53 Dari tabel 5.9. ini menunjukkan bahwa intensitas nyeri haid yang
menyebabkan gangguan aktivitas paling banyak ditemukan pada intensitas nyeri haid sedang yaitu 141 orang 35,6, kemudian intensitas nyeri haid
berat sebanyak 68 orang 17,2, dan terakhir intensitas nyeri haid ringan yaitu 56 orang 14,1.
Hasil penelitian tabel 5.9. di atas menunjukkan bahwa nyeri haid dapat menyebabkan gangguan aktivitas pada mahasiswi USU cukup tinggi. Hal ini
sebanding dengan penelitian yang telah dilaksanakan di universitas di Iran yang menyatakan bahwa 43,2 dari total responden tidak dapat melakukan
aktivitas akibat nyeri haid yang dirasakan sewaktu menstruasi.
16
5.9. Hubungan Sumber Informasi Dengan Nyeri Haid
Hasil uji terhadap tingkat penggunaan sumber informasi dengan kejadian nyeri haid dapat dilihat pada tabel 5.10.
Tabel 5.10. Distribusi Hubungan Tingkat Sumber Informasi Dengan Nyeri Haid Pada Mahasiswi USU Angkatan 2016.
Nyeri Haid Tingkat
Sumber
Informasi Nyeri Haid
Tidak ada Nyeri Haid
Jumlah Nilai p
n n
n
1 Sumber 319
80,6 22
5,6
341 86,1
0,417
Lebih dari 1 Sumber
53 13,4
2 0,5
55 13,9
Jumlah 372
93,9 24
6,1 396
100
Dari tabel 5.10. ini menunjukkan bahwa tingkat penggunaan sumber informasi terhadap terjadinya nyeri haid menunjukkan angka yang cukup
tinggi yaitu dengan penggunaan 1 sumber informasi, kejadian nyeri haid ditemukan sebanyak 319 responden 80,6 dan yang tidak mengalami nyeri
Universitas Sumatera Utara
54 haid hanya 22 responden 5,6, sedangkan pada penggunaan sumber
informasi yang lebih dari 1 menunjukkan kejadian nyeri haid sebanyak 53 responden 13,4 dan yang tidak mengalami nyeri haid sebanyak 2 orang
0,5. Nilai p Pearson Chi-square adalah 0,417 yang mengartikan bahwa
tidak ada hubungan antara penggunaan sumber informasi dengan penurunan kejadian nyeri haid dan tingkat kejadian nyeri haid tetap dijumpai tinggi
walaupun informasi yang didapatkan lebih . Ini menunjukkan secara teoritis sesuai dengan pernyataan Sarwono 2007 bahwa nyeri haid yang dialami
remaja wanita biasanya secara subjektifitas saja, karena berat atau intesintasnya sukar di nilai.
12
5.10. Hubungan Usaha Penanganan Dengan Nyeri Haid
Hasil uji terhadap tingkat penggunaan usaha penanganan dengan kejadian nyeri haid didapatkan 374 responden yang memenuhi kriteria,
sedangkan 22 responden tidak. Hasil uji dapat dilihat pada tabel 5.11.
Tabel 5.11. Distribusi Hubungan Tingkat Usaha Penanganan Dengan Nyeri Haid Pada Mahasiswi USU Angkatan 2016.
Nyeri Haid Tingkat Usaha
Penanganan Nyeri Haid
Tidak ada Nyeri Haid
Jumlah Nilai p
n n
n
1 Usaha 209
55,9 16
4,3 225
60,2 0,011
Lebih dari 1 Usaha
147 39,3
2 0,5
149 39,8
Jumlah 356
95,2 18
4,8 374
100
Universitas Sumatera Utara
55 Dari tabel 5.11. ini menunjukkan bahwa tingkat usaha penanganan
terhadap terjadinya nyeri haid menunjukkan angka yang cukup tinggi yaitu dengan penggunaan 1 usaha penanganan, kejadian nyeri haid ditemukan
sebanyak 309 responden 55,9 dan yang tidak mengalami nyeri haid hanya 16 responden 4,3, sedangkan pada penggunaan usaha penanganan yang
lebih dari 1 menunjukkan kejadian nyeri haid sebanyak 147 responden 39,3 dan yang tidak mengalami nyeri haid sebanyak 2 orang 0,5.
Nilai p Pearson Chi-square adalah 0,011 yang mengartikan bahwa ada hubungan antara penggunaan usaha penanganan dengan penurunan kejadian
nyeri haid. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Proctor 2007 yang mendapati adanya hubungan usaha penanganan nyeri haid yang
dilakukan dengan penurunan kejadian nyeri haid pada wanita yang mengalami dismenorea.
54
5.11. Hubungan Penggunaan Obat Dengan Usaha Penanganan Nyeri Haid.