5. Apabila loyang besar telah penuh maka loyang besar dipindahkan ke area penumpukan produk jadi dan menggantinya dengan loyang kosong.
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
7.1. Kesimpulan
Berdasarkan landasan teori, hasil penelitian, analisis pemecahan masalah, maka kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Hasil kuisioner SNQ menunjukkan keluhan rasa nyeri meningkat setelah
melakukan aktifitas pemanggangan, terutama pada bagian tungkai bagian bawah, punggung, leher dan bahu.
2. Hasil rekapitulasi mantra checklist pada elemen kerja mengambil dan
meletakkan loyang, mengambil dan mengisi roti ke loyang yang lebih besar dan memindahkan loyang besar dan memindahkan loyang kosong
berdasarkan deskripsi kerja menunjukkan, perlunya perbaikan lebih lanjut pada bagian tubuh tungkai bawah, punggung dan bahu.
3. Dengan menggunakan sketsa usulan untuk perancangan rak ergonomis
berdasarkan metode pahl beitz dapat menghemat penggunaan area kerja, menghemat waktu, penggunaan energi.
4. Ukuran dalam perancangan rak ergonomis menyesuaikan dengan dimensi
antropometri tubuh dan fasilitas kerja aktual dan menggunakan bahan yang ringan.
Universitas Sumatera Utara
5. Dengan menerapkan hasil rancangan usulan sikap tubuh membungkuk dan
berjongkok yang menimbulkan keluhan setelah bekerja dapat direduksi.
7.2. Saran
Saran yang dapat diberikan adalah : 1.
Dari usulan fasilitas kerja yang dihasilkan pada penelitian ini diharapkan dapat diterapkan pada UKM Cahaya Bakery
2. UKM Cahaya Bakrie sebaiknya menggunakan kertas roti sebagai alas pada
loyang besar agar roti yang dijual lebih sehat untuk dikonsumsi. 3.
UKM cahaya bakery sebaiknya menambah beberapa ventilasi pada area kerja stasiun pemanggangan agar paparan panas dari tungku pemanggangan dapat
direduksi.
Universitas Sumatera Utara
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1. Sejarah Perusahaan
UKM Cahaya bakery merupakan usaha pembuatan roti yang didirikan pada tahun 1981 oleh bapak Amir yang juga merupakan pemilik usaha tersebut.
Usaha ini mulai beroprasi di jalan Rakyat Pelita VI, No.87 Kelurahan Tegal Rejo, Kecamatan Medan Perjuangan, Medan-Sumatera Utara.
Usaha pembuatan roti ini dimulai oleh beliau bersama keluarga secara kecil-kecilan. Keahlian beliau membuat roti diperoleh secara otodidak. Kemudian
bapak Amir melihat peluang yang cukup besar untuk menjalankan usaha roti tersebut dikarenakan pesaing beliau di daerah tempat tinggal beliau belum ada dan
roti yang dibuat keluarga tersebut sangat diminati oleh penduduk daerah tempat tinggal beliau.
Seiring berjalannya waktu usaha pembuatan roti tersebut mulai berkembang, beliau menggunakan gerobak bermotor untuk memasarkan usahanya
ke daerah lain dan membuka kesempatan bagi masyarakat untuk menjualkan produknya dengan sistem bagi hasil. Usaha tersebut tetap berjalan sampai
sekarang.
2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha