Universitas Sumatera Utara
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang keuangan. Selain itu berdasarkan pasal 40 Pepres No.12 Tahun 2013 menjelaskan bahwa :
1. Pelayanan gawat darurat dilakukan oleh fasilitas kesehatan yang tidak
menjalin kerjasama dengan BPJS Kesehatan dibayar dengan penggantian biaya yang ditagihkan langsung oleh fasilitas kesehatan kepada BPJS
Kesehatan. 2.
BPJS Kesehatan memberikan pembayaran kepada fasilitas kesehatan setara dengan tarif yang berlaku di wilayah tersebut.
3. Fasilitas kesehatan tidak diperkenankan menarik biaya pelayanan kesehatan
kepada peserta.
2.1.6 Pertanggungjawaban BPJS Kesehatan
BPJS Kesehatan wajib membayar fasilitas kesehatan atas pelayanan yang diberikan kepada Peserta paling lambat 15 hari sejak dokumen klaim diterima
lengkap. Besaran pembayaran kepada fasilitas kesehatan ditentukan berdasarkan kesepakatan antara BPJS Kesehatan dan asosiasi fasilitas kesehatan di wilayah
tersebut dengan mengacu pada standar tarif yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan. Dalam hal tidak ada kesepakatan atas besaran pembayaran, Menteri
Kesehatan memutuskan besaran pembayaran atas program JKN yang diberikan. Asosiasi fasilitas kesehatan ditetapkan oleh Menteri Kesehatan.
Dalam JKN, peserta dapat meminta manfaat tambahan berupa manfaat yang bersifat non medis berupa akomodasi. Misalnya: peserta yang menginginkan
kelas perawatan yang lebih tinggi daripada haknya, dapat meningkatkan haknya dengan mengikuti asuransi kesehatan tambahan atau membayar sendiri selisih
Universitas Sumatera Utara
antara biaya yang dijamin oleh BPJS Kesehatan dan biaya yang harus dibayar
akibat peningkatan kelas perawatan yang disebut dengan iur biaya additional
charge . Ketentuan tersebut tidak berlaku bagi peserta PBI.
Sebagai bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugasnya, BPJS Kesehatan wajib menyampaikan pertanggungjawaban dalam bentuk laporan
pengelolaan program dan laporan keuangan tahunan periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember. Laporan yang telah diaudit oleh akuntan publik dikirimkan
kepada Presiden dengan tembusan kepada DJSN paling lambat tanggal 30 Juni tahun berikutnya.
2.1.7 Pelayanan Jaminan Kesehatan Nasional
1. Jenis Pelayanan
Ada 2 dua jenis pelayanan yang akan diperoleh oleh Peserta JKN, yaitu berupa pelayanan kesehatan manfaat medis serta akomodasi dan
ambulans manfaat non medis. Ambulans hanya diberikan untuk pasien rujukan dari fasilitas kesehatan dengan kondisi tertentu yang ditetapkan
oleh BPJS Kesehatan. 2.
Prosedur Pelayanan Peserta yang memerlukan pelayanan kesehatan pertama-tama harus
memperoleh pelayanan kesehatan pada fasilitas kesehatan tingkat pertama. Bila peserta memerlukan pelayanan kesehatan tingkat lanjutan, maka hal
itu harus dilakukan melalui rujukan oleh fasilitas kesehatan tingkat pertama, kecuali dalam keadaan kegawatdaruratan medis.
Universitas Sumatera Utara
Pelayanan kesehatan yang dijamin oleh pemerintah melalui BPJS Kesehatan berjenjang dana terdiri atas :
A. Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
Pelayanan kesehatan tingkat pertama bagi peserta diselenggarakan oleh fasilitas kesehatan tingkat pertama tempat peserta terdaftar. Pelayanan
kesehatan tingkat pertama merupakan pelayanan kesehatan non spesialistik yang meliputi :
a. Administrasi pelayanan
b. Pelayanan promotif dan preventif
c. Pemeriksaan, pengobatan, dan konsultasi medis
d. Tindakan medis non spesialistik, baik operatif maupun non operatif
e. Pelayanan obat dan bahan medis habis pakai
f. Transfusi darah sesuai dengan kebutuhan medis
g. Pemeriksaan penunjang diagnostik laboratorium tingkat pertama dan
h. Rawat inap tingkat pertama sesuai dengan indikasi medis
Secara spesialistik pelayanan kesehatan dasar yang diberikan meliputi : 1.
Kasus medis yang dapat diselesaikan secara tuntas di pelayanan kesehatan tingkat pertama
2. Kasus medis yang membutuhkan penanganan awal sebelum dilakukan
rujukan 3.
Kasus medis rujuk balik 4.
Pemeriksaan, pengobatan, dan tindakan pelayanan kesehatan gigi tingkat pertama
Universitas Sumatera Utara
5. Pemeriksaan ibu hamil, nifas, ibu menyusui, bayi dan anak balita oleh
bidan atau dokter dan 6.
Rehabilitasi medik dasar B.
Pelayanan kesehatan rujukan tingkat lanjutan, meliputi : b.
Pelayanan kesehatan tingkat kedua spesialistik dan c.
Pelayanan kesehatan tingkat ketiga subspesialistik Pelayanan kesehatan rujukan meliputi :
1. Administrasi pelayanan
2. Pemeriksaan, pengobatan dan konsultasi spesialistik oleh dokter
spesialis dan subspesialis 3.
Tindakan medis spesialistik baik bedah maupun non bedah sesuai dengan indikasi medis
4. Pelayanan obat dan bahan medis habis pakai
5. Pelayanan penunjang diagnostik lanjutan sesuai dengan indikasi medis
6. Rehabilitasi medis
7. Pelayanan darah
8. Pelayanan kedokteran forensik klinik
9. Pelayanan jenazah pada pasien yang meninggal di fasilitas kesehatan
10. Perawatan inap non intensif
11. Perawatan inap di ruang intensif
3. Kompensasi Pelayanan Bila di suatu daerah belum tersedia Fasilitas Kesehatan yang memenuhi
syarat guna memenuhi kebutuhan medis sejumlah Peserta, BPJS
Universitas Sumatera Utara
Kesehatan wajib memberikan kompensasi, yang dapat berupa: penggantian uang tunai, pengiriman tenaga kesehatan atau penyediaan
Fasilitas Kesehatan tertentu. Penggantian uang tunai hanya digunakan untuk biaya pelayanan kesehatan dan transportasi.
4. Penyelenggara Pelayanan Kesehatan Penyelenggara pelayanan kesehatan meliputi semua Fasilitas Kesehatan
yang menjalin kerja sama dengan BPJS Kesehatan baik fasilitas kesehatan milik Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan swasta yang
memenuhi persyaratan melalui proses kredensialing dan rekredensialing.
2.2 Rumah Sakit 2.2.1 Pengertian Rumah Sakit