1.1.3.   Perhitungan Nilai Minimum dan Maksimum
Nilai  minimum  adalah  nilai  terkecil  dari  hasil  pengukuran  setelah  data diurutkan,  sedangkan  nilai maksimum  adalah  nilai  yang  terbesar  dari  data  hasil
pengukuran setelah data diurutkan. Contoh:
Nilai minimum dan maksimum pada pada data tinggi mata tegak TMT adalah:
167 142,5
min
 
maks
X X
Perhitungan rata-rata, standar deviasi, nilai minimum dan maksimum dari data hasil pengukuran dimensi tubuh dapat dilihat pada Tabel 2 berikut:
Tabel 2. Hasil Pengukuran dengan
, X
σ
, X
min
dan X
maks
No. Pengukuran
X
cm
σ
cm X
min
cm X
maks
cm
1 TMT
154,1 6,67
142,5 167
2 JT
72,97 5,04
66 80
3 TSB
104 4,01
98,8 111
4 DG
4,13 0,35
3,6 4,8
Sumber: Hasil Pengolahan Data dengan Microsoft Excel
1.2.     Uji Keseragaman Data Antropometri
Uji keseragaman  data digunakan  untuk  pengendalian  proses  bagian  data yang ditolak atau tidak seragam karena tidak memenuhi kriteria yang ada. Apabila
dalam satu pengukuran terdapat satu jenis atau lebih data tidak seragam maka data tersebut  akan  langsung  ditolak dan  dilakukan revisi  pada  data  tidak  seragam
dengan  cara  membuang  data  yang out  of  control tersebut  dan  melakukan perhitungan kembali.
Universitas Sumatera Utara
k X
BKA 
 
k X
BKB 
 
2 
 X BKA
2 
 X BKB
125.0000 130.0000
135.0000 140.0000
145.0000 150.0000
155.0000 160.0000
165.0000 170.0000
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 A
x is
T it
le
Chart Title
BKA BKB
TMT
Universitas Sumatera Utara
2 
 X BKA
2 
 X BKB
2 
 X BKA
2 
 X BKB
0.00 10.00
20.00 30.00
40.00 50.00
60.00 70.00
80.00 90.00
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 A
x is
T it
le
Chart Title
BKA BKB
JT
Universitas Sumatera Utara
2 
 X BKA
2 
 X BKB
85.00 90.00
95.00 100.00
105.00 110.00
115.00
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 A
x is
T it
le
Axis Title
BKA BKB
TSB
Universitas Sumatera Utara
No. Pengukuran X
min
cm X
maks
cm BKA cm
BKB cm Keterangan
1 TMT
142,5 167
167,4 140,7
Seragam 2
JT 66
80 83,06
62,88 Seragam
3 TSB
98,8 111
112,03 96
Seragam 4
DG 3,6
4,8 4,84
3,42 Seragam
0.00 1.00
2.00 3.00
4.00 5.00
6.00
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 A
x is
T it
le
Axis Title
BKA BKB
DG
Universitas Sumatera Utara
 
 
2 2
2 2
2 2
40 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
X X
X N
X X
X N
s k
N
Jika, N` N maka data sudah cukup untuk melakukan perancangan. N` N maka data belum cukup untuk melakukan perancangan.
Contoh : Perhitungan data tinggi mata tegak TMT adalah sebagai berikut :
N   =   22 s   =  0.05
k   =   2  X  = 147,8 +142,5 +160,4 + …. +152,3 = 3389,4
 X
2
=  147,8
2
+ 142,5
2
+ 160,4
2
+ …. +152,3
2
= 523118,18  X
2
=  523118,18
2
= 11488032,36 Maka:
84 ,
2 3389,4
36 11488032,
523118,18 22
40
2
 
 
 
 
 
 N
N
Didapatkan N’ = 2,84 N data = 22 Kesimpulan: Data  hasil  pengukuran  yang  dilakukan  sudah  cukup  untuk  menjadi
acuan  perancangan fasilitas. Dengan cara yang sama seperti di atas, maka hasil uji kecukupan data yang
diperoleh  pada  masing-masing  elemen  pengukuran  untuk fasilitas  kerja dapat dilihat pada Tabel 4. di bawah ini:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4. Uji Kecukupan Data No. Pengukuran
N N’
Keterangan
1 TMT
22 2,84
Data Cukup 2
JT 22
7,30 Data Cukup
3 TSB
22 2,27
Data Cukup 4
DG 22
11,29 Data Cukup
Sumber: Hasil Pengolahan Data dengan Microsoft Excel
1.4. Uji Kenormalan Data dengan Kolmogorov-Smirnov