Uji kekerasan tablet Uji Friabilitas

43

4.4 Hasil Evaluasi Tablet

Evaluasi tablet parasetamol yang dilakukan adalah uji kekerasan tablet, waktu hancur, keragaman bobot, penetapan kadar dan uji disolusi tablet. Menurut Ansel 1989, beberapa uji tersebut dilakukan untuk menjamin keseragaman penampilan dan juga efek terapi dari obat tersebut. Tabel 4.4 Data hasil evaluasi tablet parasetamol Formula Kekerasan Tablet kg Waktu Hancur menit Friabilitas F1 4,21 3,80 0,93 F2 5,68 3,36 0,95 F3 4,82 3,07 0,96 F4 5,61 16,65 0,94 F5 5,92 13,79 0,90 F6 5,79 12,26 0,92 Persyaratan 4 – 8 Kg 15 menit 1 Keterangan: F1 : Formula tablet dengan konsentrasi pati sitrat 4 F2 : Formula tablet dengan konsentrasi pati sitrat 5 F3 : Formula tablet dengan konsentrasi pati sitrat 6 F4 : Formula tablet dengan konsentrasi pati singkong 4 F5 : Formula tablet dengan konsentrasi pati singkong 5 F6 : Formula tablet dengan konsentrasi pati singkong 6

4.4.1 Uji kekerasan tablet

Berdasarkan hasil uji kekerasan tablet Tabel 4.4, menunjukkan kekerasan tablet pada F1 pati sitrat 4 sebesar 4,21 kg dan F4 pati singkong 4 sebesar 5,61 kg, F2 pati sitrat 5 sebesar 5,68 kg dan F5 Pati singkong 5 sebesar 5,92 kg, F3 pati sitrat 6 sebesar 4,82 kg dan F6 pati singkong 6 sebesar 5,79 kg, dapat dilihat bahwa adanya perbedaan pada tiap formula dengan perbandingan konsentrasi yang sama dimana F1, F2 dan F3 menggunakan bahan penghancur pati sitrat lebih kecil kekerasan tabletnya dibandingkan dengan F4, F5 dan F6 menggunakan bahan penghancur pati singkong. Hal ini disebabkan 44 oleh tekanan kompresi mesin pencetak tablet, kompresibilitas bahan dan penggunaan bahan pengikat. Umumnya semakin besar tekanan yang diberikan, semakin keras tablet yang dihasilkan, walaupun sifat dari granul yang menentukan kekerasan tablet. Dari perbedaan kekerasan tablet tiap formula masih berada dalam batas penerimaan persyaratan evaluasi kekerasan tablet. Menurut Lachman, dkk 1994, kekerasan untuk tablet secara umum adalah 4-8 kg. Gambar 4.9 Kekerasan tablet dapat dilihat dengan presentase jenis bahan pengembang yang berbeda.

4.4.2 Uji Friabilitas

Berdasarkan hasil uji friabilitas tablet tabel 4.4, menunjukkan friabilitas pada F1 pati sitrat 4 sebesar 0,93 dan F4 pati singkong 4 sebesar 0,94, F2 pati sitrat 5 sebesar 0,95 dan F5 Pati singkong 5 sebesar 0,90, F3 pati sitrat 6 sebesar 0,96 dan F6 pati singkong 6 sebesar 0,92, dapat dilihat bahwa adanya perbedaan pada tiap formula dengan perbandingan konsentrasi yang sama dimana F1, F2 dan F3 menggunakan bahan penghancur pati sitrat lebih besar friabilitasnya dibandingkan dengan F4, F5 dan F6 45 menggunakan bahan penghancur pati singkong. Friabilitas berkaitan dengan kekerasan tablet, jika kekerasan tablet semakin kecil maka ikatan antara granul menjadi semakin longgar sehingga friabilitas tablet tersebut semakin besar. Menurut Sahoo 2007, kehilangan berat lebih kecil dari 0,5 sampai 1 masih dapat dibenarkan. Sehingga pada pengujian ini seluruh formula memenuhi persyaratan. Gambar 4.10 Friabilitas tablet dengan presentase bahan pengembang yang berbeda

4.4.3 Uji waktu hancur