Monitoring Pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras Kabupaten Simalungun Tahun 2016

(1)

LAMPIRAN

PANDUAN WAWANCARA MENDALAM

(IN-DEPTH-INTERIEW) ANALISIS PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) DI RUMAH SAKIT PTPN IV KEBUN LARAS

KABUPATEN SIMALUNGUN

Panduan untuk Direktur Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras

I. Identitas Informan

1. Nama :

2. Umur :

3. Jenis Kelamin : 4. Pendidikan Terakhir : 5. Tanggal Wawancara : II. Daftar Pertanyaan

INPUT 1. Kebijakan

a. Apa saja kebijakan atau aturan yang dimiliki Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras terkait pelayanan kesehatan peserta BPJS?

b. Apakah saja kebijakan khusus internal yang berkaitan dengan BPJS yang diberlakukan di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras?

c. Apakah Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras memiliki aturan INA-CBG’S?

d. Apakah aturan sudah di sosialisasi kepada tenaga kesehatan di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras?


(2)

- Jika sudah, tenaga kesehatan apa saja yang sudah mengetahui? - Jika tidak, kenapa?

2. SDM Kesehatan

a. Apa saja SDM Kesehatan yang di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras?

b. Bagaimana ketersediaan SDM Kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi peserta JKN di rumah sakit?

c. Apakah SDM Kesehatan sudah mencukupi di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras?

Jumlah dokter berapa orang? Jumlah perawat berapa orang? Jumlah apoteker berapa orang?

d. Apakah sudah pernah dilakukan pendidikan dan pelatihan tentang kompetensi pengelola program JKN?

- Jika sudah, kapan terakhir dilakukan? - Jika tidak, kenapa?

3. Obat dan Alat Kesehatan

a. Apakah obat untuk pelayanan gawat darurat tersedia lengkap? Jika tidak : Mengapa hal tersebut bisa terjadi?

b. Apakah obat untuk pelayanan penyakit dalam tersedia lengkap? Jika tidak : Mengapa hal tersebut bisa terjadi?

c. Apakah obat untuk pelayanan bedah tersedia lengkap? Jika tidak : Mengapa hal tersebut bisa terjadi?

d. Apakah obat untuk pelayanan kesehatan anak tersedia lengkap? Jika tidak : Mengapa hal tersebut bisa terjadi?


(3)

e. Apakah obat untuk pelayanan kesehatan obstetri dan ginekologi tersedia lengkap?

Jika tidak : Mengapa hal tersebut bisa terjadi?

f. Apakah obat untuk pelayanan kesehatan anestesi dan terapi intensif tersedia lengkap?

Jika tidak : Mengapa hal tersebut bisa terjadi?

g. Apakah sistem penyediaan obat di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras mengacu pada daftar obat yang tercantum dalam Formularium nasional?

h. Apakah sistem pengadaan obat di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras menggunakan mekanisme e-purchasing ?

i. Apakah Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras pernah mengalami kendala dalam melakukan pengadaan obat ?

Jika ya : apa yang dilakukan?

Jika tidak : Strategi apa yang dilakukan jika terjadi masalah tersebut? j. Jika obat sudah habis apa yang dilakukan Rumah Sakit PTPN IV

Kebun Laras?

k. Jika obat belum habis tetapi sudah kadaluarsa maka apa yang dilakukan Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras?

l. Apakah alat kesehatan untuk pelayanan gawat darurat tersedia lengkap?

Jika tidak : Mengapa hal tersebut bisa terjadi?

m. Apakah alat kesehatan untuk pelayanan penyakit dalam tersedia lengkap?


(4)

n. Apakah alat kesehatan untuk pelayanan bedah tersedia lengkap? Jika tidak : Mengapa hal tersebut bisa terjadi?

o. Apakah alat kesehatan untuk pelayanan kesehatan anak tersedia lengkap?

Jika tidak : Mengapa hal tersebut bisa terjadi?

p. Apakah alat kesehatan untuk pelayanan kesehatan obstetri dan ginekologi tersedia lengkap?

Jika tidak : Mengapa hal tersebut bisa terjadi?

q. Apakah alat kesehatan untuk pelayanan kesehatan anestesi dan terapi intensif tersedia lengkap?

Jika tidak : Mengapa hal tersebut bisa terjadi?

r. Apakah Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras pernah mengalami kekurangan alat kesehatan ?

Jika ya : berapa lama masa kekosongan/ kehabisan alat kesehatan? Jika tidak : bagaimana cara yang dilakukan sehingga tidak terjadi kekurangan alat kesehatan ?

s. Apakah Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras punya mekanisme untuk melakukan pengadaan alat kesehatan?


(5)

PROSES

1. Proses Alur Pelayanan Kesehatan

a. Bagaimana alur pelayanan kesehatan di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras?

b. Apakah clinical pathway sudah diterapkan di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras?

2. Kredensial

a. Apakah tenaga kesehatan di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras sudah semua memiliki surat tanda registrasi tenaga kesehatan ?

b. Apakah Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras melakukan verifikasi data surat izin praktek (dokter, perawat) pada tenaga kesehatan? 3. Biaya tambahan

a. Apakah ada pemungutan biaya tambahan dari pihak rumah sakit kepada pasien dalam menjalankan program JKN?

Jika ya : biaya tambahan apa yang diminta ( biaya obat, biaya peningkatan kelas perawatan )

4. Klaim BPJS

a. Bagaimana mekanisme proses klaim yang dilakukan Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras ke BPJS?

b. Apakah pasien pernah melakukan klaim di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras?

OUTPUT

1. Hasil Pelaksanaan JKN di Rumah Sakit

a. Apakah program JKN di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras sudah terlaksana dengan baik?


(6)

Jika tidak : program JKN apa yang tidak terlaksana? Mengapa bisa terjadi?

b. Apakah pasien pernah mengeluh/ kecewa terhadap pelayanan kesehatan di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras di era JKN?

c. Apakah pelaksanaan program JKN di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras mengalami kemajuan?

Jika ya : kemajuan seperti apa yang terjadi? Jika tidak : mengapa tidak mengalami kemajuan?


(7)

Panduan untuk Penanggung Jawab JKN Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras

I Identitas Informan

1. Nama :

2. Umur :

3. Jenis Kelamin : 4. Pendidikan Terakhir : 5. Tanggal Wawancara : II Daftar Pertanyaan

INPUT

1. Kebijakan

a. Apakah Bapak/Ibu mengetahui kebijakan khusus internal yang berkaitan dengan BPJS yang diberlakukan di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras?

Jika ya : -Bisakah Bapak/Ibu jelaskan mengenai kebijakan tersebut? b. Apakah Bapak/Ibu mengetahui bahwa Rumah Sakit PTPN IV

Kebun Laras memiliki aturan INA-CBG’S?

Jika ya : -Bisakah Bapak/Ibu jelaskan mengenai aturan tersebut? 2. SDM Kesehatan

a. Apakah menurut Bapak/ Ibu jumlah tenaga kesehatan dokter mencukupi di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras?

b. Apakah Bapak/Ibu sudah pernah mendapatkan pendidikan dan pelatihan tentang kompetensi pengelola program JKN?

-Jika sudah, kapan terakhir dilakukan? -Jika tidak, kenapa?


(8)

PROSES

1. Proses Alur Pelayanan Kesehatan

a. Bagaimana alur pelayanan kesehatan di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras?

b. Bagaimana alur pelayanan clinical pathway di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras?

2. Kredensial

a. Apakah tenaga kesehatan di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras sudah semua memiliki surat tanda registrasi tenaga kesehatan? b. Apakah tenaga kesehatan (dokter, perawat) di Rumah Sakit PTPN

IV Kebun Laras memiliki SIP (Surat Izin Praktik)? 3. Biaya Tambahan

a. Apakah ada pemungutan biaya tambahan dari pihak rumah sakit kepada pasien dalam menjalankan program JKN?

Jika ya : biaya tambahan apa yang diminta (biaya peningkatan kelas perawatan)

4. Klaim BPJS

a. Apakah Bapak/Ibu pernah mendapatkan sosialisasi tentang klaim BPJS kesehatan di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras?

b. Apakah Bapak/Ibu pernah melakukan klaim BPJS kesehatan di RumahSakit PTPN IV Kebun Laras?


(9)

OUTPUT

a. Apakah program JKN di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras sudah terlaksana dengan baik?

Jika tidak : program JKN apa yang tidak terlaksana? Mengapa bisa terjadi?

b. Apakah pasien pernah mengeluh/ kecewa terhadap pelayanan kesehatan di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras di era JKN? c. Apakah pelaksanaan program JKN di Rumah Sakit PTPN IV

Kebun Laras mengalami kemajuan?

Jika ya : kemajuan seperti apa yang terjadi? Jika tidak : mengapa tidak mengalami kemajuan?


(10)

Panduan untuk Dokter Umum Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras

I Identitas Informan

1. Nama :

2. Umur :

3. Jenis Kelamin : 4. Pendidikan Terakhir : 5. Tanggal Wawancara : II Daftar Pertanyaan

INPUT

1. Kebijakan

a. Apakah Bapak/Ibu mengetahui kebijakan khusus internal yang berkaitan dengan BPJS yang diberlakukan di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras?

Jika ya : -Bisakah Bapak/Ibu jelaskan mengenai kebijakan tersebut? b. Apakah Bapak/Ibu mengetahui bahwa Rumah Sakit PTPN IV

Kebun Laras memiliki aturan INA-CBG’S?

Jika ya : -Bisakah Bapak/Ibu jelaskan mengenai aturan tersebut? 2. SDM Kesehatan

a. Apakah menurut Bapak/ Ibu jumlah tenaga kesehatan dokter mencukupi di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras?

b. Apakah Bapak/Ibu sudah pernah mendapatkan pendidikan dan pelatihan tentang kompetensi pengelola program JKN?

-Jika sudah, kapan terakhir dilakukan? -Jika tidak, kenapa?


(11)

PROSES

1. Proses Alur Pelayanan Kesehatan

a. Bagaimana alur pelayanan kesehatan di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras?

b. Bagaimana alur pelayanan clinical pathway di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras?

2. Kredensial

a. Apakah tenaga kesehatan di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras sudah semua memiliki surat tanda registrasi tenaga kesehatan? b. Apakah tenaga kesehatan (dokter, perawat) di Rumah Sakit PTPN

IV Kebun Laras memiliki SIP (Surat Izin Praktik)? 3. Biaya Tambahan

a. Apakah ada pemungutan biaya tambahan dari pihak rumah sakit kepada pasien dalam menjalankan program JKN?

Jika ya : biaya tambahan apa yang diminta (biaya peningkatan kelas perawatan)

4. Klaim BPJS

a. Apakah Bapak/Ibu pernah mendapatkan sosialisasi tentang klaim BPJS kesehatan di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras?

b. Apakah Bapak/Ibu pernah melakukan klaim BPJS kesehatan di RumahSakit PTPN IV Kebun Laras?


(12)

OUTPUT

a. Apakah program JKN di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras sudah terlaksana dengan baik?

Jika tidak : program JKN apa yang tidak terlaksana? Mengapa bisa terjadi?

b. Apakah pasien pernah mengeluh/ kecewa terhadap pelayanan kesehatan di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras di era JKN? c. Apakah pelaksanaan program JKN di Rumah Sakit PTPN IV

Kebun Laras mengalami kemajuan?

Jika ya : kemajuan seperti apa yang terjadi? Jika tidak : mengapa tidak mengalami kemajuan?


(13)

Panduan untuk Perawat Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras

I. Identitas Informan

1. Nama :

2. Umur :

3. Jenis Kelamin : 4. Pendidikan Terakhir : 5. Tanggal Wawancara : II. Daftar Pertanyaan

INPUT 1. Kebijakan

a. Apakah Bapak/Ibu mengetahui kebijakan khusus internal yang berkaitan dengan BPJS yang diberlakukan di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras?

Jika ya : -Bisakah Bapak/Ibu jelaskan mengenai kebijakan tersebut? b. Apakah Bapak/Ibu mengetahui bahwa Rumah Sakit PTPN IV Kebun

Laras memiliki aturan INA-CBG’S?

Jika ya : -Bisakah Bapak/Ibu jelaskan mengenai aturan tersebut? 2. SDM Kesehatan

a. Apakah menurut bapak/ ibu jumlah tenaga kesehatan perawat mencukupi di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras?

b. Apakah Bapak/Ibu sudah pernah mendapatkan pendidikan dan pelatihan tentang kompetensi pengelola program JKN?


(14)

PROSES

1. Proses Alur Pelayanan Kesehatan

a. Bagaimana alur pelayanan kesehatan di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras?

b. Bagaimana alur pelayanan clinical pathway di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras?

2. Kredensial

a. Apakah Bapak/Ibu sudah memiliki surat tanda registrasi tenaga kesehatan

b. Apakah Bapak/Ibu sudah memiliki SIP (Surat Izin Praktik)? Jika ya : Bisakan saya melihatnya no SIP Bapak/Ibu? 3. Biaya Tambahan

a. Apakah ada pemungutan biaya tambahan dari pihak rumah sakit kepada pasien dalam menjalankan program JKN?

Jika ya : biaya tambahan apa yang diminta (biaya peningkatan kelas perawatan)

4. Klaim BPJS

a. Apakah Bapak/Ibu pernah mendapatkan sosialisasi tentang klaim BPJS kesehatan di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras?

b. Apakah Bapak/Ibu pernah melakukan klaim BPJS kesehatan di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras?


(15)

OUTPUT

1. Hasil Pelaksanaan JKN di Rumah Sakit

a. Apakah program JKN di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras sudah terlaksana dengan baik?

Jika tidak : program JKN apa yang tidak terlaksana? Mengapa bisa terjadi?

b. Apakah pasien pernah mengeluh/ kecewa terhadap pelayanan kesehatan di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras di era JKN? c. Apakah pelaksanaan program JKN di Rumah Sakit PTPN IV

Kebun Laras mengalami kemajuan?

Jika ya : kemajuan seperti apa yang terjadi? Jika tidak : mengapa tidak mengalami kemajuan?


(16)

Panduan untuk Apoteker Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras I. Identitas Informan

1. Nama :

2. Umur :

3. Jenis Kelamin : 4. Pendidikan Terakhir : 5. Tanggal Wawancara : II. Daftar Pertanyaan

INPUT 1. Kebijakan

a. Apakah Bapak/Ibu mengetahui kebijakan khusus internal yang berkaitan dengan BPJS yang diberlakukan di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras?

Jika ya : -Bisakah Bapak/Ibu jelaskan mengenai kebijakan tersebut? b. Apakah Bapak/Ibu mengetahui bahwa Rumah Sakit PTPN IV Kebun

Laras memiliki aturan INA-CBG’S?

Jika ya : -Bisakah Bapak/Ibu jelaskan mengenai aturan tersebut? 2. SDM Kesehatan

a. Apakah Bapak/Ibu sudah pernah mendapatkan pendidikan dan pelatihan tentang kompetensi pengelola program JKN?

- Jika sudah, kapan terakhir dilakukan? - Jika tidak, kenapa?


(17)

3. Obat dan Alat Kesehatan

a. Apakah sistem penyediaan obat di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras mengacu pada daftar obat yang tercantum dalam Formularium nasional?

b. Apakah sistem pengadaan obat di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras menggunakan mekanisme e-purchasing ?

c. Apakah Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras pernah mengalami kendala dalam melakukan pengadaan obat ?

Jika ya : apa yang dilakukan?

Jika tidak : Strategi apa yang dilakukan jika terjadi masalah tersebut? d. Apakah ada pencatatan dan pelaporan obat yang sudah dipakai?

e. Jika obat sudah habis apa yang dilakukan Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras?

f. Jika obat belum habis tetapi sudah kadaluarsa maka apa yang dilakukan Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras?

PROSES

1. Proses Alur Pelayanan Kesehatan

a. Bagaimana alur pemberian obat kepada pasien di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras?

2. Kredensial

a. Apakah Bapak/Ibu sudah memiliki surat tanda registrasi?

b. Apakah Bapak/Ibu sudah memiliki SIPA (Surat Izin Praktik Apoteker)?


(18)

3. Biaya Tambahan

a. Apakah ada pemungutan biaya tambahan dari pihak rumah sakit kepada pasien dalam menjalankan program JKN?

Jika ya : biaya tambahan apa yang diminta (biaya obat) 4. Klaim BPJS

a. Apakah Bapak/Ibu pernah mendapatkan sosialisasi tentang klaim BPJS kesehatan di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras?

b. Apakah Bapak/Ibu pernah melakukan klaim BPJS kesehatan di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras?

Jika ya : klaim seperti apa yang Bapak/Ibu lakukan? OUTPUT

1. Hasil Pelaksanaan JKN di Rumah Sakit

a. Apakah program JKN di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras sudah terlaksana dengan baik?

Jika tidak : program JKN apa yang tidak terlaksana? Mengapa bisaterjadi?

b. Apakah pasien pernah mengeluh/ kecewa terhadap pelayanan kesehatan di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras di era JKN?

c. Apakah pelaksanaan program JKN di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras mengalami kemajuan?

Jika ya : kemajuan seperti apa yang terjadi? Jika tidak : mengapa tidak mengalami kemajuan?


(19)

Panduan untuk Pasien pengguna JKN di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras I. Identitas Informan

1. Nama :

2. Umur :

3. Jenis Kelamin : 4. Pendidikan Terakhir : 5. Tanggal Wawancara : II. Daftar Pertanyaan

INPUT 1. Kebijakan

a. Apakah Bapak/Ibu pernah mendengar mengenai kebijakan atau peraturan tentang JKN?

b. Apakah kebijakan/peraturan tersebut mempersulit pasien? 2. SDM Kesehatan

a. Bagaimana menurut Bapak/Ibu, tenaga kesehatan yang ada di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras?

Jumlah dokter sudah mencukupi? Jumlah perawat sudah mencukupi? Jumlah apoteker sudah mencukupi?

b. Apakah Bapak/Ibu merasa puas atas pelayanan yang diberikan tenaga kesehatan di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras?

c. Apakah Bapak/Ibu sering merasakan keterlambatan pelayanan di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras?


(20)

4. Obat dan Alat Kesehatan

a. Bagaimana menurut Bapak/Ibu mengenai pelayanan obat di apotek Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras?

Apakah obat selalu tersedia di Apotek rumah sakit?

b. Apakah ada kendala yang Bapak/Ibu rasakan dalam pelayanan obat di apotek Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras?

c. Bagaimana menurut Bapak/Ibu mengenai peralatan di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras?

Apakah peralatan selalu tersedia di rumah sakit?

d. Apakah ada kendala yang Bapak/Ibu rasakan dalam meminta dan menggunakan peralatan Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras? PROSES

1. Proses Alur Pelayanan Kesehatan

a. Bagaimana proses pemeriksaan data untuk melakukan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras?

b. Bagaimana proses pelayanan kesehatan di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras?

2. Biaya Tambahan

a. Apakah bapak/ ibu mendapatkan pemungutan biaya tambahan dari pihak rumah sakit kepada pasien dalam menjalankan program JKN? Jika ya : biaya tambahan apa yang diminta (biaya obat, biaya pelayanan kesehatan, biaya peningkatan kelas perawatan)


(21)

3. Klaim BPJS

a. Apakah Bapak/Ibu pernah mengajukan klaim ke Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras?

Jika ya : Klaim seperti apa yang Bapak/Ibu lakukan? OUTPUT

1. Hasil Pelaksanaan JKN di Rumah Sakit

a. Bagaimana menurut Bapak/ Ibu pelayanan kesehatan di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras di era JKN?

- Apakah Bapak/Ibu merasa puas atau kecewa terhadap pelayanan kesehatan di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras?


(22)

Lampiran

Matriks 1 Pernyataan Informan tentang Kebijakan yang dimiliki Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras terkait Pelayanan Kesehatan Peserta BPJS.

Informan Pernyataan

Direktur RS Laras Kebijakannya itu BPJS minta komitmen kita untuk mengikuti peraturan yang dibuat oleh BPJS.

Penanggung Jawab JKN Kebijakannya misalnya untuk karyawan harus sesuai dengan persyaratan. Kalau kasus pasien tidak ditanggung oleh BPJS seperti kecelakaan kita harus bekerjasama dengan kepolisian atau jasa raharja. Kemudian untuk pasien yang tidak bisa kita layani di rumah sakit tipe C harus kita rujuk ke rumah sakit tipe B. Dan ketika menerima pasien luar untuk konsul itu harus ada surat rujukan yang dibawa kemari. Kalau tidak ada surat rujukan kalau tidak emergency kita tidak bisa tangani.

Dokter Umum Setahu saya kebijakan mengenai JKN di RS ini kita akan menerima pasien luar untuk konsul itu harus ada surat rujukan yang dibawa kemari. Kalau tidak ada surat rujukan kalau tidak emergency kita tidak bisa tangani, kalau saya hanya tahu sebatas itu saja. Kalau untuk kebijakan lainnya penanggung JKN lebih tahu

Perawat Saya mengetahui tetapi tidak sebegitu

maksimalnya,hanya sebatas yang saya tahu aja yang akan saya jawab. Sebenarnya kebijakan BPJS di RS Laras memang bagus dan kami di RS Laras ini ada dua mengenai penerimaan BPJS antara lain BPJS mnadiri dan BPJS Perkebunan. Karena RS Laras ini adalah RS Perkebunan maka kami menerima pasien perkebunan di sekitaRS dan pasien luar di sekitar RS.

Matriks 2 Pernyataan Informan (Pasien ) tentang Kebijakan yang Dimiliki Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras terkait Pelayanan Kesehatan Peserta BPJS

Informan Pernyataan

Pasien Kebidanan Apa ya, karena kami baru aja lah jadi anggota BPJS jadi gak terlalu tahu ibu. Kalau syarat jadi anggota BPJS palingan ya fotocopi KK 2 lembar, KTP 2 lembar sama kartu BPJS. Ya menurut ibu ada sulitnya juga. Sulitnya paling persyaratannya banyak.

Pasien Kebidanan a,Kalaupersyaratannya sih fotocopi KTP, fotocopi BPJS, fotocopi KK. Kalau di bilang mempersulit gimana ya, semuanya harus melalui prosedur, mempersulitnya ya kita gak langsung dapat


(23)

pelayanan harus melalui prosedur-prosedur itu. Kita ini kan kalau sakit mau cepat, sementara BPJS itu harus dilaksanakan prosedur-prosedur itu dulu. Pasien Kebidanan Kalau kebijakannya itu persyaratan jadi peserta

BPJS itu fotocopi KK 2 lembar, fotocopi BPJS 2 lembar.Yaudah itu aja. Kalau sampai hari ini sih enggak terlalu mempersulit dek.

Pasien Penyakit Dalam Kebijakan gimana itu ya dek, oh kalau syarat jadi peserta BPJS fotocopi KK, fotocopi KTP sama fotocopi kartu BPJS. Ya makin sulit sih. Seandainya kita berobat dari rumah lupa, seandainya lah orang kena parang, apa bawa kartu KK, kan enggak. Harus bolak balik ke rumah. Kalau gak lengkap gak mau mereka layani.

Pasien Penyakit Dalam Belum pernah tau peraturannya, kalau persyaratan jadi peserta BPJS fotocopi KTP, pas foto, fotocopi KK. Menurut saya BPJS ini mempersulit. Karena sistem BPJS ini kan misalnya punya anak, kalau misalnya kita nunggak aja 1 bulan kita gak bisa berobat kan. Mesti dibayar dulu semuanya, sementara sakit ini misalnya sudah parah.Iya kalau kita punya biaya kalau kita gak punya biaya, ya jadi menurut saya BPJS ini mempersulitlah.

Pasien Penyakit Dalam Enggak pernah tau peraturannya dek, kalau persyaratan jadi peserta BPJS fotocopi KTP sama fotocopi kartu BPJS. Itu aja. Ya makin sulitlah. Kalau dulu kan belum ada BPJS lebih gampang. Bisa langsung berobat tanpa banyak persyaratan.

Pasien Bedah Ya dengar-dengar gitulah, kalau persyaratan jadi peserta BPJS fotocopi KTP sama fotocopi kartu BPJS. Sangat…sangat…mempersulit ya kadang malas mau berobat. Jadi lama terus itu nunggu-nunggu.

Pasien Bedah Duh kurang ngerti kebijakannya, kalau persyaratan jadi peserta BPJS fotocopi KK, fotocopi KTP sama fotocopi kartu BPJS. Ya makin sulitlah. Kalau dulu kan belum ada BPJS lebih gampang

Pasien Anak Kebijakannya kurang tahu dek, kalau persyaratan jadi peserta BPJS Fotocopi KTP, fotocopi kartu BPJS, fotocopi kartu keluarga dan surat pengantar darikantor.Mempersulitlah, karena kan kartu BPJS saja sebenarnya sudah menunjukkan kita sebagai anggota BPJS, jadi kan sebenarnya tidak perlu lagi pakai KK, KTP dan surat pengantar dari kantor.


(24)

Pasien Anak Kurang ngerti kalau soal kebijakan mbak, kalau pesyaratan jadi anggota BPJS itu fotocopi KK, fotocopi KTP sama kartu BPJS itu mbak. Ya jelas mempersulitlah mbak, dulu kan kami di PTPN kan kalau berobat cuma pakai adfis berobat sekarang kan kami harus fotocopi KK, fotocopi KTP, fotocopi kartu BPJS. Itu sangat memberatkan mbak bagi kami, sudah memakan waktu.

Matriks 3 Pernyataan Informan tentang Kebijakan Khusus Internal yang Berkaitan dengan BPJS yang Diberlakukan di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras

Informan Pernyataan

Direktur RS Laras Enggak ada, semuanya itu harus tahu BPJS.

Penanggung Jawab JKN Tidak ada sama saja, tetapi kebijakan khusus lainnya sedang menyusul.Saat ini pelayanan pasien perkebunan dengan pasien luar sama saja.

Dokter Umum Sesuai paket INA-CBG’s dan clinical pathway yang sesuai dengan itu. Jika di rawat 5 hari ya 5 hari.

Perawat Tidak ada kebijakan khusus internal mengenai BPJS di RS Laras.

Matriks 4 Pernyataan Informan tentang Penerapan Aturan INA-CBG’s di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras

Informan Pernyataan

Direktur RS Laras Oh iya sudah diterapkan, itu sudah aturan BPJS. Penanggung Jawab JKN Iya sudah diterapkan di RS Laras. Jadi INA-CBG’S

itu pengelompokan daftar harga penyakit yang disesuaikan dengan paketannya. Misalnya untuk pasien yang berhubungan dengan saluran pernafasan. Itu beda-beda lagi dia. Jadi INA-CBG’s itu kita mengkode dengan buku ICD 9 dan ICD 10 dengan diinput. Kalau rujukan kita pakai.

Dokter Umum Iya sudah diterapkan. INA-CBG’s itu kan sesuai dengan paketnya. Misalnya kalau apendik, 3 juta ya 3 juta. Kalau 2 juta ya 2 juta termasuk obatnya. Perawat Iya sudah diterapkan. Mengenai kebijakan

INA-CBG’s di RS Laras, saya juga pernah mengikuti pelatihan di Hotel Soci mengenai INA-CBG’s dan INA-CBG’s itu sebenarnya adalah alat ukur atau biaya-biaya untuk perobatan standar dari BPJS ke RS Laras. Tetapi INA- CBG’S itu tidak sepenuhnya memenuhi biaya yang ada di RS Laras karena kadang-kadang INA-CBG’s tidak sama dengan biaya yang dikeluarkan oleh RS. Biasanya juga biaya yang dikeluarkan BPJS lebih rendah dari biaya INA-CBG’s.


(25)

Matriks 5 Pernyataan Informan tentang Ketersediaan Tenaga Kesehatan di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras

Informan Pernyataan

Direktur RS Laras Masih ada yang kurang terutama dokter spesialis. Kalau dokter umum hanya ada 3 orang. Sama saya 4 orang. Kalau jumlah tenanga kesehatan lainnya saya lupa. Nanti tanya sama SDM ya.

Penanggung Jawab JKN Kurang, sebenarnya kalau dari tipe rumah sakit kita harus ada 7 dokter umum tetapi yang ada di rumah

sakit ini hanya ada 4 dokter umum.

Perawat Jumlah perawat di RS Laras ini saya rasa sudah mencukupi.

Matriks 6 Pernyataan Informan tentang Keikutsertaan Tenaga Kesehatan dalam Pelatihan tentang Kompetensi Pengelola Program JKN

Matriks 7 Pernyataan Informan tentang Ketersediaan Obat di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras

Informan Pernyataan

Direktur RS Laras Kalau soal ketersediaan obatnya selalu ada dan sudah lengkap ya dan tidak pernah terjadi kekosongan obat, karena kan pemesanan obat sebulan sekali dan kalau enggak ada obat kita resep. Kalau soal obat belum habis dan sudah kadaluarsa juga gak pernah ada ya. kalau pun ada kita kembalikan ke distributor karena kan di cek dulu dan udah ada perjanjian tertulis juga sama distributor mereka siap dikembalikan jika sudah kadaluarsa. Tapi jarang terjadi sih.

Apoteker Untuk saat ini obat selalu tersedia dan tidak ada kendala dalam pengadaan obat. Karena kalau Katalog dan Fornas bisa kita alihkan ke luar gitu. Karena kita bukan RUSD itu kelebihannya. Kebetulan kita tidak ada kadaluarsa karena sebelum kadaluarsa 3 bulan kita balikin ke distributor, rektur namanya.

Matriks 8 Matriks tentang Ketersediaan Obat di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras

Informan Pernyataan

Pasien Kebidanan Obatnya selalu ada kok dek dan selalu dikasih. Enggak ada kendala sih deh soal obat.

Informan Pernyataan

Direktur RS Laras Sudah, sudah pasti mengikuti pelatihan. Itu satu tahun yang lalu.

Penanggung Jawab JKN Sudah mengikuti pelatihan, terakhir ikut pelatihan 2 bulan yang lalu.


(26)

Pasien Kebidanan Iya obatnya selalu tersedia dek dan enggak ada kendala.

Pasien Kebidanan Iya obat selalu lancar dek selalu tersedia dan enggak ada kendala kok.

Pasien Penyakit dalam Kalau obatnya selalu tersedia dek dan kendala gak ada sih.

Pasien Penyakit dalam Kayaknya enggak ya. Kualiatas obatnya pun kayaknya kita lebih bagus beli di luar daripada kita ngambil di RS Laras. Karena saya pemakai BPJS tapi saya tidakpercaya dengan RS perusahaan sendiri. Kendalanya itu dek obatnya sama aja ya antara sakit batuk, demam sama tifus.Seharusnya kan beda dek.

Pasien Penyakit Dalam Kalau saya berobat selalu ada sih dek, enggak ada kendala.

Pasien Bedah Kemarin saya ada pengalaman waktu saya dikonsulkan ke dokter tulang. Ada dua obat yang diresepkan, saat saya ambil di apotek yang satu tidak diberikan, katanya tidak tersedia karena tidak ada dalam BPJS. Jadi saya beli sendiri disarankan. Itulah kendalanya mbak, padahal dulu kami tidak pernah beli obat sendiri sebelum adanya BPJS mbak.

Pasien Bedah Selama saya berobat obatnya selalu ada dek dan enggak ada kendala.

Pasien Anak

Pasien Anak

Sebagian ada sebagian enggak. Sebagian kita harus membeli sendiri di Apotek dek. Ya itulah dek kendalanya, kadang obatnya enggak ada jadi kita harus membeli sendiri di luar.

Obatnya selalu ada, gak ada kendala sih dek.

Matriks 9 Pernyataan Informan tentang Sistem Penyediaan Obat di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras

Informan Pernyataan

Direktur RS Laras Sistem penyediaan obat di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras sudah mengacu pada daftar obat yang tercantum dalam formularium nasional. Apoteker Sistem penyediaan obat di Rumah Sakit PTPN IV

Kebun Laras sudah mengacu pada daftar obat yang tercantum dalam formularium nasional dan katalog.

Matriks 10 Pernyataan Informan tentang Sistem Pengadaan Obat di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras

Informan Pernyataan

Direktur RS Laras Sistem pengadaan obat kita belum menggunakan mekanisme e-purchasing karena kita belum terdaftar.Biasanya yang menggunakan sistem e-purchasing itu Rumah Sakit Pemerintah. Kita


(27)

disini masih menggunakan sistem manual dengan katalog. Tidak ada kendala dalam pengadaan obat, karena tidak pakai e-purchasing tadi. Kalau pakai e-purchasing itu banyak kendalanya.

Apoteker Tidak, karena kita kan rumah sakit swasta istilahnya bukan Pemerintah. Kalau RSUD baru menggunakan e-purchasing. Kita disini menggunakan sistem katalog. Untuk saat ini tidak ada kendala, karena kalau Katalog dan Fornas bisa kita alihkan ke luar gitu. Karena kita bukan RUSD itu kelebihannya.

Matriks 11 Pernyataan Informan tentang Ketersediaan Peralatan Kesehatan di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras

Informan Pernyataan

Direktur RS Laras Kalau peralatannya lengkap ya, tapi yang sesuai dengan standar RS kelas C ya, mekanisme untuk pengadaan alat kesehatan ada ya. Itu dari bawah kebutuhan itu diminta oleh kepala ruangan kemudian disampaikan ke kepala bagian penunjang medik, kemudian kepala medik

sampaikan ke

direktur rumah sakit lalu direktur rumah sakit meminta barang ke PT.

Penanggung Jawab JKN Dokter Umum

Peralatannya kalau sesuai standar RS kelas C, saya rasa sudah cukup lengkap dek.

Kalau soal peralatan saya rasa sudah cukup lengkap dek dan sesuai dengan standar RS kelas C.

Perawat Kalau saya kan bertugas dibagian operasi, saya rasa sudah cukup lengkap dek.

Matriks 12 Pernyataan Informan (Pasien) tentang Ketersediaan Peralatan Kesehatan di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras

Informan Pernyataan

Pasien Kebidanan Peralatannya sih sudah lengkap dek, enggak ada kendala sih menurut saya

Pasien Kebidanan

Pasien Kebidanan

Peralatannya udah cukup sih dek. Kendalanya itu kemarin waktu minta ambulan, kan ini saya melahirkan. Waktu mau melahirkan ini saya naik kereta kemari, enggak ada dikasih ambulan. Kan bahaya itu. Itulah dek mohon nanti kalau saya pulang dari RS supaya ada disediakan ambulan.Inilah semenjak adanya BPJS semuanya dibatasi.

Peralatannya sangat kurang, makanya kemarin waktu saya melahirkan, saya gak mau di RS Laras. Karena kan melahirkan itu pertarungan antara hidup dan mati ya. Jadi misalnya fasilitas


(28)

RS itu tidak memadai kan nyawa bisa melayang. Kalau soal minta peralatan gak pernah minta peralatan sih saya. Karena saya kurang percaya dengan RS Laras.

Pasien Penyakit Dalam Peralatannya kurang dek, misalnya kayak alat-alat laboran itu kan, peralatan penyakit dalam mana ada di RS Laras. Kalau soal minta peralatan gak pernah sih saya.

Pasien Penyakit Dalam Peralatan kalau saya rasa udah cukup sih dan enggak ada kendala.

Pasien Penyakit Dalam Kalau selama ini kan saya jarang berobat, kalau selama saya berobat sih peralatannya cukup. Gak pernah minta-peralatan saya dek. Karena saya jarang berobat.

Pasien Bedah Itu dia karena jarang berobat saya gak ngerti lengkap atau enggak peralatannya.Gak pernah minta peralatan sih saya, karena saya jarang berobat.

Pasien Bedah Menurut saya sih sudah cukup peralatannya dan enggak ada kendala dek.

Pasien Anak Masih kurang memadailah peralatannya. Kalau untuk minta peralatan enggak pernah sih sampai kesitu.

Pasien Anak Kalau masalah peralatan saya kurang tau mbak. Yang saya tahu kalau mereka tidak mampu mereka kirim ke luar berarti tidak lengkap peralatannya. Kalau yang ada mereka tangani. Tidak pernah mbak karena saya sebatas sakit-sakit ringannya mbak insya Allah, bukan sakit yang berat.

Matriks 13 Pernyataan Informan tentang tentang Alur Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras

Informan Pernyataan

Direktur RS Laras Rumah sakit kan menerima pasien BPJS itu ada 2, satu melalui UGD langsung yang kedua rujukan.Rujukan dari yang tidak emergency dari Faskes Tingkat Pertama seperti klinik, puskesmas. Lalu dari praktek dokter spesialis. Kalau dokter spesialis minta opname ya kita opname.

Penanggung Jawab JKN Sudah berstruktur ya, jadi kalau pasien emergency langsung ke IGD, tapi kalau pasien konsul dari faskes langsung ke poli tapi harus melapor dulu untuk bagian SEP.

Dokter Umum Alur pelayanan mengenai BPJS di RS, itu biasanya si pasien dia mempunyai kartu Faskesnya itu dimana. Sebelum pasien itu ke RS, pasien harus mendaftar ke Faskes primer terdekat dengan membawa kartu BPJS dan KTP. Apabila bisa diobatin di Faskes primer, pasien diobati di


(29)

Perawat

Pasien Kebidanan

klinik tersebut. Lalu jika tidak bisa ditangani di Faskes, pasien di rujuk ke RS dengan membawa surat rujukan.

Alur pelayanan mengenai BPJS di RS pasien harus mendaftar ke Faskes primer terdekat, jika tidak dapat dilayani di Faskes primer maka pasien akan di rujuk ke RS.

Ya dimulai dari klinik dulu kalau tidak bisa ditangani di rujuk ke rumah sakit.

Pasien Kebidanan Ini saya awalnya dari klinik Afdeleng lalu dikirim ke RS Mayang dari RS Mayang langsung dirujuk. BPJS sekarang gitu kalau keadaan darurat kan sulit kita.

Pasien Kebidanan Dari klinik langsung masuk UGD baru masuk ke ruangan.

Pasien Penyakit Dalam Dari klinik diperiksa dulu, kalau sakit-sakit sepele gak ada ke dokter cukup perawat aja. Kalau gak bisa ditangani baru ke rumah sakit.

Pasien Penyakit Dalam Kalau proses pelayanannya itu kalau kita sudah pernah berobat gampang sih tapi kalau belum pernah berobat kan kita harus daftar dulu, nunggu antrian dulu. Alurnya dari klinik dulu kalau RS Laras tidak mememenuhi nati kita di rujuk ke RS Siantar.

Pasien Penyakit Dalam Prosesnya dari klinik kalau perlu penanganan lebih lanjut ke rumah sakit, konsultasi ke doktek spesialis.

Pasien Bedah Prosesnya dari klinik terus diperiksa dokter. Ya gitulah gak ngerti juga karena jarang berobat. Pasien Bedah Prosesnya dari klinik terus diperiksa dokter.

Kalau belum bisa ditangani nanti ke rumah sakit. Pasien Anak Alurnya itu dimulai dari ruang pendaftaran lalu ke

klinik pemeriksaan, ngantri dulu lalu masuk ke ruang dokter lalu dikasih resep lalu kalau tidak mampu ditangani di rujuk ke rumah sakit.

Pasien Anak Ya kita daftar ke klinik, itulah pakai fotocopi KTP fotocopi BPJS ada kartu spesial kami berobat warna biru pakai adfis lagi mbak kalau ada satu saja tertinggal kami tidak bisa berobat mbak.Dari klinik tadi diperiksa dokter kalau tidak bisa ditangani baru dirujuk mbak.

Matriks 14 Pernyataan Informan tentang Sistem Rujukan di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras

Informan Pernyataan

Direktur RS Laras Kalau kita kan rumah sakit tipe C, tentu dirujuk ke rumah sakit tipe B dulu. Kalau di Simalungun RS Vita Insani. Kalau di Medan di rujuk ke RS Permata Bunda, RS Malahayati, RS RS Murni Teguh, RS Martha Friska.


(30)

Penanggung Jawab JKN Sistem rujukannya berjenjang, kita kan rumah sakit tipe c jadi ketika kita tidak dapat menangani pasien kita rujukan ke tipe. Kalau di Siantar kita rujuk ke RS Vita Insani. Kalau di Medan, RS Permata Bunda, RS Malahayati, kemudian RS Martha Friska dan RS Murni Teguh.

Matriks 15 Pernyataan Informan (Pasien) tentang Permintaan Surat Rujukan di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras

Informan Pernyataan

Pasien Kebidanan Belum pernah dek kalau minta rujukan dari RS Laras ke luar. Ini saya 2 minta rujukannya dari klinik. Kan gini dek awalnya anak ibu sakit di rawat di RS Laras ini 5 hari terus pulang terus sekarang ibu masuk gantian ibu yang sakit.Berarti 2 kali kan rujukannya.

Pasien Kebidanan Kalau rujukan dari RS Laras ke luar belum pernah dek. Kalau ini kan saya rujukan dari RS Mayang. Ini pun baru sekali ini saya minta dirujuk karena melahirkan.

Pasien Kebidanan Kalau rujukan dari RS Laras ke luar belum pernah dek. Kalau dari klinik ya baru sekali ini saya minta dirujuk, karena sakit asam lambung dek. Pasien Penyakit Dalam Belum pernah minta surat rujukan dek.

Pasien Penyakit Dalam Belum pernah.

Pasien Penyakit Dalam Belum pernah minta surat rujukan sih dek. Pasien Bedah Belum pernah minta surat rujukan.

Pasien Bedah Belum pernah dek kalau minta surat rujukan ke luar RS Laras. Kalau dari klinik ke RS Laras pernah karena saya sakit ambeyen.

Pasien Anak Pernah. Rujukan ke rumah sakit lain karena dalam keadaan darurat. Itu sakit DBD dari RS Laras langsung di rujuk ke RS Vita Insani Pematang Siantar.

Pasien Anak Waktu anak saya sakit saya minta surat rujukan. Kebetulan kan anak saya berdomisili di Medan mbak. Jadi saya minta surat rujukan mbak ke RS Permata Bunda.

Matriks 16 Pernyataan Informan tentang Clinical Pathway di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras

Informan Pernyataan

Direktur RS Laras Ya, itu dasar kita untuk bekerja. Misalnya pasien tifus, nanti kita tau berapa biaya yang harusdikerjakan, berapa obatnya. Nanti sesuai INA-

CBG’s.

Penanggung Jawab JKN Sudah, jadi clinical pathway untuk suatu bagan di rumah sakit, persyaratan dari BPJS supaya lebih efisien yang dilakukan oleh rumah sakit. Pakai


(31)

Dokter Umum

aturanlah, semua kan pakai aturan. Jadi ketikapasien tidak mengikuti clinical pathway,dokternya yang disalahkan. Obat-Obatnya juga sudah ditetapkan di clinical pathway.

Sudah, clinical pathway sudah diterapkan di RS Laras. Kegunaan dari clinical pathway itu sendiri agar segala yang dilakukan RS Laras lebih berstruktur.

Perawat Mengenai clinical pathway itu ya sudah

diterapkan, apa-apa saja yang harus di layani di RS Laras tapi saya gak banyak tau. Tetapi ya taulah sedikit.

Matriks 17 Pernyataan Informan tentang Kredensial Tenaga Kesehatan di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras

Informan Pernyataan

Direktur RS Laras Oh iya sudah pasti, semua tenaga kesehatan di sini sudah memiliki surat tanda registrasi dan surat izin praktik terutama dokter dan perawat.

Penanggung Jawab JKN

Dokter Umum

Oh iya sudah memiliki surat tanda registrasi dan surat izin praktik, karena kalau tidak yang disalahkan sistem manajemen rumah sakit.

Iya saya sudah memiliki SIP, untuk no.nya ada di ruangan saya mbak.

Apoteker iyaa sudah ada. Ini no SIPA saya

440.04.3/SIPA/2766/XI/2102

Perawat Surat registrasi saya ada tapi belum diambil di Dinas kesehatan Kota Medan. Kalau SIP ada tapi di rumah. Disini adanya SIPK. Ini no.nya 440.04.3/SIKP/3103.2/XII/2014.

Matriks 18 Pernyataan Informan tentang Biaya Tambahan dalam Menjalankan Program JKN di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras

Informan Pernyataan

Direktur RS Laras Kalau untuk pasien BPJS tidak di kenakan biaya tambahan satu rupiah pun. Ya beda hal jika dia ingin

peningkatan kelas perawatan. Itu dibayar selisih dari kelas perawatan tersebut.

Penanggung Jawab JKN Tidak, diharamkan. Karena BPJS sudah mengakumulasikan kedalam sistem paket. Kalau peningkatan kelas ya bayar sendiri. Tapi ada perbedaan RS Laras dengan RS luar. Kalau disini kan misalnya dia jatahnya kelas II, ketika dia ingin naik ke kelas I yang dibayar hanya selisih kamar tapi kalau di RS Vita Insani selisih kamar dibedakan, selisih obat dibayarkan serta juga dokternya dibedakan.


(32)

Dokter Umum Tidak dek, tidak ada pemungutan tambahan mengenai pelayanan BPJS di RS ini tetapi pengecualiannya untuk pasien yang ingin peningkatan kelas perawatan. Biaya yang dibayar hanya selisih dari kelas tersebut

Perawat

Apoteker

Yang saya ingat dan yang saya ketahui, RS Laras tidak pernah mengutip biaya sepeserpen baik itu pasien BPJS perkebunan maupun BPJS mandiri. Lain halnya jika pasien dari kelas II dia opname mau minta ke kelas I itu dengan biaya yang dikenakan adalah biaya selisih kamar. Tidak ada lebih hanya selisih kamar.

Tidak ada pemungutan tambahan yang berkaitan obat

Pasien Kebidanan Enggak ada sih dek.

Pasien Kebidanan Enggak pernah.

Pasien Kebidanan Enggak ada dek. Pasien Penyakit Dalam Enggak ada. Pasien Penyakit Dalam Enggak ada. Pasien Penyakit Dalam Enggak ada dek.

Pasien Bedah Enggak ada.

Pasien Bedah Enggak ada dek.

Pasien Anak Ada, kelebihan dari uang obat sama kamar kita bayar sendiri. Itu ketika saya di rawat di RS Vita Insani bukan bukan di RS Laras tapi dek.

Pasien Anak Kalau di RS Laras enggak pernah mbak.

Matriks 19 Pernyataan Informan tentang Klaim BPJS di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras

Informan Pernyataan

Direktur RS Laras Klaim itu kan begini, sudah kita layani semua pasien BPJS, jika semuanya lengkap kemudian akhir bulan di rekap, berapa rawat jalan dan rawat inap. Dan tentu kita verifikasi juga dengan orang BPJS yang ada disini. Ada juga pasien yang pernah melakukan klaim BPJS, kan disini kalau manajer kan masuk ke kelas VIP. Jadi nanti selisihnya akan dibayar oleh Perusahaan.

Penanggung Jawab JKN

Dokter Umum

Iyalah dek, ini lagi melakukan klaim. Ini saya lagi mengkoding, kemudian nanti akan dikirimkan ke BPJS.

Iya dek, kita setiap hari melakukan klaim dan nantinya akan diberikan ke bagian klaim.

Perawat Kalau mengklaim, saya kan dibagian operasi. Nanti saya mengklaim lalu saya memberikan klaim itu kepada bagian koding.

Apoteker Kalau klaim kan ada bagiannya, kebetulan kita setiap hari memberikan klaim kepada bagian klaim


(33)

Matriks 20 Pernyataan Informan (Pasien) tentang Klaim BPJS di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras

Informan Pernyataan

Pasien Kebidanan Enggak pernah dek saya melakukan klaim di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras.

Pasien Kebidanan Enggak pernah dek klaim-klaim gitu.

Pasien Kebidanan Enggak pernah dek melakukan klaim BPJS di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras

Pasien Penyakit Dalam Waduh gak pernah, klaim gimana itu pun gak ngerti saya

Pasien Penyakit Dalam Gak pernah dek, kemarin pun saya yang berobat ke Penang itu pakai biaya sendiri gak ada surat pengantar dari Perusahaan.

PasienPenyakit Dalam Gak pernahlah dek klaim-klaim gitu. Pasien Bedah Gak pernahlah dek klaim-klaim gitu. Pasien Bedah Gak pernah dek, berobat aja jarang dek. Pasien Anak Gak pernah dek kalau klaim-klaim gitu.

Pasien Anak Mengajukan klaim pernah mbak. Waktu anak saya berobat ke Permata Bunda. Waktu itu kan kartu BPJS anak saya belum keluar jadi kalau anak saya opname saya harus bayar sendiri. Karena anak saya dalam keadaan darurat saya opname kan anak saya pakai biaya sendiri baru saya klaimnya biaya itu ke RS Laras. Prosesnya itu sangat panjang. Itu pun baru keluar setelah satu bulan. Matriks 21 Pernyataan Informan tentang Pelaksanaan Program JKN di Rumah

Sakit PTPN IV Kebun Laras

Informan Pernyataan

Direktur RS Laras Hmm, sebenarnya belum ya masih ada masalah. Kemajuan ada, kita bisa lihat jumlah peserta semakin banyak, tidak hanya dari perkebunan tetapi dari luar juga.

Penanggung Jawab JKN

Dokter Umum

Perawat

Belum baik, tapi masih belajar menjadi baik. Kalau kemajuannya ada banget. karena pasien luar sudah banyak yang berobat di RS Laras. Mereka sudah menikmati BPJS. Tapi tidak pada pasien perkebunan,karena selama ini mereka keenakan dengan pelayanan perkebunan jadi sejak adanya BPJS mereka menjadi malas untuk berobat.

Belum baik masih dalam tahap proses, kemajuannya sudah ada yaitu jumlah peserta BPJ semakin banyak tidak hanya dari pasien perkebunan tetapi pasien luar juga.

Kami dari RS Laras ini semaksimal mungkin untuk menyenangkan hati pasien yang berobat di RS Laras ini dan tidak akan membuat pasien itu kecewa untuk berobat di RS Laras.


(34)

Program-program JKN belum semua berjalan sesuai yang direncanakan karena kami masih sedikit menerima pasien yang ingin berobat di RS Laras. Apoteker Sudah terlaksana dengan baik karena kan sudah

berjalan beberapa bulan. Iya sudah ada kemajuan. Dari segi pasiennya, ukurannya kita bisa lihat dari segi pasien. Semakin hari semakin banyak yang berobat di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras. Matriks 22 Pernyataan Informan tentang Kepuasaan pasien menurut Tenaga

Kesehatan terhadap Pelayanan JKN di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras

Informan Pernyataan

Direktur RS Laras Ya namanya jasa ya, pasti ada aja. Kalau gak ada bohonglah itu. Kadang misalnya dokternya tidak datang tanpa komfirmasi lalu pasiennya nunggu besok. Ya pasti ada yang kecewa.

Penanggung Jawab JKN Dokter Umum

Tetap ada, pasti ada aja pasien yang kecewa. Kami sudah berusaha melakukan yang terbaik tetapi kalau keluhan dari pasien pasti ada mbak Perawat Sebenarnya kalau manusia tidak pernah ada

puasnya dan itu kami sebagai perawat tetap memberikan kepuasan terhadap pasien tetapi hak-hak pasien itu ada tersendiri. Walaupun kami sudah semaksimal mungkin untuk membuat ketidakkecewaan pasien, tetapi kadang-kadang ada juga pasien yang pro kontra dengan perawat itu pun biasa dikendalikan dengan segera.

Apoteker Kalau itu disini saya gak tau. Kalau selama disini sih saya belum pernah ada keluhan. Itu farmasinya kalau dibagian lain saya gak tau. Matriks 23 Pernyataan Informan (Pasien) tentang Kepuasaan pasien terhadap

Pelayanan JKN di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras

Informan Pernyataan

Pasien Kebidanan Iya sudah puas kok dek, obatnya selalu dikasih, peralatannya juga lengkap. Pelayanannya juga tetap dilayani.

Pasien Kebidanan Kalau pelayanan di sini sih sudah puas. Cuma itulah dek sekali lagi minta tolong nanti kalau pulang diantar pakai ambulan.

Pasien Kebidanan Kalau pelayanan di sini sih sudah puas.

Pasien Penyakit Dalam Ya kecewalah, semenjak adanya BPJS. Kalau dulu opname kalau belum sembuh belum dipulangkan, kalau sekarang semenjak adanya BPJS, 3 hari kita wajib dipulangkan sembuh gak sembuh

Pasien Penyakit Dalam Kurang puas sejak BPJS ya kayak misalnya kita demam, batuk, sama kita sakit tifus.Itu kayaknya obatnya sama dikasih. Sementara itu kan sakitnya


(35)

Pasien Penyakit Dalam

udah beda.Terus kalau demam dikit aja mau kadang disuruh infus.

Kurang puas ya lebih bagus kembali yang dulu pelayanan perkebunan sebelum adanya BPJS. Pasien Bedah Kurang puas sama pelayanannya jadi makin ya

ribet lebih bagus kembali yang dulu pelayanan perkebunan sebelum adanya BPJS.

Pasien Bedah Kurang puaslah belum sembuh sakitnya udah dipulangkan alasannya BPJS. Masih mending yang dululah sebelum adanya BPJS.

Pasien Anak Kurang puas, masih lebih enak pelayanan yang dulu sebelum adanya BPJS.

Pasien Anak Sangat mengecewakan, kalau bagi kami. Suami saya kan karyawan pimpinan di perkebunan mbak. Dulu kami enak berobat dibandingkan sekarang. Makanya sekarang saya sering berobat ke luar mbak pakai biaya sendiri.


(36)

(37)

(38)

DAFTAR PUSTAKA

Dunn, Wiliam N. 2000. Analisa Kebijakan Publik. Terjemahan Samodra Wibawa dkk, Edisi Kedua. Yogyakarta : Gajah Mada University Press Gulo, M, 2015. Analisis Rujukan Puskesmas Botombawo Kabupaten Nias dalam Era Jaminan Kesehatan Nasional Tahun 2015. Medan : Skripsi Universitas Sumatera Utara

Kementrian Kesehatan RI, 2013. Buku Pegangan Sosialisasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dalam Sistem Jaminan Sosial Nasional. 2013, Jakarta : Kementrian Kesehatan Republik Indonesia

____________,2014. Profil Kesehatan Indonesia, Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia

Khariza, H. A., 2015. Program Kesehatan Nasional : Studi Deskriptif tentang Faktor-Faktor yang dapat Mempengaruhi Keberhasilan Implementasi Program Jaminan Kesehatan Nasional di Rumah Sakit Jiwa Menur Surabaya Vol.3 No.1. Surabaya : Universitas Airlangga

Miles, Mathew B. Michael Huberman. 1992. Analisis Data Kualitatif. Terjemahan dari Analyzing Qualitative Data, Jakarta : UI Press Parsons W, 2005. Public Policy. Jakarta : Prenada Media

Peraturan Presiden, 2006. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan. Jakarta

_____________, 2013. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan Nasional. Jakarta

Permenkes, 2011. Peraturan Menteri Kesehatan No. 755 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Komite Medik di Rumah Sakit. Jakarta : Kementrian Kesehatan Republik Indonesia

_________, 2013. Peraturan Menteri Kesehatan No.71 Tahun 2013 tentang Pelayanan Kesehatan pada Jaminan Kesehatan Nasional, Jakarta : Peraturan Menteri Kesehatan

__________,2014. Peraturan Menteri Kesehatan No.28 Tahun 2014 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional, Jakarta: Peraturan Menteri Kesehatan


(39)

93

__________,2014. Peraturan Menteri Kesehatan No. 56 Tahun 2014 tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit, Jakarta : Peraturan Menteri Kesehatan

__________,2014. Peraturan Menteri Kesehatan No.27 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Sistem Indonesian Case Base Groups

(INA-CBG’s), Jakarta: Peraturan Menteri Kesehatan

Putra, W. M., 2014. Analisis Implementasi Kebijakan Jaminan Kesehatan Nasional di Rumah Sakit Umum Kota Tangerang Selatan. Jakarta : Skripsi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

PPJK Kemeterian Kesehatan RI.2013. Selamat Datang di Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan Online. Diakses pada tanggal 3 Agustus 2015 http://www.ppjk.depkes.go.id./index.php?option=comcontent&view=a rticle&id=1;selamat-datang-di-pembiayaan-a-jaminan-kesehatan-online&catid=56&Itemid=28

Rivany, 2009. Indonesia Diagnosis Related Groups, Kesmas, Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional, Vol. 4, No. 1

Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras. 2015. Profil Kesehatan Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras. Pematang Siantar: RS PTPN IV Kebun Laras.

Saswati, R .,2015. Analisis Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Puskesmas Sawit Seberang Kecamatan Sawit Seberang Kabupaten Langkat Tahun 2015. Medan : Skripsi Universitas Sumatera Utara

Subarsono, 2009. Analisis Kebijakan Publik. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Sugiyono, 2011. Metode Penelitian Administrasi. Bandung : Alfabeta

_________ 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta

Sumantri, 2013. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Kencana

Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional.

____________, 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan ____________ , 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.


(40)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan untuk menggambarkan dan menjelaskan secara rinci proses monitoring pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras. 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi yang dijadikan obyek penelitian adalah RS PTPN IV Kebun Laras berlokasi di Desa Naga Jaya I Kecamatan Bandar Huluan Kabupaten Simalungun ± 25 km dari kota Pematang Siantar. Pemilihan lokasi ini dengan alasan karena RS PTPN IV Kebun Laras merupakan satu-satunya RS di Kecamatan Bandar Huluan dan menerima pasien yang menggunakan JKN serta belum pernah adanya penelitian tentang monitoring JKN di rumah sakit ini. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Juli 2015 sampai Februari 2016.

3.3 Informan Penelitian

Penentuan informan dalam penelitian ini dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling. Menurut Sugiyono (2013), metode purposive adalah metode pemilihan informan dengan menentukan terlebih dahulu kriteria yang akan dimasukkan kedalam penelitian, dimana informan dapat memberikan informasi yang dibutuhkan oleh peneliti.

Informan dalam penelitian ini adalah seluruh unsur yang terlibat dalam monitoring pelaksanaan JKN di RS PTPN IV Kebun Laras terdiri dari :


(41)

38

1. Direktur Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras yang berjumlah 1 orang dengan nama dr. Zulkarnain berjenis kelamin laki-laki yang berusia 48 tahun dengan pendidikan terakhir S1-Kedokteran.

2. Penanggung JKN di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras yang berjumlah 1 orang dengan nama dr. Taty Sulistiani berjenis kelamin perempuan yang berusia 33 tahun dengan pendidikan terakhir S1- Kedokteran.

3. Dokter Umum di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras yang berjumlah 1 orang dengan nama dr. Damayanti berjenis kelamin perempuan yang berusia 28 tahun dengan pendidikan terakhir S1- Kedokteran.

4. Perawat di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras yang berjumlah 1 orang dengan nama Berliana S.Kep, Ners berjenis kelamin perempuan yang berusia 46 tahun dengan pendidikan terakhir S1-Keperawatan.

5. Apoteker di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras yang berjumlah 1 orang dengan nama Dedi Afriawan S.Farm, Apt berjenis kelamin laki-laki yang berusia 31 tahun dengan pendidikan terakhir S1-Farmasi.

6. Pasien pengguna JKN di Kecamatan Bandar Huluan Kabupaten Simalungun yang berjumlah 10 orang, dapat dilihat pada tabel berikut :


(42)

39

Tabel 4.1 Karakteristik Informan

No Informan Jenis Kelamin Umur Pendidikan Keterangan

6 Ngatini Perempuan 42 SMA Pasien Kebidanan

7 Sutrisni Perempuan 39 SMEA Pasien Kebidanan 8 Nitrida Elda Perempuan 25 SMA Pasien Kebidanan

9 Jumiran Laki-laki 55 SMP Pasien P.Dalam

10 Sukarto Laki-Laki 58 SD Pasien P.Dalam

11 Abdul Salam Laki-laki 48 SMA Pasien P.Dalam 12 Vivy Susanti Perempuan 47 SMA Pasien Bedah

13 Suratno Laki-laki 54 SMP Pasien Bedah

14 Suyani Perempuan 48 SMA Pasien Anak

15 Idawati Perempuan 47 SMA Pasien Anak

3.4 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik wawancara mendalam, teknik observasi dan teknik dokumentasi.

1. Teknik Wawancara (interview)

Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan tanya jawab dengan bertatapan muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai. (Sumantri, 2013). Teknik ini berpedoman kepada instrument penelitian yang telah dipersiapkan. Teknik ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan program JKN yang telah dilaksanakan.

2. Teknik Observasi (pengamatan)

Observasi adalah pengamatan yang dilakukan secara sengaja, sistematis, mengenai fenomena sosial dengan gejala-gejala psikis untuk kemudian dilakukan pencatatan. Teknik ini dilakukan untuk mengetahui pelaksanaan JKN secara langsung.


(43)

40

3. Teknik Dokumentasi

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang (Sugyono, 2011). Dokumen yang ditunjukkan dalam penelitian ini adalah segala dokumen yang berhubungan dengan pelaksanaan program JKN di RS PTPN IV Kebun Laras yang telah dijalankan. Dokumentasi disini berupa data profil Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras serta data rekam medis Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras.

3.5 Pengolahan Data

Pengolahan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan triangulasi sumber, yaitu dengan melakukan pengecekan kembali data-data yang diperoleh dari informan dengan cara menanyakan kebenaran atau informasi kepada informan yang satu dengan informan yang lainnya.

3.6 Metode Analisis Data

Model analisa data dalam penelitian ini mengikuti konsep yang diberikan Miles and Huberman (1992), mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh.

Komponen analisis data menurut Miles and Huberman : 1. Reduksi data

Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan.


(44)

41

2. Penyajian data

Penyajian data penelitian kualitatif dapat dilakukan dalam bentuk matriks, grafik, jaringan dan bagan.

3. Verifikasi atau penarikan kesimpulan

Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya.

Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.


(45)

42

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Gambaran umum lokasi penelitian menjelaskan tentang sejarah Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras, visi dan misi Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras, gambaran penduduk yang dilayani di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras, gambaran tenaga kesehatan di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras, gambaran jumlah 10 besar penyakit di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras, serta gambaran jumlah pasien rawat jalan dan rawat inap di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras

4.1.1 Sejarah Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras

Rumah Sakit Laras didirikan oleh perusahaan pemerintah Belanda (HVA) pada tahun 1923 dengan nama Rumah Sakit Bahapal. Rumah Sakit ini terletak di Desa Naga Jaya I Kecamatan Bandar Huluan Kabupaten Simalungun ± 25 km dari kota Pematang Siantar dengan luas bangunan 6.977,75 m² pada tanah seluas 16,96 hektar dengan kapasitas tempat tidur 110 buah. Pada tahun 1957, Rumah Sakit Bahapal berubah namanya menjadi Rumah Sakit Laras yang pengelolaannya dilaksanakan oleh PT Perkebunan VII dan menjadi Rumah Sakit rujukan PTP VII. Kemudian pada tahun 1996 berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 9 tanggal 14 Februari 1996 tentang Penggabungan Kebun-kebun yang berada di wilayah Sumatera Utara dari PTP VI, PTP VII dan PTP VIII menjadi Perusahaan Perseroan PT Perkebunan Nusantara IV. Dengan adanya penggabungan tersebut


(46)

43

maka sejak 1996 Rumah Sakit Laras di bawah naungan PTPN IV (Persero). Saat ini Rumah Sakit Laras merupakan salah satu unit fasilitas kesehatan yang ada di PTPN IV (Persero) Medan yang melayani karyawan PTPN IV (Persero) dan keluarganya serta masyarakat umum sekitarnya. Di samping melayani karyawan serta keluarganya, Rumah Sakit Laras juga melayani masyarakat umum sebagai fungsi sosial, sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 378/MENSOS/PER/93. 4.1.2 Visi dan Misi Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras

Visi Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras adalah “Menjadi Rumah Sakit andalan baik di dalam lingkungan PTPN IV dan Kabupaten Simalungun tahun 2016.” Sedangkan misi adalah sebagai berikut :

1. Mengelola Rumah Sakit secara profesional sesuai standar Rumah Sakit.

2. Mempersiapkan dan mengadakan sarana dan peralatan yang lebih lengkap dengan standar yang sudah ditetapkan.

3. Meningkatkan kompetensi SDM secara berkesinambungan. 4. Menjamin keberlanjutan usaha yang kompetitif.

5. Meningkatkan tanggung jawab sosial dan lingkungan.

4.1.3 Gambaran Penduduk yang Dilayani Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras

Berdasarkan data jumlah penduduk yang dilayani di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras, dapat diketahui bahwa penduduk yang paling banyak dilayani di Rumah Sakit PTPN IV adalah penduduk yang berdomisili di Kebun Dolok Illir yaitu sebanyak 3.368 orang. Sedangkan penduduk yang paling sedikit dilayani di Rumah


(47)

44

Sakit PTPN IV adalah penduduk yang berdomisili di Unit sekitar RS Laras yaitu sebanyak 385 orang. Secara lebih rinci mengenai jumlah penduduk yang dilayani di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.2 Jumlah Penduduk yang Dilayani Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras

Sumber : Profil Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras Tahun 2014

4.1.4 Gambaran Tenaga Kesehatan di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras Berdasarkan data tenaga kesehatan di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras dapat di ketahui bahwa jumlah tenaga kesehatan terbanyak adalah perawat yaitu sebanyak 46 orang dan yang paling sedikit adalah tenaga gizi serta beberapa dokter spesialis yaitu sebanyak 1 orang. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 56 Tahun 2014, standar dokter umum untuk RS kelas C sebanyak 9 orang tetapi kenyataannya di RS PTPN IV Kebun Laras hanya sebanyak 4 orang, serta standar dokter spesialis untuk RS kelas C sebanyak 1 orang dokter untuk setiap jenis pelayanan medik spesialis penunjang tetapi kenyataanya di RS PTPN IV Kebun Laras tidak memiliki pelayanan anestesiologi, radiologi dan patologi klinik. Hal ini tentunya masih dinilai kurang dan belum sesuai dengan standar RS kelas C .Secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut :

No. Kebun/Unit Jumlah Penduduk 1 RS Laras

2. Laras 3. Dolok Ilir 4. PMT Dolok Ilir

385 1.618 3.368 624 Total 5.995


(48)

45

Tabel 4.3 Jumlah Tenaga Kesehatan di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras

No Tenaga Kesehatan Jumlah

1 2

Dokter Umum Dokter Gigi

4 1

3 Dokter Spesialis Bedah 2

4 Dokter Spesialis Ortopedi 1

5 Dokter Spesialis Obgin 2

6 DokterSpesialis THT 1

7 Dokter Spesialis Mata 1

8 Dokter Spesialis Penyakit Dalam 1 9 Dokter Spesialis Patologi 1

10 Dokter Spesialis Paru 1

11 Dokter Spesialis Urologi 1

12 Dokter Spesialis Anak 1

13 Perawat 46

14 Bidan 5

15 Akademi Analisi Kesehatan 3

16 Apoteker 2

17 SKM 2

18 Tenaga Gizi 1

19 Sanitarian 3

Total 79

Sumber : Profil Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras Tahun 2014

4.1.5 Gambaran Jumlah 10 Besar Penyakit di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras

Berdasarkan data jumlah 10 besar penyakit di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras dapat di ketahui bahwa penyakit terbesar pertama adalah penyakit ISPA yaitu sebanyak 4.232 kasus, sedangkan penyakit terbesar terakhir adalah penyakit diare dan gastroenteritis yaitu sebanyak 772 kasus. Secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut


(49)

46

Tabel 4.4 Jumlah 10 Besar Penyakit di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras

No Nama Penyakit Jumlah

1 ISPA 4232

2 Diabetes Melitus 3291

3 Hipertensi 2962

4 Influenza 2066

5 Dyspesia 989

6 Karies Gigi 381

7 Gastritis 191

8 Asma 224

9 TB Paru 256

10 Diare dan Gastroentri 772

Total 15364

Sumber : Rekam Medis Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras Tahun 2015

4.1.6 Gambaran Jumlah Pasien Rawat Jalan dan Rawat Inap di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras

Berdasarkan data jumlah pasien rawat jalan dan rawat inap di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras dapat diketahui bahwa pasien yang paling banyak menggunakan rawat jalan dan rawat inap adalah pasien JKN perkebunan dengan jumlah rawat jalan sebanyak 9.340 serta rawat inap sebanyak 2.089. Sedangkan, pasien yang paling sedikit menggunakan rawat jalan dan rawat inap adalah pasien JKN PBI dengan rawat jalan sebanyak 405 dan rawat inap sebanyak 291. Secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut :


(50)

47

Tabel 4.5 Jumlah Pasien Rawat Jalan dan Rawat Inap di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras Tahun 2015

Sumber : Rekam Medis Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras Tahun 2015

4.2 Wawancara Pelaksanaan JKN di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras Tahun 2016

4.2.1 Kebijakan yang dimiliki Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras terkait Pelayanan Kesehatan Peserta BPJS

Hasil wawancara dengan Direktur Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras tentang kebijakan yang dimiliki Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras terkait pelayanan kesehatan peserta BPJS diperoleh informasi sebagai berikut :

BULAN JKN Kebun JKN PBI JKN Non PBI

R. Jalan R. Inap R. Jalan R. Inap R. Jalan R. Inap

Januari 1025 203 15 13 8 18

Februari 850 108 18 14 52 32

Maret 955 170 30 12 83 88

April 980 250 21 15 75 80

Mei 782 260 23 20 80 92

Juni 705 203 19 18 88 90

Juli 730 150 25 22 98 80

Agustus 850 188 52 27 120 100

September 768 187 68 32 80 50

Oktober 892 180 65 60 83 80

November 803 190 69 58 118 66


(51)

48

“Kebijakannya itu BPJS minta komitmen kita untuk mengikuti peraturan yang

dibuat oleh BPJS.” (Informan 1)

Namun menurut penanggung Jawab JKN Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras, kebijakan yang dimiliki Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras terkait pelayanan kesehatan peserta BPJS adalah sebagai berikut :

“Kebijakannya misalnya untuk karyawan harus sesuai dengan persyaratan. Kalau kasus pasien tidak ditanggung oleh BPJS seperti kecelakaan kita harus bekerjasama dengan kepolisian atau jasa raharja. Kemudian untuk pasien yang tidak bisa kita layani di rumah sakit tipe C harus kita rujuk ke rumah sakit tipe B. Dan.” (Informan 2)

Hal ini sejalan dengan pendapat dokter umum di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras yang menyatakan bahwa :

“Setahu saya kebijakan mengenai JKN di RS ini kita akan menerima pasien luar untuk konsul itu harus ada surat rujukan yang dibawa kemari. Kalau tidak ada surat rujukan kalau tidak emergency kita tidak bisa tangani, kalau saya hanya tahu sebatas itu saja. Kalau untuk kebijakan lainnya penanggung JKN lebih tahu.” (Informan 3)

Hal ini juga sejalan dengan pendapat perawat di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras yang menyatakan bahwa :

“Saya mengetahui tetapi tidak sebegitu maksimalnya,hanya sebatas yang saya tahu aja yang akan saya jawab. Sebenarnya kebijakan BPJS di RS Laras memang bagus dan kami di RS Laras ini ada dua mengenai penerimaan BPJS antara lain BPJS mandiri dan BPJS Perkebunan. Karena RS Laras ini adalah RS Perkebunan maka kami menerima pasien perkebunan di sekitar RS dan pasien luar di sekitar

RS”. (Informan 4)

Dari beberapa pernyataan informan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras sudah mengikuti semua aturan yang dibuat oleh BPJS dan menerima pasien BPJS perkebunan maupun pasien BPJS di luar


(52)

49

perkebunan. Untuk kasus pasien yang tidak ditanggung oleh BPJS seperti kecelakaan, maka rumah sakit harus bekerjasama dengan kepolisian atau jasa raharja terlebih dahulu. Jika rumah sakit tidak bisa menangani penyakit yang diderita pasien maka pasien akan di rujuk ke rumah sakit yang lebih tinggi tingkatannya. Selain itu, untuk pasien yang mengalami kegawatdaruratan diperbolehkan untuk langsung datang dan ditangani di rumah sakit tanpa melalui faskes primer terlebih dahulu. 4.2.2 Kebijakan yang Dimiliki Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras terkait

Pelayanan Kesehatan Peserta BPJS menurut Pasien

Hasil wawancara dengan pasien kebidanan dan pasien penyakit dalam tentang kebijakan yang dimiliki Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras terkait pelayanan kesehatan peserta BPJS diperoleh informasi sebagai berikut :

“Apa ya, karena kami baru aja lah jadi anggota BPJS jadi gak terlalu tahu ibu. Kalau syarat jadi anggota BPJS palingan ya fotocopi KK 2 lembar, KTP 2 lembar sama kartu BPJS. Ya menurut ibu ada sulitnya juga. Sulitnya paling

persyaratannya banyak.” (Informan 7)

Dan didukung dengan kutipan informan lain :

Kalau kebijakannya itu persyaratan jadi peserta BPJS itu fotocopi KK 2 lembar, fotocopi BPJS 2 lembar.Yaudah itu aja. Kalau sampai hari ini sih enggak

terlalu mempersulit dek.” (Informan 9)

Namun menurut pasien kebidanan, pasien penyakit dalam dan pasien anak kebijakan yang dimiliki Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras terkait pelayanan peserta BPJS adalah sebagai berikut :

Kalau persyaratannya sih fotocopi KTP, fotocopi BPJS, fotocopi KK. Kalau di bilang mempersulit gimana ya, semuanya harus melalui prosedur, mempersulitnya ya kita gak langsung dapat pelayanan harus melalui prosedur-prosedur itu. Kita ini kan kalau sakit mau cepat, sementara BPJS itu harus dilaksanakan


(53)

50

Dan didukung dengan kutipan informan lain :

“Kebijakan gimana itu ya dek, oh kalau syarat jadi peserta BPJS fotocopi KK, fotocopi KTP sama fotocopi kartu BPJS. Ya makin sulit sih. Seandainya kita berobat dari rumah lupa, seandainya lah orang kena parang, apa bawa kartu KK, kan enggak. Harus bolak balik ke rumah. Kalau gak lengkap gak mau mereka layani.” (Informan 10)

Didukung dengan kutipan dari informan lain :

“Ya dengar-dengar gitulah, kalau persyaratan jadi peserta BPJS fotocopi KTP sama fotocopi kartu BPJS. Sangat…sangat…mempersulit ya kadang malas mau berobat. Jadi lama terus itu nunggu-nunggu.” (Informan 12)

Dan didukung dengan kutipan informan lain:

“Duh kurang ngerti kebijakannya, kalau persyaratan jadi peserta BPJS fotocopi KK, fotocopi KTP sama fotocopi kartu BPJS. Ya makin sulitlah. Kalau dulu

kan belum ada BPJS lebih gampang” (Informan 15)

Sedangkan, menurut pasien kebidanan, pasien penyakit dalam dan pasien bedah kebijakan yang dimiliki Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras terkait peserta BPJS adalah sebagai berikut :

“Kebijakannya kurang tahu dek, kalau persyaratan jadi peserta BPJS Fotocopi KTP, fotocopi kartu BPJS, fotocopi kartu keluarga dan surat pengantar dari kantor. Mempersulitlah, karena kan kartu BPJS saja sebenarnya sudah menunjukkan kita sebagai anggota BPJS, jadi kan sebenarnya tidak perlu lagi pakai KK, KTP dan

surat pengantar dari kantor.” (Informan 11)

Kutipan di atas juga didukung oleh informan lain yang mengemukakan bahwa:

“Kurang ngerti kalau soal kebijakan mbak, kalau persyaratan jadi anggota BPJS itu fotocopi KK, fotocopi KTP sama kartu BPJS itu mbak. Ya jelas mempersulitlah mbak, dulu kan kami di PTPN kan kalau berobat cuma pakai adfis berobat sekarang kan kami harus fotocopi KK, fotocopi KTP, fotocopi kartu BPJS.


(54)

51

Kutipan di atas juga didukung oleh informan lain yang mengemukakan bahwa:

Kalau persyaratan jadi anggota BPJS itu mbak fotocopi KK, fotocopi KTP sama kartu BPJS itu mbak. Ya jelas mempersulitlah mbak, dulu kan kami di PTPN kan kalau berobat cuma pakai adfis berobat sekarang kan kami harus fotocopi KK, fotocopi KTP, fotocopi kartu BPJS. Itu sangat memberatkan mbak bagi kami, sudah

memakan waktu.”(Informan 13)

Kutipan di atas juga didukung oleh informan lain yang mengemukakan bahwa:

“Setahu saya persyaratan jadi anggota BPJS itu mbak fotocopi KK, fotocopi

KTP sama kartu BPJS itu mbak. Ya jelas mempersulitlah mbak, dulu kan kami di PTPN kan kalau berobat cuma pakai adfis berobat sekarang kan kami harus fotocopi KK, fotocopi KTP, fotocopi kartu BPJS. Itu sangat memberatkan mbak bagi kami, sudah memakan waktu.”(Informan 14)

Dari pernyataan informan di atas dapat diketahui bahwa semua pasien mengetahui tentang persyaratan untuk menjadi peserta BPJS yaitu dengan fotocopi KK, fotocopi KTP serta fotocopi kartu BPJS. Tetapi menurut 9 dari 10 orang informan, persyaratan tersebut semakin mempersulit karena terlalu banyak prosedur yang harus dilakukan untuk bisa mendapatkan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras. Sedangkan menurut 1 dari 10 orang informan, persyaratan tersebut tidak mempersulit.


(55)

52

4.2.3 Kebijakan Khusus Internal yang Berkaitan dengan BPJS yang Diberlakukan di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras

Hasil wawancara dengan Direktur dan Perawat di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras tentang kebijakan khusus internal yang berkaitan dengan BPJS di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras adalah sebagai berikut :

Enggak ada, semuanya itu harus tahu BPJS.” (Informan 1)

Kutipan di atas juga didukung oleh informan lain yang mengemukakan bahwa:

Tidak ada kebijakan khusus internal mengenai BPJS di RS Laras.”

(Informan 4)

Sedangkan menurut penanggung jawab JKN dan dokter umum di Rumah Sakit PTPN IV Kebun tentang kebijakan khusus internal yang berkaitan dengan BPJS di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras adalah sebagai berikut :

Tidak ada sama saja, tetapi kebijakan khusus lainnya sedang menyusul.Saat

ini pelayanan pasien perkebunan dengan pasien luar sama saja.” (Informan 2)

Kutipan di atas juga didukung oleh informan lain yang mengemukakan bahwa:

“Sesuai paket INA-CBG’s dan clinical pathway yang sesuai dengan itu. Jika di

rawat 5 hari ya 5 hari.” (Informan 3)

Dari pernyataan informan di atas diketahui bahwa tidak ada kebijakan khusus internal terkait BPJS di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras. Menurut apoteker di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras kebijakannya sama seperti RS lainnya, yaitu sesuai paket INA-CBG’s dan clinical pathway yang sesuai dengan itu. Sementara


(56)

53

menurut dokter penanggung jawab JKN di RS, kebijakan khusus lainnya segera menyusul.

4.2.4 Penerapan Aturan INA-CBG’S di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras

Hasil wawancara dengan Direktur, penanggung jawab JKN, dokter umum dan perawat, mengenai aturan INA-CBG’S di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras diperoleh informasi sebagai berikut :

“Oh iya sudah diterapkan, itu sudah aturan BPJS.” (Informan 1)

Kutipan di atas juga didukung oleh informan lain yang mengemukakan bahwa:

“Iya sudah diterapkan di RS Laras. Jadi INA-CBG’S itu pengelompokan daftar harga penyakit yang disesuaikan dengan paketannya. Misalnya untuk pasien yang berhubungan dengan saluran pernafasan. Itu beda-beda lagi dia. Jadi INA-CBG’s itu kita mengkode dengan buku ICD 9 dan ICD 10 dengan diinput. Kalau rujukan kita pakai.ICD 10 kalau tindakan pakai ICD 9.” (Informan 2)

Dan didukung oleh kutipan informan lain yang mengemukakan bahwa:

“Iya sudah diterapkan. INA-CBG’s itu kan sesuai dengan paketnya. Misalnya kalau apendik, 3 juta ya 3 juta. Kalau 2 juta ya 2 juta termasuk obatnya.”

(Informan 3)

Sedangkan menurut perawat di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras adalah sebagai berikut :

“Iya sudah diterapkan. Mengenai kebijakan INA-CBG’s di RS Laras, saya juga pernah mengikuti pelatihan di Hotel Soci mengenai INA-CBG’s dan INA-CBG’s itu sebenarnya adalah alat ukur atau biaya-biaya untuk perobatan standar dari BPJS ke RS Laras. Tetapi INA- CBG’S itu tidak sepenuhnya memenuhi biaya yang ada di RS Laras karena kadang-kadang INA-CBG’s tidak sama dengan biaya yang dikeluarkan oleh RS. Biasanya juga biaya yang dikeluarkan BPJS lebih rendah dari biaya


(1)

ix Universitas Sumatera Utara

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

ABSTRAK ... iii

ABSTRACT ... iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1Latar Belakang ... 1

1.2Rumusan Masalah ... 8

1.3Tujuan Penelitian ... 8

1.4Manfaat Penelitian ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9

2.1Jaminan Kesehatan Nasional... 9

2.1.1 Pengertian Jaminan Kesehatan Nasional……… 9

2.1.2 Manfaat Jaminan Kesehatan Nasional……… 10

2.1.3 Prinsip Jaminan Kesehatan Nasional………. 11

2.1.4 Kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional………. 13

2.1.5 Pembiayaan Jaminan Kesehatan Nasional……….. 16

2.1.5.1 Tarif ... 16

2.1.5.2 Iuran ... 17

2.1.5.3 Cara Pembayaran Fasilitas Kesehatan ... 18

2.1.6 Pertanggungjawaban BPJS Kesehatan ... 19

2.1.7 Pelayanan Jaminan Kesehatan Nasional ... 20

2.2 Rumah Sakit ... 23

2.2.1 Pengertian Rumah Sakit ... 23

2.2.2 Tujuan dan Fungsi Rumah Sakit ... 23

2.2.3 Klasifikasi Jaminan Kesehatan Nasional ... 24

2.2.4 Rumah Sakit Umum ... 25

2.2.4.1 Aspek Pelayanan Rumah Sakit Umum Kelas C ... 25

2.2.4.2 Aspek Ketenagaan Rumah Sakit Umum Kelas C ... 26

2.2.4.3 Aspek Sarana, Prasarana, dan Organisasi Rumah Sakit Umum Kelas C ... 27

2.3Monitoring dan Evaluasi ... 28

2.3.1 Pengertian Monitoring……… 28


(2)

x Universitas Sumatera Utara

2.3.3 Prinsip-Prinsip Monitoring……… 30

2.3.4 Tahap Monitoring………... 30

2.3.5 Evaluasi ... 32

2.3.6 Monitoring dan Evaluasi Program JKN ... 33

2.4 Kerangka Pikir ... 34

BAB III METODE PENELITIAN ... 37

3.1Jenis Penelitian ... 37

3.2Lokasi dan Waktu Penelitian ... 37

3.3Informan Penelitian ... 37

3.4Metode Pengumpulan Data ... 39

3.5Pengolahan Data……….. 40

3.6Metode Analisa Data ... 40

BAB IV HASIL PENELITIAN ... 42

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 42

4.1.1 Sejarah Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras ………… ... 42

4.1.2 Visi dan Misi Rumah Sakit PTPN IV……… 43

4.1.3 Gambaran Umum Penduduk yang Dilayani Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras ………. ... 43

4.1.4 Gambaran Tenaga Kesehatan di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras ………. ... 44

4.1.5 Gambaran Jumlah 10 Besar Penyakit di Rumah Sakit PTPN IVKebun Laras ……….. ... 45

4.1.6 Gambaran Jumlah Pasien Rawat Jalan dan Rawat Inap di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras ... 46

4.2 Wawancara Pelaksanaan JKN di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras ... 47

4.2.1 Kebijakan yang dimiliki Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras terkait Pelayanan Peserta BPJS ……… ... 47

4.2.2 Kebijakan yang dilimiki Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras terkait Pelayanan Peserta BPJS menurut Pasien……… 49

4.2.3 Kebijakan Khusus Internal yang Berkaitan dengan BPJS yang di Berlakukan di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras… 52

4.2.4 Penerapan Aturan INA-CBG’s di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras ………. ... 53

4.2.5 Ketersediaan Tenaga Kesehatan di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras ……….. ... 54

4.2.6 Keikutsertaan Tenaga Kesehatan dalam Pelatihan tentang Kompetensi Pengelolaan Program JKN……… 55

4.2.7 Ketersediaan Obat di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras 56 4.2.8 Ketersediaan Obat di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras Menurut Pasien ... 56

4.2.9 Sistem Penyediaan Obat di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras ... 59


(3)

xi Universitas Sumatera Utara

4.2.10 Sistem Pengadaan obat di Rumah Sakit PTPN IV Kebun

Laras ... 59

4.2.11 Ketersediaan Peralatan Kesehatan di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras ... 60

4.2.12 Ketersediaan Peralatan Kesehatan di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras Menurut Pasien ... 61

4.2.13 Alur Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras ... 64

4.2.14 Sistem Rujukan di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras . 67 4.2.15 Permintaan Surat Rujukan di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras ... 68

4.2.16 Penerapan Clinical Pathway di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras………. 69

4.2.17 Kredensial Tenaga Kesehatan di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras……… 70

4.2.18 Biaya Tambahan dalam Menjalankan Program JKN di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras ……….. 71

4.2.19 Klaim BPJS di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras…. 74 4.2.20 Klaim BPJS di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras Menurut Pasien………... 75

4.2.21 Pelaksanaan Program JKN di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras………... 77

4.2.22 Kepuasaan pasien menurut Tenaga Kesehatan terhadap Pelayanan JKN di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras 78

4.2.23 Kepuasaan pasien terhadap Pelayanan JKN di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras……….. 79

BAB V PEMBAHASAN ... 82

5.1 Masukan (Input) ... 82

5.1.1 Kebijakan……… ... 82

5.1.2 Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan……….. 83

5.1.3 Obat dan Alat Kesehatan………. ... 85

5.2 Proses (process) ... 86

5.3 Keluaran (output) ... 89

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ... 90

6.1 Kesimpulan ... 90

6.2 Saran ... 91

DAFTAR PUSTAKA ... 92 DAFTAR LAMPIRAN


(4)

xii Universitas Sumatera Utara

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1 Karakteristik Informan ... 39 Tabel 4.2 Jumlah Penduduk yang Dilayani Rumah Sakit PTPN IV

Kebun Laras ... 44 Tabel 4.3 Jumlah Tenaga Kesehatan di Rumah Sakit PTPN IV

Kebun Laras ... 45 Tabel 4.4 Jumlah 10 Besar Penyakit di Rumah Sakit PTPN IV Kebun

Laras ... 46 Tabel 4.5 Jumlah Pasien Rawat Jalan dan Rawat Inap di Rumah Sakit PTPN


(5)

xiii Universitas Sumatera Utara

DAFTAR GAMBAR


(6)

xiv Universitas Sumatera Utara

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Pedoman Wawancara

Lampiran 2. Matriks Wawancara Informan

Lampiran 3. Surat Izin Penelitian dari FKM USU