30 mcgml; 7,2 mcgml dan 8,8 mcgml. Diukur serapannya pada panjang gelombang
maksimum.
3.13.4 Penetapan kadar tablet parasetamol
Timbang seksama sebanyak 20 tablet, dicatat beratnya, kemudian digerus sampai homogen. Ditimbang sejumlah serbuk setara dengan 25 mg parasetamol
sebanyak 6 kali, masing-masing dimasukkan ke dalam labu tentukur 25 ml, kemudian cukupkan dengan dapar fosfat pH 5,8 sampai garis tanda, dikocok
homogen maka diperoleh larutan dengan konsentrasi teoritis 1000 mcgml. Saring dengan kertas saring, filtrat pertama dibuang dan filtrat selanjutnya di tampung.
Dari larutan tersebut dipipet sebanyak 0,16 ml dan dimasukkan ke dalam labu tentukur 25 ml, diencerkan dengan dapar fosfat pH 5,8 kemudian dicukupkan
sampai garis tanda, maka diperoleh larutan dengan konsentrasi 6,4 mcgml. Kemudian diukur serapannya pada panjang gelombang 243,0 nm dengan
menggunakan dapar fosfat pH 5,8 sebagai blanko.
3.14 Uji Keragaman Bobot
Timbang seksama 10 tablet, satu per satu dan hitung bobot rata-rata. Dari hasil penetapan kadar, yang diperoleh seperti yang tertera dalam masing-masing
monografi, hitung jumlah zat aktif dari masing-masing dari 10 tablet dengan anggapan zat aktif terdistribusi homogen. Jika jumlah zat aktif dalam masing-
masing dari 10 satuan sediaan terletak antara 85,0 hingga 115,0 dari yang tertera pada etiket, atau jika simpangan baku relatif kurang dari atau sama dengan
6,0. Ditjen POM, 1995.
31
3.15 Uji Disolusi Tablet
Untuk menguji laju disolusi tablet dilakukan dengan menggunakan alat Dissolution Tester.
Medium : 900 ml larutan dapar posphat pH 5.8
Alat : tipe II metode dayung
Kecepatan putaran : 50 rpm
Waktu : 30 menit
Cara kerja: Satu tablet dimasukkan dalam wadah disolusi yang berisi 900 ml medium
disolusi dengan suhu 37 ± 0,5
C. Kemudian diputar dengan kecepatan 50 rpm. Pada waktu 45 menit, larutan aliquot dipipet sebanyak 1 ml dan dimasukkan
dalam labu tentukur 25 ml. Larutan disolusi yang telah dipipet diganti dengan 1 ml dapar fosfat pH 5,8. Selanjutnya larutan yang telah dipipet di dalam labu
tentukur 25 ml, diencerkan dengan dapar fosfat sampai garis tanda, diukur serapannya pada panjang gelombang maksimum yang diperoleh dan sebagai
blanko digunakan dapar fosfat. Kadarnya dihitung dengan persamaan regresi. Pengujian dilakukan terhadap 6 tablet.
Syarat: Dalam waktu 30 menit harus larut tidak kurang dari 80 Q C
8
H
9
NO
2
dari jumlah yang tertera pada etiket Ditjen POM,1995. Interpretasi: Persyaratan dipenuhi bila jumlah zat aktif yang terlarut dari sediaan
yang diuji sesuai dengan tabel penerimaan. Apabila tidak memenuhi persyaratan maka pengujian dilanjutkan sampai tiga tahap, kecuali bila hasil pengujian
memenuhi tahap S1 atau S2. Kriteria penerimaan zat aktif yang larut dengan
disolusi dapat dilihat pada Tabel 2.4.
32
Tabel 3.4 Kriteria penerimaan uji disolusi
Tahap Jumlah Yang Diuji Kriteria Penerimaan
S1 6
Tiap Unit sediaan tidak kurang dari Q + 5 S2
6 Rata-rata dari 12 unit S
1
+ S
2
adalah sama dengan atau lebih besar dari Q dan tidak satu
unit sediaan yang yang lebih kecil dari Q-15
S3 12
Rata-rata dari 24 unit adalah sama dengan atau lebih besar dari Q tidak lebih dari 2 unit
sediaan yang lebih kecil dari Q-15 dan tidak 1 unit pun kurang dari Q-25
Ditjen POM, 1995
3.16 Analisis Data Secara Statistik