34
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Isolasi Pati Singkong Manihot utilissima P.
Dari 5000 gram umbi singkong diperoleh pati sebanyak 465,6 gram. Sehingga rendemen pati singkong 9,31 dapat dilihat pada Lampiran 5 hal 60.
Pati singkong yang diperoleh berwarna putih, tidak berbau dan tidak berasa. Butir pati singkong berbentuk agak bulat atau bersegi banyak, lamelanya tidak jelas dan
hilus berada ditengah berupa titik Ditjen POM, 1979. Kadar abu total pati singkong alami sebesar 1,8264 dan susut pengeringan sebesar 1,664.
4.2 Pati Sitrat
4.2.1 Distribusi ukuran partikel
Ukuran partikel pati singkong alami dan pati sitrat diperoleh dari pengayakan dengan ayakan bertingkat yaitu mesh 40, 60 dan 100. Sehingga
didapatkan masing-masing berat dari ukuran partikel mesh 40, 60 dan 100. Hasil data ukuran partikel dapat dilihat pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1
Data ukuran partikel pati singkong dan pati sitrat Ayakan
Pati Singkong Pati Sitrat
Mesh 40 74,4
38,06 Mesh 60
16,74 52,83
Mesh 100 8,86
9,11 Berdasarkan Tabel 3.1 dan Gambar 4.1 dapat dilihat bahwa pati singkong
lebih banyak melewati ayakan mesh 40 yaitu 74,4. Sedangkan distribusi ukuran partikel pati sitrat distribusi ukuran partikelnya terpusat pada ayakan mesh 60
sebanyak 52,83. Pati singkong menunjukkan distribusi ukuran partikel yang lebih sempit dibandingkan dengan pati sitrat.
35
Gambar 4. 1
Presentase distribusi ukuran partikel pati sitrat
4.2.2 Daya pengembang
Daya pengembang merupakan suatu sifat yang mencirikan daya kembang suatu bahan, dalam hal ini yaitu kekuatan pati untuk mengembang BeMiller,
dkk., 1997. Kenaikan volume atau pengembang pati sitrat adalah: TSP Volume Endapan dalam Parafin : 2,1 ml
TSA Volume Endapan dalam Air : 0,65 ml Daya pengembang = 2,1- 0,65 0,65 x 100
= 223 Berdasarkan perhitungan di atas didapat bahwa daya pengembang pati
sitrat sebesar 223. Menurut Leach dan Cowenn 2001, persyaratan pati dikatakan sebagai pengembang yang baik apabila memiliki daya pengembang
sampai 200.
36
4.2.3 Kelarutan
Uji kelarutan dilakukan untuk mengetahui kelarutan dari suatu zat terlarut dalam pelarutnya. Data hasil kelarutan pati sitrat dan pati singkong dapat dilihat
pada Tabel 4.2. Tabel 4.2
Data kelarutan pati singkong dan pati sitrat Pati
Pelarut Air
Alkohol Pati sitrat
Praktis tidak larut Praktis tidak larut
Pati singkong Praktis tidak larut
Praktis tidak larut Berdasarkan data dari Tabel 4.2 diatas dapat dijelaskan bahwa pati
singkong dan pati sitrat praktis tidak larut dalam air atau alkohol. Kelarutan dapat dipengaruhi oleh suhu, konsentrasi bahan-bahan dalam larutan dan komposisi
pelarutnya Vogel, 1979.
4.2.4 Bobot jenis