Dismenorea Sekunder Dismenorea 1. Pengertian

11 Satu jenis dismenorea yang jarang terjadi adalah pada waktu haid tidak terjadi pengeluaran endometrium dalam bentuk yang kecil, melainkan secara keseluruhan. Pengeluaran ini disertai dengan rasa nyeri kejang yang kuat. Dismenorea ini disebut dengan dismenorea membranasea. 12

2.4.2. Dismenorea Sekunder

Faktor resiko terjadinya dismenorea sekunder adalah sebagai berikut: 1. Uterin leomioma Merupakan tumor jinak yang berada di otot uterus yang menjadi penyebab umum terjadinya dismenorea karena tumor ini akan membesar dengan stimulasi oleh esterogen. 2. Penyakit inflamasi pelvis Merupakan infeksi di bagian uterus dan tuba falopi, dengan atau tanpa keterlibatan ovarium atau parametrial. Ini infeksi cepat yang terjadi selama atau setelah haid. Penyebab patogen tersering dari inflamasi ini adalah Chlamydia trachomatis dan Neisseria gonorrhoeae, walaupun inflamasi pelvis ini dapat disebabkan oleh mikroorganisme lainnya, seperti : Gardnerella vaginalis, bakteri anaerob dan golongan batang gram negative. 3. Abses tubo-ovarium Biasanya terjadi infeksi yang terlokalisir di bagian tuba falopi atau ovarium yang biasanya timbul akibat dari lanjutan penyakit inflamasi pelvis. Biasanya diakibatkan oleh polimikrobakterial. 4. Torsio ovarium Torsi ovarium melibatkan terplintirnya struktur adxenal yang mengakibatkan terjadinya iskemik dan kematian jaringan sekitar jika proses tidak kembali pada waktunya. Pada wanita yang tidak hamil, hal ini terjadi akibat abnormalitas dari ovary, seperti kista ataupun Universitas Sumatera Utara 12 tumor. Torsio dapat terjadi pada wanita hamil tanpa membutuhkan posisi kelainan adxenal, dan dalam 1 kasus besar, 20 dari patien ditemukan memiliki torsio ketika hamil. 5. Ruptur kista ovarium atau perdarahan Perdarahan kista ovarium datang dari folikel ovarium yang tidak adanya ovulasi, sehingga kista ini sering ditemukan pada wanita yang menstruasi. 6. Endometriosis Adalah timbulnya jaringan seperti endometrium yang ditemukan di luar uterus, paling umum di ovarium. Wanita yang mengalami ini sering di sertai dengan gejala nyeri pada saat melakukan hubungan seksual dyspareunia dan nyeri pelvis dan punggung. Pasien yang memiliki endometriosis dapat memiliki riwayat dismenorea bersamaan dengan siklus haidnya. Penting untuk di ketahui bahwa endometriosis dapat timbul bersamaan dengan penyakit yang lain yang menyebabkan dismenorea sehingga akan menyulitkan penegakan diagnosanya. 7. Adenomyosis Didefinisikan sebagai invasi oleh myometrium dari kelenjar adrenal uterin. Ini merupakan penyakit langka dan dapat menyerupai uterin leiomyoma dan karsinoma endometrium dalam penampakannya, yang juga diagnosanya sulit ditegakkan. 8. Intrauterine contraceptive device Pemakaian IUD data menyebabkan perforasi dari kandung kemih dan uterus. Semakin cepat perforasi terjadi setelah pemasang IUD, semakin mungkin tampak dengan gejala peritoneal. 9. Premenstrual dysphoric disorder Gejala premenstrual sindrom dapat mengakibatkan terjadinya dismenorea. Ini merupakan tanggung jawab emergensi psikiater untuk Universitas Sumatera Utara 13 menyakinkan pemberian analgesik yang adekuat dan follow-up dengan ginekologis. 17

2.3.3. Stadium Klasifikasi Nyeri