 2 sebesar 40,8 yang artinya sumbangan efektif job characteristics terhadap employee engagement di perusahaan Telekomunikasi adalah sebesar 40,8. Universitas Sumatera Utara Tabel 13. Hasil Analisis Regresi Hubungan Job Characteristics dengan Employee Engagement Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients F t B Std. Error Beta 1 Constant 18.418 1.886 143.356 9.765 Job characteristics .311 .026 .639 11.973 p0.01; R = 0.639; R 2 = 0.408

b. Korelasi Aspek-aspek Job Characteristics

dengan Employee Engagement Hipotesis minor dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan analisis Pearson dengan hasil dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 14. Ringkasan Matriks Korelasi antara aspek-aspek Job Characteristics dengan Employee engagement Mean SD 1 2 3 4 5 6 1. Engagement 40.89 3.496 2. Skill variety 27.55 3.359 .505 3. Task identity 20.97 2.182 .559 .561 4. Task significance 8.30 1.073 .430 .447 .581 5. Autonomy 7.81 1.169 .462 .475 .506 .461 6. Feedback 7.77 1.148 .506 .493 .637 .454 .406 p0.01 Dari tabel 14 di atas, terlihat bahwa nilai p setiap aspek job characteristics lebih kecil dari 0.01 p=0.000. Dari hasil tersebut didapat kesimpulan bahwa Ho ditolak yang berarti Ha diterima, sehingga: Universitas Sumatera Utara 1 Ada hubungan positif antara skill variety dengan employee engagement yang berarti semakin tinggi skor skill variety semakin tinggi pula skor employee engagement di perusahaan Telekomunikasi. 2 Ada hubungan positif antara task identity dengan employee engagement yang berarti semakin tinggi skor task identity semakin tinggi pula skor employee engagement di perusahaan Telekomunikasi. 3 Ada hubungan positif antara task significance dengan employee engagement yang berarti semakin tinggi skor task significance semakin tinggi pula skor employee engagement di perusahaan Telekomunikasi. 4 Ada hubungan positif antara autonomy dengan employee engagement yang berarti semakin tinggi skor autonomy semakin tinggi pula skor employee engagement di perusahaan Telekomunikasi. 5 Ada hubungan positif antara feedback dengan employee engagement yang berarti semakin tinggi skor feedback semakin tinggi pula skor employee engagement di perusahaan Telekomunikasi. Selanjutnya, untuk menentukan aspek-aspek job characteristics yang menjadi penentu dari employee engagement digunakan analisis regresi stepwise. Berdasarkan hasil analisis stepwise, ada empat aspek Universitas Sumatera Utara job characteristics sebagai prediktor terhadap employee engagement. keempat aspek ini adalah task identity, skill variety, autonomy dan feedback. Tabel 15. Ringkasan Koefisien Estimasi Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients F t B Std. Error Beta Constant 18.684 1.938 6.617 9.639 Task identity .395 .124 .246 3.175 Skill variety .204 .071 .196 2.857 Autonomy .508 .194 .170 2.621 Feedback .560 .218 .184 2.572 p0.01, p0.05

c. Nilai Empirik dan Hipotetik 1 Nilai Empirik dan Nilai Hipotetik

Job Characteristics Tujuan lain dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai job characteristics dari subjek penelitian, untuk itu peneliti menggunakan alat penelitian berupa skala job characteristics. Setelah dilakukan uji reliabilitas, terdapat 18 aitem yang memenuhi persyaratan untuk kemudian dianalisa menjadi data penelitian dengan rentang skor 1-5 sehingga dihasilkan skor minimum 18 dan skor maksimum sebesar 90. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh total skor maksimum 90 dan skor minimum 54. Hasil perhitungan mean empirik dan mean hipotetik job characteristics dapat dilihat pada tabel 14 berikut ini : Universitas Sumatera Utara Tabel 16. Perbandingan Mean Empirik dan Hipotetik Job Characteristics Variabel Empirik Hipotetik Min Max Mean SD Min max Mean SD Job Characteristics 54 90 72.16 7.17 18 90 54 12 Berdasarkan tabel 15 diperoleh mean empirik job characteristics sebesar 72.16 dengan standar deviasi sebesar 7.71 dan mean hipotetik sebesar 54 dengan standar deviasi sebesar 24. Jika dilihat perbandingan antara mean empirik dengan mean hipotetik, maka diperoleh mean empirik lebih besar daripada mean hipotetik dengan selisih 18.16. Hasil ini menunjukkan bahwa job characteristics subjek penelitian lebih tinggi daripada rata-rata job characteristics pada populasi umumnya. 2 Nilai Empirik dan Nilai Hipotetik Employee Engagement Setelah dilakukan uji reliabilitas pada skala employee engagement diperoleh 10 aitem yang memenuhi persyaratan untuk kemudian dianalisis dengan rentang skor 1-5 sehingga dihasilkan total skor minimum 10 dan skor maksimum sebesar 50. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh total skor minimum 30 dan skor maksimum sebesar 50. Hasil perhitungan mean empirik dan hipotetik employee engagement dapat dilihat pada tabel berikut: Universitas Sumatera Utara Tabel 17. Perbandingan Mean Empirik dan Hipotetik Employee Engagement Variabel Empirik Hipotetik Min Max Mean SD Min max Mean SD Employee Engagement 30 50 40.89 3.496 10 50 30 6.67 Berdasarkan tabel 16, maka diperoleh mean empirik employee engagement sebesar 40.89 dengan standar deviasi sebesar 3.496 dan mean hipotetik sebesar 30 dengan standar deviasi sebesar 6.67. Jika dilihat perbandingan antara mean empirik dengan mean hipotetik, maka diperoleh mean empirik lebih besar daripada mean hipotetik dengan selisih 10.89. Hasil ini menunjukkan bahwa employee engagement yang dimiliki subjek penelitian lebih tinggi daripada mean employee engagement yang dimiliki populasi umumnya.

d. Kategorisasi Job Characteristics

Norma kategorisasi job characteristics yang digunakan adalah sebagai berikut: Tabel 18. Norma Kategorisasi Job Characteristics Rentang nilai Kategori X µ -1.0 SD Rendah µ -1.0SD ≤ X ≤ µ +1.0 SD Sedang X ≥ µ +1.0 SDµ Tinggi Besar mean hipotetik job characteristics adalah 54 dengan standar deviasi 12 sehingga katagorisasi yang diperoleh adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara Tabel 19. Kategorisasi Skor Job Characteristics Rentang nilai Kategori Jumlah N Presentase X 42 Rendah 42 ≤ X 66 Sedang 37 17.62 X ≥ 66 Tinggi 173 82.38 Total 210 100 Berdasarkan tabel 18 dapat diketahui bahwa skor persepsi subjek penelitian terhadap job characteristics berada pada kategori tinggi yaitu sebesar 82.38 sedangkan 17.62 berada dalam kategori sedang, dan tidak ada skor subjek penelitian yang berada dalam kategori rendah. Hal ini berarti sebagian besar subjek penelitian mempersepsikan job characteristics-nya baik.

e. Kategori Employee Engagement

Norma kategorisasi employee engagement yang digunakan adalah sebagai berikut: Tabel 20. Norma Kategorisasi Employee Engagement Rentang nilai Kategori X µ -1.0 SD Rendah µ -1.0SD ≤ X ≤ µ +1.0 SD Sedang X ≥ µ +1.0 SDµ Tinggi Besar mean hipotetik employee engagement adalah 30 dengan standar deviasi 6.67 sehingga kategorisasi yang diperoleh adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara Tabel 21. Kategorisasi Skor Employee Engagement Rentang nilai Kategori Jumlah N Presentase X 23,33 Rendah 23,33 ≤ X 36,67 Sedang 21 10 X ≥ 36,67 Tinggi 189 90 Total 210 100 Berdasarkan tabel 20 dapat diketahui bahwa subjek penelitian yang tingkat employee engagement tinggi sebesar 90 sedangkan 10 subjek memiliki tingkat employee engagement yang sedang tidak terlalu tinggi ataupun terlalu rendah, dan tidak ada subjek penelitian yang tingkat employee engagement rendah. Hal ini berarti sebagian besar subjek penelitian memiliki tingkat employee engagement yang tinggi.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Hasil penelitian pada subjek karyawan di perusahaan Telekomunikasi menunjukkan bahwa ada hubungan positif antara job characteristics dengan employee engagement, yaitu semakin tinggi skor job characteristics, semakin tinggi pula tingkat employee engagement yang dimilikinya. Korelasi antara kedua variabel ini tergolong tinggi, hal ini terlihat dari nilai korelasi r = 0.639 sedangkan sumbangan efektif yang diberikan job characteristics terhadap employee engagement adalah sebanyak 40.8 yang artinya kontribusi job characteristics terhadap employee engagement adalah 40.8 selebihnya dipengaruhi variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Terujinya hipotesis mayor ini disebabkan karena berbagai alasan berikut. Universitas Sumatera Utara Pertama, job characteristics merupakan faktor yang berpengaruh langsung terhadap sikap dan perilaku kerja Castellano, 2008. Hal ini diperkuat oleh sejumlah riset menyatakan ada beberapa bentuk tugas yang dapat meningkatkan level employee engagement, seperti pekerjaan yang jelas dan menantang, memiliki pengaruh penting bagi orang lain, memberikan kesempatan karyawan untuk membuat keputusan, serta adanya informasi mengenai seberapa baik usaha yang dilakukan akan membuat karyawan mendapatkan perasaan yang menyenangkan dalam melakukan pekerjaannya Kahn, 1990; Perrin, 2003; Saks, 2006; Castellano, 2008, Blessing White, 2011. Hal-hal tersebut merupakan aspek-aspek dari job characteristics Oldham Hackman, 2010. Kedua, kehadiran aspek-aspek job characteristics akan mengarah kepada critical psychological state, yaitu keadaan psikologis yang membuat karyawan termotivasi dan puas dalam bekerja Oldham Hackman, 2005. Kehadiran skill variety, task identity, dan task significance akan membuat karyawan merasa pekerjaannya sebagai hal yang penting dan berarti experienced meaningfulness. Autonomy akan membuat karyawan merasa bertanggungjawab atas pekerjaannya experienced responsibility. Sedangkan, feedback akan mebuat karyawan mengetahui seberapa baik usaha yang ia lakukan knowledge of results. Ketiga kondisi ini akan membuat motivasi kerja karyawan tinggi, puas dalam bekerja, tinggi efektifitas kerja dan rendahnya tingkat turnover dan resign dari pekerjaan, hal-hal ini diindikasikan sebagai ciri-ciri karyawan yang engaged Robinson et al, 2004. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan pengujian hipotesis minor, setiap aspek job characteristics memiliki hubungan positif terhadap employee engagement. Berdasarkan analisis regresi stepwise, aspek-aspek job characteristics yang menjadi penentu dari employee engagement ada empat, yaitu task identity, skill variety, autonomy, dan feedback. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa subjek penelitian menganggap job characteristics mereka memiliki variasi keterampilan, tugas yang jelas, diberikan kebebasan mengatur perkerjaan yang mereka miliki, dan diberikan informasi yang langsung dan jelas mengenai performa mereka. Hal ini sesuai dengan penjelasan sebelumnya bahwa karakteristik pekerjaan tertentu akan membuat karyawan merasa engaged Perrin, 2003; Castellano, 2008; Blessing White, 2011. Perbandingan mean empirik dengan mean hipotetik variabel employee engagement menunjukkan bahwa mean empirik lebih besar dibandingkan dengan mean hipotetik 48.8930, maka dapat disimpulkan bahwa employee engagement subjek penelitian lebih tinggi daripada rata-rata populasi umumnya. Employee engagement pada subjek tergolong ke dalam employee engagement yang tinggi karena sebanyak 189 orang 90 dari subjek penelitian memiliki tingkat engagement yang tinggi. Sisanya sebanyak 21 orang 10 tergolong memiliki tingkat engagement yang sedang. Hal ini berarti hampir semua subjek penelitian mengekspresikan diri mereka secara fisik, kognitif dan emosi yang penuh dan positif terhadap pekerjaan dan perusahaan mereka. Mereka termotivasi untuk memberikan bantuan yang sebaik-baiknya untuk membuat pekerjaan dan perusahaan mereka sukses Universitas Sumatera Utara McLeod, 2009. Karyawan yang engaged juga lebih puas pada pekerjaan, berkomitmen tinggi, terlibat dalam pekerjaan dan merasakan pemberdayaan Robinson et al, 2004. Semakin tinggi tingkat engagement karyawan maka akan semakin tinggi pula performa dan inovasinya dalam bekerja McLeod Clarke, 2009. Pada perbandingan mean empirik dengan mean hipotetik variabel job characteristics menunjukkan bahwa mean empirik lebih besar dibandingkan dengan mean hipotetik 72.1654, maka dapat dikatakan bahwa job characteristics subjek penelitian lebih tinggi dari rata-rata karyawan perusahaan telekomunikasi pada populasi umumnya. Hasil yang diperoleh dari kategorisasi job characteristics menunjukkan sebagian besar dari subjek penelitian memiliki job characteristics yang tinggi. Sebanyak 173 orang 82.38 dari subjek penelitian memiliki job characteristics yang tinggi dan sisanya sebanyak 37 orang 17.62 memiliki job characteristics yang sedang. Job characteristics yang tinggi menunjukkan bahwa subjek penelitian memiliki pekerjaan yang membutuhkan variasi keterampilan, prosedur yang jelas, dan penting, serta diberikan kebebasan dan umpan balik untuk semua pekerjaan yang mereka lakukan. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Vazirani 2007 selain faktor yang berhubungan dengan pekerjaan, ada beberapa faktor lain yang mendorong karyawan untuk engaged, seperti komunikasi, kepemimpinan, kepuasan kerja, kesehatan dan keselamatan ketika bekerja, image organisasi dan hubungan dengan rekan kerja. Selain itu, nilai-nilai organisasi dari perusahaan Universitas Sumatera Utara Telekomunikasi juga harus diperhatikan. Nilai-nilai ini meliputi commitment to the long term, costumer first, caring meritocracy, co-creation of win-win partnership, and collaborative innovation Lucia, 2010. Nilai-nilai ini dapat saja mendorong karyawan untuk engaged, karena nilai-nilai perusahaan yang sejalan dengan nilai-nilai yang diyakini karyawan merupakan salah satu indikator dari perilaku engaged Kahn, 1990. Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pada Bab ini akan diuraikan mengenai kesimpulan dari hasil penelitian, serta saran-saran yang dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian.

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data yang telah diperoleh dalam penelitian ini, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Ada hubungan positif yang signifikan antara job characteristics dengan employee engagement. Semakin baik persepsi job characteristics semakin tinggi pula tingkat employee engagement di perusahaan Telekomunikasi. 2. Berdasarkan kategorisasi variabel employee engagement, hasilnya menunjukkan bahwa sebagian besar subjek berada pada kategori tinggi, yaitu sebesar 90 dan sisanya sebesar 10 berada pada kategori sedang. 3. Berdasarkan kategorisasi variabel job characteristics, hasilnya menunjukkan bahwa sebagian besar subjek berada pada kategori tinggi, yaitu sebesar 82.38 dan sisanya sebesar 11.62 berada pada kategori sedang. 4. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis minor dapat disimpulkan bahwa semua aspek job characteristics berhubungan positif dengan employee engagement. Universitas Sumatera Utara 5. Berdasarkan analisis regresi stepwise, dapat disimpulkan bahwa ada 4 aspek job characteristics yang menjadi prediktor employee engagement, yaitu task identity, skill variety, autonomy, dan feedback.

B. Saran Penelitian 1. Saran Metodologis

Nilai koefisien determinasi yang diperoleh dalam penelitian ini adalah sebesar 40.8, hal ini menunjukkan peranan job characteristics terhadap employee engagement adalah sebesar 40.8 , selebihnya employee engagement di perusahaan Telekomunikasi dipengaruhi variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Sehubungan dengan hal ini, maka disarankan kepada peneliti selanjutnya yang berminat meneliti employee engagement di perusahaan Telekomunikasi untuk mengkaji variabel-variabel lain yang mungkin mempengaruhi employee engagement, seperti : kepemimpinan, komunikasi, kesehatan dan keselamatan kerja, pengembangan karir, serta image perusahaan yang tidak dilihat peranannya dalam penelitian ini.

2. Saran Praktis