23 dibuat hingga 100 ml dengan menambahkan air suling. Larutan asam sitrat
dicampur dengan 100 gram tepung singkong dalam beaker. Campuran tersebut dipindahkan ke nampan stainless steel dan didiamkan selama 16 jam pada suhu
28
o
C, campuran tersebut dimasukkan dalam oven pada suhu 60
o
C selama 6 jam. Campuran tersebut dikeringkan dalam oven pada suhu 130
o
C selama 2 jam. Campuran kering tersebut dicuci berulang-ulang untuk menghilangkan asam sitrat
yang tidak bereaksi. Pati sitrat dikeringkan pada suhu 50
o
C untuk menghilangkan air atau kelembapan.
3.9 Pemeriksaan Karakteristik Pati Sitrat
3.9.1 Distribusi ukuran partikel
Distribusi ukuran partikel dari pati sitrat dapat ditentukan dengan pengayakan. Dengan menggunakan ayakan mesh 40, 60 dan 100.
3.9.2 Daya pengembangan swelling test
Pati sitrat sebanyak 200 mg dimasukkan masing-masing ke dalam tabung reaksi berskala yang masing-masing berisi 10 ml aquadest dan parafin cair.
Campuran tersebut didiamkan selama 12 jam. Volume sedimen dalam tabung reaksi tersebut dicatat. Indeks swelling dapat dihitung sebagai berikut:
3.9.3 Kelarutan
Kelarutan pati sitrat diukur di dalam air dan pelarut organik seperti alkohol. Kelarutan suatu zat yang tidak diketahui secara pasti dapat dinyatakan
dengan istilah berikut:
24
Tabel 3.1
Istilah kelarutan No
Istilah Kelarutan Jumlah bagian pelarut yang diperlukan untuk
melarutkan 1.
Sangat mudah larut Kurang dari 1
2. Mudah larut
1-10 3.
Larut 10-30
4. Agak sukar larut
30-100 5.
Sukar larut 100-1000
6. Sangat sukar larut
1000-10000 7.
Praktis tidak larut Lebih dari 10000
Uji kelarutan dilakukan dengan cara melarutkan 1 gram pati singkong atau pati sitrat dalam sejumlah air tertentu Anief, 2007.
3.9.4 Bobot jenis
Pati sitrat dimasukkan ke dalam gelas ukur 50 ml lalu dilihat volume awal. Lalu gelas ukur di tap sebanyak 15 kali setelah itu dilihat volumenya. Kemudian
pati sitrat ditimbang. Lalu berat jenis dihitung dengan rumus:
Bobot jenis =
100 2
1 2
x BJ
BJ BJ
−
Keterangan: BJ = Berat Jenis
3.9.5 Uji mikroskopik
Pati diletakkan di atas object glass lalu ditambahkan 2 tetes akuades. Lalu diamati bentuk hillus, lamela dari pati singkong di bawah mikroskop dengan
perbesaran 10x40.
3.9.6 Uji FTIR Fourier Transform Infrared Spectroscopy
Spektrofotometer inframerah digunakan untuk mengkarakteristik interaksi yang mungkin antara obat dan operator dalam keadaan padat. Teknik pelet KBr
digunakan untuk menyiapkan sampel. Spektrum tercatat di wilayah spektral dari 4000 sampai 400 cm
-1
sebagai berikut:
25
Tabel 3.2
Penafsiran spektrum inframerah No
Bilangan Gelombang cm
-1
Gugus Fungsi 1.
3600-2400 cm
-1
COOH 2.
3500-3200 cm
-1
OH 3.
3500-3100 cm
-1
NH
2
4 3150-3050 cm
-1
=C-H 6
2950-2875 cm
-1
−CH Alifatis 7.
2750 cm
-1
O=C −H
8. 2250-2100 cm
-1
C ≡C
9 2250 cm
-1
C ≡N
10. 1900-1650 cm
-1
C=O 11.
1600-1500 cm
-1
C=C 12.
1550-1350 cm
-1
N=O 13.
1450 cm
-1
CH
2
14. 1375 cm
-1
CH
3
15. 1350
−1050 cm
-1
S=O 16.
1300 −1000 cm
-1
C −O
Khopkar, 2008
3.10 Pembuatan Tablet