79
Universitas Sumatera Utara
Kutipan di atas juga didukung oleh informan lain : “Sebenarnya kalau manusia tidak pernah ada puasnya dan itu kami sebagai
perawat tetap memberikan kepuasan terhadap pasien tetapi hak-hak pasien itu ada tersendiri. Walaupun kami sudah semaksimal mungkin untuk membuat
ketidakkecewaan pasien, tetapi kadang-kadang ada juga pasien yang pro kontra dengan perawat itu pun biasa dikendalikan dengan segera.” Informan 4
Sedangkan menurut apoteker mengenai kepuasaan pasien menurut tenaga kesehatan terhadap pelayanan JKN di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras, diperoleh
informasi sebagai berikut : “Kalau itu disini saya gak tau. Kalau selama disini sih saya belum pernah ada
keluhan. Itu farmasinya kalau dibagian lain saya gak tau”.Informan 5
Dari pernyataan informan di atas dapat diketahui bahwa masih banyak pasien yang merasa kecewa dengan pelayanan JKN di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras.
Walaupun menurut perawat di RS Laras, mereka sudah semaksimal mungkin membuat pasien untuk tidak kecewa dengan pelayanan JKN Rumah Sakit PTPN IV
Kebun Laras
4.2.23 Kepuasaan pasien terhadap Pelayanan JKN di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras
Hasil wawancara menurut pasien kebidanan dan penyakit dalam mengenai kepuasaan pasien terhadap pelayanan JKN di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras,
diperoleh informasi sebagai berikut : “Iya sudah puas kok dek, obatnya selalu dikasih, peralatannya juga lengkap.
Pelayanannya juga tetap dila yani.” Informan 6
80
Universitas Sumatera Utara
Didukung dengan kutipan informan lain yang mengatakan bahwa : “Kalau pelayanan di sini sih sudah puas. Cuma itulah dek sekali lagi minta
tolong nanti kalau pulang diantar pakai ambulan.” Informan 7 Kutipan di atas juga didukung oleh informan lain yang mengemukakan
bahwa: “Kalau pelayanan di sini sih sudah puas.” Informan 8
Sedangkan menurut pasien penyakit dalam, pasien bedah dan anak mengenai kepuasaan pasien terhadap pelayanan JKN di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras,
diperoleh informasi sebagai berikut :
“Ya kecewalah, semenjak adanya BPJS. Kalau dulu opname kalau belum
sembuh belum dipulangkan, kalau sekarang semenjak adanya BPJS, 3 hari kita wajib dipulangkan sembuh gak sembuh.” Informan 9
Didukung dengan kutipan informan lain yang mengatakan bahwa :
“Kurang puas sejak BPJS ya kayak misalnya kita demam, batuk, sama kita
sakit tifus.Itu kayaknya obatnya sama dikasih. Sementara itu kan sakitnya udah beda.Terus kalau demam dikit aja mau kadang disuruh infus.” Informan 10
Didukung dengan kutipan informan lain yang mengatakan bahwa :
“Kurang puas ya lebih bagus kembali yang dulu pelayanan perkebunan
sebelum adanya BPJS.” Informan 11 Didukung dengan kutipan informan lain yang mengatakan bahwa :
“Kurang puas sama pelayanannya jadi makin ya ribet lebih bagus kembali yang dulu pelayanan perkebunan sebelum adanya BPJS.” Informan 12
Kutipan di atas juga didukung oleh informan lain yang mengemukakan bahwa:
“Kurang puaslah belum sembuh sakitnya udah dipulangkan alasannya BPJS. Masih mending yang dululah sebelum adanya BPJS.” Informan 13
81
Universitas Sumatera Utara
Kutipan di atas juga didukung oleh informan lain yang mengemukakan bahwa:
“Kurang puas, masih lebih enak pelayanan yang dulu sebelum adanya BPJS.” Informan 14
Kutipan di atas juga didukung oleh informan lain yang mengemukakan bahwa:
“Sangat mengecewakan, kalau bagi kami. Suami saya kan karyawan pimpinan di perkebunan mbak. Dulu kami enak berobat dibandingkan sekarang. Makanya
sekarang saya sering berobat ke luar mbak pakai biaya sendiri.” Informan 15 Dari pernyataan informan di atas dapat diketahui bahwa 3 dari 10 orang
informan merasa puas terhadap pelayanan JKN di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras. Sedangkan, 7 dari 10 orang informan menyatakan kecewa terhadap pelayanan
JKN di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras. Mereka menilai lebih memilih pelayanan kesehatan perkebunan dibandingkan pelayanan kesehatan BPJS.
82
Universitas Sumatera Utara
BAB V PEMBAHASAN
5.1 Masukan input
Terdapat beberapa aspek yang dikategorikan sebagai masukan input dalam pelaksanaan program JKN.
5.1.1 Kebijakan
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras tidak memiliki kebijakan khusus internal mengenai program JKN. Hal ini
didukung hasil wawancara informan yang mengatakan bahwa kebijakan mengenai pelaksanaan program JKN di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras sama saja yaitu
menerima pasien perkebunan maupun pasien di luar perkebunan tanpa ada pengkhususan di antara keduanya.
Kebijakan merupakan peraturan atau aturan yang digunakan sebagai pedoman dalam upaya pelaksanaan JKN di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras.
Salah satu kebijakan mengenai JKN di rumah sakit yaitu dengan adanya tarif INA- CBG’s. Menurut Peraturan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan Nomor
1 Tahun 2014 menyatakan bahwa tarif INA- CBG’s adalah besaran pembayaran klaim
oleh BPJS Kesehatan kepada Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjutan atas paket layanan yang didasarkan kepada pengelompokan diagnosis penyakit.
Menurut Putra 2014 dalam penelitiannya mengatakan bahwa INA- CBG’s
adalah suatu pengklasifikasian dari episode perawatan pasien yang dirancang untuk