13 memungkinkan untuk langsung dikompresi tanpa memerlukan granulasi
Ansel, 1989.
2.7.3 Komposisi tablet
Tablet oral umumnya di samping zat aktif mengandung, pengisi, pengikat, penghancur dan pelincir. Tablet tertentu mungkin memerlukan pemacu
aliran, zat warna, zat perasa, dan pemanis Lachman, dkk., 1994. Komposisi umum dari tablet adalah zat berkhasiat, bahan pengisi, bahan
pengikat atau perekat, bahan pengembang dan bahan pelicin. Kadang-kadang dapat ditambahkan bahan pewangi flavoring agent, bahan pewarna coloring
agent dan bahan-bahan lainnya Ansel, 1989.
a. Pengisi
Digunakan agar tablet memiliki ukuran dan massa yang dibutuhkan. Sifatnya harus netral secara kimia dan fisiologis, selain itu juga dapat dicernakan
dengan baik Voigt, 1995. Bahan-bahan pengisi yaitu : laktosa, sukrosa, manitol, sorbitol, amilum, bolus alba, kalsium sulfat, natrium sulfat, natrium klorida,
magnesium karbonat Soekemi, dkk., 1987. b.
Pengikat Untuk memberikan kekompakan dan daya tahan tablet, juga untuk
menjamin penyatuan beberapa partikel serbuk dalam butir granulat Voigt, 1995. Pengikat yang umum digunakan yaitu: amilum, gelatin, glukosa, gom arab,
natrium alginat, cmc, polivinilpirolidon dan veegum Soekemi, dkk., 1987. c.
Penghancur Untuk memudahkan pecahnya tablet ketika berkontak dengan cairan
saluran pencernaan dan mempermudah absorpsi Lachman, dkk., 1994. Bahan
14 yang digunakan sebagai pengembang yaitu: amilum, gom, derivat selulosa,
alginat, dan clays Soekemi, dkk., 1987. d.
Pelicin Ditambahkan untuk meningkatkan daya alir granul-granul pada corong
pengisi, mencegah melekatnya massa pada punch dan die, mengurangi pergesekan antara butir-butir granul, dan mempermudah pengeluaran tablet dari
die . Bahan pelicin yaitu : metalik stearat, talk, asam stearat, senyawa lilin dengan
titik lebur tinggi, amilum maydis Soekemi, dkk., 1987.
2.7.4 Uji preformulasi
Sebelum dicetak menjadi tablet, massa granul perlu diperiksa apakah memenuhi syarat untuk dapat dicetak. Preformulasi ini menggambarkan
sifat massa sewaktu pencetakan tablet, meliputi waktu alir, sudut diam dan indeks tap.
Pengujian waktu alir dilakukan dengan mengalirkan massa granul melalui corong. Waktu yang diperlukan tidak lebih dari 10 detik, jika tidak maka akan
dijumpai kesulitan dalam hal keseragaman bobot tablet. Hal ini dapat diatasi dengan penambahan bahan pelicin Cartensen, 1977.
Pengukuran sudut diam digunakan metode corong tegak, granul dibiarkan mengalir bebas dari corong ke atas dasar. Serbuk akan membentuk kerucut,
kemudian sudut kemiringannya diukur. Semakin datar kerucut yang dihasilkan, semakin kecil sudut diam, semakin baik aliran granul tersebut Voigt, 1995.
Indeks tap adalah uji yang mengamati penurunan volume sejumlah serbuk atau granul akibat adanya gaya hentakan. Indeks tap dilakukan dengan
alat volumenometer yang terdiri dari gelas ukur yang dapat bergerak secara
15 teratur keatas dan kebawah. Serbuk atau granul yang baik mempunyai indeks tap
kurang dari 20 Cartensen, 1977.
2.7.5 Evaluasi tablet