Etiologi 1. Dismenorea Primer Dismenorea 1. Pengertian

9 tidak terjadi pada proses menstruasi karena fibrinolisin dilepaskan bersamaan dengan jaringan nekrotik sehingga darah terus di keluarkan dan akan berhenti jika terjadi epitelisasi kembali. 15 2.3. Dismenorea 2.3.1. Pengertian Menstruasi yang di alami oleh setiap wanita tidak hanya mempunyai gejala dengan perdarahan saja, tetapi juga dapat di sertai dengan rasa nyeri di bagian pelvis ato perut bawah yang di sebut dengan dismenorea. Dismenorea adalah nyeri pada saat menstruasi dengan gejala nyeri uterin atau kram di bagian perut bawah yang terjadi sebelum danatau saat menstruasi dengan variasi yang berbeda-beda pada setiap wanita. 16 Dismenorea di bagi atas 2 jenis, yaitu dismenorea primer dan dismenorea sekunder. Dimana dismenorea primer adalah nyeri saat menstruasi yang tidak di ketahui sebabnya atau tidak memiliki kelainan ginekologik, sedangkan dismenorea sekunder adalah nyeri menstruasi yang di akibatkan adanya kelainan ginekologik yang menjadi penyebabnya. 12 Kebanyakan dari wanita lebih sering mengalami dismenorea primer 16 daripada sekunder sehingga sulit bagi mereka untuk mengatasi masalah dismenorea primer ini. 2.3.2. Etiologi 2.3.2.1. Dismenorea Primer Ada beberapa faktor yang dapat berperan sebagai penyebab terjadinya dismenorea primer 1. Faktor Kejiwaan Perempuan yang memiliki emosi yang tidak stabil dan rendahnya pengetahuan tentang proses haid, mudah timbulnya dismenorea Universitas Sumatera Utara 10 2. Faktor Konstitusi Faktor ini juga berhubungan erat dengan faktor di atas, tetapi persepsi terhadap nyeri juga bergantung pada orang masing- masing. Faktor-faktor seperti anemia, penyakit menahun, dan sebagainya dapat memicu terjadinya dismenorea. 3. Faktor Obstruksi kanalis servikalis Merupakan teori yang paling tua dalam menerangkan dismenorea primer. Pada wanita yang uterusnya dalam hiperantefleksi mungkin dapat terjadi stenosis kanalis servikalis, tetapi banyak wanita yang di jumpai dalam keadaan ini tidak mengalami dismenorea walaupun ada stenosis servikalis dan uterus terletak hiperanterofleksi ataupun hiperretrofleksi. Mioma submukosum bertangkai dan polip endometrium dapat menyebabkan dismenorea karena mengakibatkan otot-otot uterus berkontraksi lebih kuat untuk mengeluarkan kelainan tersebut. 4. Faktor endokrin Mulanya kejang pada dismenorea primer diakibatkan oleh pergerakan otot uterus yang berlebihan. Faktor endokrin dapat mengakibatkan pergerakan otot dan soal tonus. Novak dan Reynolds melakukan penelitian terhadap uterus kelinci dan mengatakan bahwa esterogen mengakibatkan pergerakan dinding uterus, dan progesteron mencegah kontraktilitasnya. Tetapi, teori ini tidak menerangkan mengapa dapat timbulnya rasa nyeri pada perdarahan disfungsional anovulatoar yang biasanya di jumpai juga dengan peninggian kadar esterogen dan tanpa progesterone. 5. Faktor alergi Teori ini dikemukakan setelah memperhatikan adanya hubungan dismenorea dengan urtikaria, migren atau asma bronkhiale. Smith menduga bahwa sebab alergi adalah toksin haid. Universitas Sumatera Utara 11 Satu jenis dismenorea yang jarang terjadi adalah pada waktu haid tidak terjadi pengeluaran endometrium dalam bentuk yang kecil, melainkan secara keseluruhan. Pengeluaran ini disertai dengan rasa nyeri kejang yang kuat. Dismenorea ini disebut dengan dismenorea membranasea. 12

2.4.2. Dismenorea Sekunder