45
Universitas Sumatera Utara Tabel 4.3
Jumlah Tenaga Kesehatan di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras
No Tenaga Kesehatan
Jumlah
1 2
Dokter Umum Dokter Gigi
4 1
3 Dokter Spesialis Bedah
2 4
Dokter Spesialis Ortopedi 1
5 Dokter Spesialis Obgin
2 6
DokterSpesialis THT 1
7 Dokter Spesialis Mata
1 8
Dokter Spesialis Penyakit Dalam 1
9 Dokter Spesialis Patologi
1 10
Dokter Spesialis Paru 1
11 Dokter Spesialis Urologi
1 12
Dokter Spesialis Anak 1
13 Perawat
46 14
Bidan 5
15 Akademi Analisi Kesehatan
3 16
Apoteker 2
17 SKM
2 18
Tenaga Gizi 1
19 Sanitarian
3
Total 79
Sumber : Profil Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras Tahun 2014
4.1.5 Gambaran Jumlah 10 Besar Penyakit di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras
Berdasarkan data jumlah 10 besar penyakit di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras dapat di ketahui bahwa penyakit terbesar pertama adalah penyakit ISPA yaitu
sebanyak 4.232 kasus, sedangkan penyakit terbesar terakhir adalah penyakit diare dan gastroenteritis yaitu sebanyak 772 kasus. Secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut
46
Universitas Sumatera Utara Tabel 4.4 Jumlah 10 Besar Penyakit di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras
No Nama Penyakit
Jumlah
1 ISPA
4232 2
Diabetes Melitus 3291
3 Hipertensi
2962 4
Influenza 2066
5 Dyspesia
989 6
Karies Gigi 381
7 Gastritis
191 8
Asma 224
9 TB Paru
256 10
Diare dan Gastroentri 772
Total 15364
Sumber : Rekam Medis Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras Tahun 2015 4.1.6 Gambaran Jumlah Pasien Rawat Jalan dan Rawat Inap di Rumah
Sakit PTPN IV Kebun Laras
Berdasarkan data jumlah pasien rawat jalan dan rawat inap di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras dapat diketahui bahwa pasien yang paling banyak
menggunakan rawat jalan dan rawat inap adalah pasien JKN perkebunan dengan jumlah rawat jalan sebanyak 9.340 serta rawat inap sebanyak 2.089. Sedangkan,
pasien yang paling sedikit menggunakan rawat jalan dan rawat inap adalah pasien JKN PBI dengan rawat jalan sebanyak 405 dan rawat inap sebanyak 291. Secara rinci
dapat dilihat pada tabel berikut :
47
Universitas Sumatera Utara Tabel 4.5 Jumlah Pasien Rawat Jalan dan Rawat Inap di Rumah Sakit
PTPN IV Kebun Laras Tahun 2015
Sumber : Rekam Medis Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras Tahun 2015 4.2
Wawancara Pelaksanaan JKN di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras Tahun 2016
4.2.1 Kebijakan yang dimiliki Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras terkait Pelayanan Kesehatan Peserta BPJS
Hasil wawancara dengan Direktur Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras tentang kebijakan yang dimiliki Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras terkait
pelayanan kesehatan peserta BPJS diperoleh informasi sebagai berikut : BULAN
JKN Kebun JKN PBI
JKN Non PBI R. Jalan
R. Inap R. Jalan
R. Inap R. Jalan
R. Inap Januari
1025 203
15 13
8 18
Februari 850
108 18
14 52
32 Maret
955 170
30 12
83 88
April 980
250 21
15 75
80 Mei
782 260
23 20
80 92
Juni 705
203 19
18 88
90 Juli
730 150
25 22
98 80
Agustus 850
188 52
27 120
100 September
768 187
68 32
80 50
Oktober 892
180 65
60 83
80 November
803 190
69 58
118 66
Total 9340
2089 405
291 885
776
48
Universitas Sumatera Utara
“Kebijakannya itu BPJS minta komitmen kita untuk mengikuti peraturan yang dibuat oleh BPJS.” Informan 1
Namun menurut penanggung Jawab JKN Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras, kebijakan yang dimiliki Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras terkait pelayanan
kesehatan peserta BPJS adalah sebagai berikut : “Kebijakannya misalnya untuk karyawan harus sesuai dengan persyaratan.
Kalau kasus pasien tidak ditanggung oleh BPJS seperti kecelakaan kita harus bekerjasama dengan kepolisian atau jasa raharja. Kemudian untuk pasien yang tidak
bisa kita layani di rumah sakit tipe C harus kita rujuk ke rumah sakit tipe B. Dan.”
Informan 2 Hal ini sejalan dengan pendapat dokter umum di Rumah Sakit PTPN IV
Kebun Laras yang menyatakan bahwa : “Setahu saya kebijakan mengenai JKN di RS ini kita akan menerima pasien
luar untuk konsul itu harus ada surat rujukan yang dibawa kemari. Kalau tidak ada surat rujukan kalau tidak emergency kita tidak bisa tangani, kalau saya hanya tahu
sebatas itu saja. Kalau untuk kebijakan lainnya penanggung JKN lebih tahu. ”
Informan 3 Hal ini juga sejalan dengan pendapat perawat di Rumah Sakit PTPN IV
Kebun Laras yang menyatakan bahwa : “Saya mengetahui tetapi tidak sebegitu maksimalnya,hanya sebatas yang saya
tahu aja yang akan saya jawab. Sebenarnya kebijakan BPJS di RS Laras memang bagus dan kami di RS Laras ini ada dua mengenai penerimaan BPJS antara lain
BPJS mandiri dan BPJS Perkebunan. Karena RS Laras ini adalah RS Perkebunan maka kami menerima pasien perkebunan di sekitar RS dan pasien luar di sekitar
RS”. Informan 4 Dari beberapa pernyataan informan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa
Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras sudah mengikuti semua aturan yang dibuat oleh BPJS dan menerima pasien BPJS perkebunan maupun pasien BPJS di luar
49
Universitas Sumatera Utara
perkebunan. Untuk kasus pasien yang tidak ditanggung oleh BPJS seperti kecelakaan, maka rumah sakit harus bekerjasama dengan kepolisian atau jasa raharja
terlebih dahulu. Jika rumah sakit tidak bisa menangani penyakit yang diderita pasien maka pasien akan di rujuk ke rumah sakit yang lebih tinggi tingkatannya. Selain itu,
untuk pasien yang mengalami kegawatdaruratan diperbolehkan untuk langsung datang dan ditangani di rumah sakit tanpa melalui faskes primer terlebih dahulu.
4.2.2 Kebijakan yang Dimiliki Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras terkait Pelayanan Kesehatan Peserta BPJS menurut Pasien
Hasil wawancara dengan pasien kebidanan dan pasien penyakit dalam tentang kebijakan yang dimiliki Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras terkait pelayanan
kesehatan peserta BPJS diperoleh informasi sebagai berikut : “Apa ya, karena kami baru aja lah jadi anggota BPJS jadi gak terlalu tahu
ibu. Kalau syarat jadi anggota BPJS palingan ya fotocopi KK 2 lembar, KTP 2 lembar sama kartu BPJS. Ya menurut ibu ada sulitnya juga. Sulitnya paling
persyaratannya banyak.” Informan 7 Dan didukung dengan kutipan informan lain :
“Kalau kebijakannya itu persyaratan jadi peserta BPJS itu fotocopi KK 2 lembar, fotocopi BPJS 2 lembar.Yaudah itu aja. Kalau sampai hari ini sih enggak
terlalu mempersulit dek.” Informan 9 Namun menurut pasien kebidanan, pasien penyakit dalam dan pasien anak
kebijakan yang dimiliki Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras terkait pelayanan peserta BPJS adalah sebagai berikut :
“Kalau persyaratannya sih fotocopi KTP, fotocopi BPJS, fotocopi KK. Kalau di bilang mempersulit gimana ya, semuanya harus melalui prosedur, mempersulitnya
ya kita gak langsung dapat pelayanan harus melalui prosedur-prosedur itu. Kita ini kan kalau sakit mau cepat, sementara BPJS itu harus dilaksanakan prosedur-
prosedur itu dulu.”Informan 8
50
Universitas Sumatera Utara
Dan didukung dengan kutipan informan lain : “Kebijakan gimana itu ya dek, oh kalau syarat jadi peserta BPJS fotocopi KK,
fotocopi KTP sama fotocopi kartu BPJS. Ya makin sulit sih. Seandainya kita berobat dari rumah lupa, seandainya lah orang kena parang, apa bawa kartu KK, kan
enggak. Harus bolak bal ik ke rumah. Kalau gak lengkap gak mau mereka layani.”
Informan 10 Didukung dengan kutipan dari informan lain :
“Ya dengar-dengar gitulah, kalau persyaratan jadi peserta BPJS fotocopi
KTP sama fotocopi kartu BPJS.
Sangat…sangat…mempersulit ya kadang malas mau berobat. Jadi lama terus itu nunggu-
nunggu.” Informan 12 Dan didukung dengan kutipan informan lain:
“Duh kurang ngerti kebijakannya, kalau persyaratan jadi peserta BPJS
fotocopi KK, fotocopi KTP sama fotocopi kartu BPJS. Ya makin sulitlah. Kalau dulu
kan belum ada BPJS lebih gampang” Informan 15 Sedangkan, menurut pasien kebidanan, pasien penyakit dalam dan pasien bedah
kebijakan yang dimiliki Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras terkait peserta BPJS adalah sebagai berikut :
“Kebijakannya kurang tahu dek, kalau persyaratan jadi peserta BPJS Fotocopi KTP, fotocopi kartu BPJS, fotocopi kartu keluarga dan surat pengantar dari kantor.
Mempersulitlah, karena kan kartu BPJS saja sebenarnya sudah menunjukkan kita sebagai anggota BPJS, jadi kan sebenarnya tidak perlu lagi pakai KK, KTP dan
surat pengantar dari kantor.” Informan 11 Kutipan di atas juga didukung oleh informan lain yang mengemukakan
bahwa: “Kurang ngerti kalau soal kebijakan mbak, kalau persyaratan jadi anggota
BPJS itu fotocopi KK, fotocopi KTP sama kartu BPJS itu mbak. Ya jelas mempersulitlah mbak, dulu kan kami di PTPN kan kalau berobat cuma pakai adfis
berobat sekarang kan kami harus fotocopi KK, fotocopi KTP, fotocopi kartu BPJS. Itu sangat memberatkan mbak bagi kami, sudah memakan waktu.” Informan 6
51
Universitas Sumatera Utara
Kutipan di atas juga didukung oleh informan lain yang mengemukakan bahwa:
“Kalau persyaratan jadi anggota BPJS itu mbak fotocopi KK, fotocopi KTP sama kartu BPJS itu mbak. Ya jelas mempersulitlah mbak, dulu kan kami di PTPN
kan kalau berobat cuma pakai adfis berobat sekarang kan kami harus fotocopi KK, fotocopi KTP, fotocopi kartu BPJS. Itu sangat memberatkan mbak bagi kami, sudah
memakan waktu.”Informan 13 Kutipan di atas juga didukung oleh informan lain yang mengemukakan
bahwa: “Setahu saya persyaratan jadi anggota BPJS itu mbak fotocopi KK, fotocopi
KTP sama kartu BPJS itu mbak. Ya jelas mempersulitlah mbak, dulu kan kami di PTPN kan kalau berobat cuma pakai adfis berobat sekarang kan kami harus fotocopi
KK, fotocopi KTP, fotocopi kartu BPJS. Itu sangat memberatkan mbak bagi kami, sudah memakan waktu
.”Informan 14 Dari pernyataan informan di atas dapat diketahui bahwa semua pasien
mengetahui tentang persyaratan untuk menjadi peserta BPJS yaitu dengan fotocopi KK, fotocopi KTP serta fotocopi kartu BPJS. Tetapi menurut 9 dari 10 orang
informan, persyaratan tersebut semakin mempersulit karena terlalu banyak prosedur yang harus dilakukan untuk bisa mendapatkan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit
PTPN IV Kebun Laras. Sedangkan menurut 1 dari 10 orang informan, persyaratan tersebut tidak mempersulit.
52
Universitas Sumatera Utara 4.2.3 Kebijakan Khusus Internal yang Berkaitan dengan BPJS yang
Diberlakukan di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras
Hasil wawancara dengan Direktur dan Perawat di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras tentang kebijakan khusus internal yang berkaitan dengan BPJS di
Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras adalah sebagai berikut : “Enggak ada, semuanya itu harus tahu BPJS.” Informan 1
Kutipan di atas juga didukung oleh informan lain yang mengemukakan bahwa:
“Tidak ada kebijakan khusus internal mengenai BPJS di RS Laras.” Informan 4
Sedangkan menurut penanggung jawab JKN dan dokter umum di Rumah Sakit PTPN IV Kebun tentang kebijakan khusus internal yang berkaitan dengan BPJS
di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras adalah sebagai berikut : “Tidak ada sama saja, tetapi kebijakan khusus lainnya sedang menyusul.Saat
ini pelayanan pasien perkebunan dengan pasien luar sama saja.” Informan 2 Kutipan di atas juga didukung oleh informan lain yang mengemukakan
bahwa: “Sesuai paket INA-CBG’s dan clinical pathway yang sesuai dengan itu. Jika di
rawat 5 hari ya 5 hari.” Informan 3 Dari pernyataan informan di atas diketahui bahwa tidak ada kebijakan khusus
internal terkait BPJS di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras. Menurut apoteker di Rumah Sakit PTPN IV Kebun Laras kebijakannya sama seperti RS lainnya, yaitu
sesuai paket INA- CBG’s dan clinical pathway yang sesuai dengan itu. Sementara
53
Universitas Sumatera Utara
menurut dokter penanggung jawab JKN di RS, kebijakan khusus lainnya segera menyusul.
4.2.4 Penerapan Aturan INA-CBG ’S di Rumah Sakit PTPN IV Kebun