Dimensi Antropometri Antropometri 1. Definisi Antropometri

Tahapan perancangan sistem kerja work space design dengan memperhatikan faktor antropometri secara umum adalah sebagai berikut Roevuck, 1995 : 1. Menentukan kebutuhan perancangan establish requirement 2. Mendefinisikan dan mendeskripsikan populasi pemakai 3. Pemilihan sampel yang akan diambil datanya 4. Penentuan sumber data dimensi tubuh yang akan diambil 5. Penyiapan alat ukur yang akan dipakai 6. Pengambilan data 7. Pengolahan data a. Uji kecukupan data b. Uji normalitas data c. Uji keseragaman data d. Penentuan persentil

3.6.3. Dimensi Antropometri

Dimensi antropometri merupakan ukuran tubuh pada posisi tertentu. Data ini dapat dimanfaatkan guna menetapkan dimensi ukuran produk yang akan dirancang dan disesuaikan dengan dimensi tubuh manusia yang akan mengoperasikan atau menggunakannya. Data antropometri tubuh yang diukur dalam panduan survei data antropometri dapat dilihat pada Tabel 3.10 Hartono, 2004. Tabel 3.10. Pengukuran Dimensi Tubuh No Data yang Diukur Cara Pengukuran 1 Tinggi tubuh Jarak vertikal dari lantai ke bagian paling atas kepala. 2 Tinggi mata Jarak vertikal dari lantai ke bagian luar sudut mata kanan. Universitas Sumatera Utara 3 Tinggi bahu Jarak vertikal dari lantai ke bagian atas bahu kanan acromion atau ujung tulang bahu kanan 4 Tinggi siku Jarak vertikal dari lantai ke titik terbawah di sudut siku bagian kanan. 5 Tinggi pinggul Jarak vertikal dari lantai ke bagian pinggul kanan. 6 Tinggi tulang ruas Jarak vertikal dari lantai ke bagian tulang ruasbuku jari tangan kanan metacarpals . 7 Tinggi ujung jari Jarak vertikal dari lantai ke ujung jari tengah tangan kanan dactylion. 8 Tinggi dalam posisi duduk Jarak vertikal dari alas duduk ke bagian paling atas kepala. 9 Tinggi mata dalam posisi duduk Jarak vertikal dari alas duduk ke bagian luar sudut mata kanan. 10 Tinggi bahu dalam posisi duduk Jarak vertikal dari alas duduk ke bagian atas bahu kanan 11 Tinggi siku dalam posisi duduk Jarak vertikal dari alas duduk ke bagian bawah lengan bawah tangan kanan. 12 Tebal paha Jarak vertikal dari alas duduk ke bagian paling atas dari paha kanan. 13 Panjang lutut Jarak horizontal dari bagian belakang pantat pinggul kebagian depan lulut kaki kanan. 14 Panjang popliteal Jarak horizontal dari bagian belakang pantat pinggul kebagian belakang lutut kanan. 15 Tinggi lutut Jarak vertikal dari lantai ke tempurung lutut kanan. 16 Tinggi popliteal Jarak vertikal dari lantai ke sudut popliteal yang terletak di bawah paha, tepat di bagian belakang lutut kaki kanan. Sumber: Panduan Survei Data Antropometri Hartono, 2004 Tabel 3.10. Pengukuran Dimensi Tubuh Lanjutan No Data yang Diukur Cara Pengukuran 17 Lebar sisi bahu Jarak horizontal antara sisi paling luar bahu kiri dan sisi paling luar bahu kanan. 18 Lebar bahu bagian atas Jarak horizontal antara bahu atas kanan dan bahu atas kiri. 19 Lebar pinggul Jarak horizontal antara sisi luar pinggul kiri dan sisi luar pinggul kanan. 20 Tebal dada Jarak horizontal dari bagian belakang tubuh ke bagian dada Universitas Sumatera Utara 21 Tebal perut Jarak horizontal dari bagian belakang tubuh ke bagian yang paling menonjol di bagian perut. 22 Panjang lengan atas Jarak vertikal dari bagian bawah lengan bawah kanan ke bagian atas bahu kanan. 23 Panjang lengan bawah Jarak horizontal dari lengan bawah diukur dari bagian belakang siku kanan ke bagian ujung dari jari tengah. 24 Panjang rentang tangan ke depan Jarak dari bagian atas bahu kanan acromion ke ujung jari tengah tangan kanan dengan siku pergelangan tangan kanan lurus. 25 Panjang bahu - genggaman tangan ke depan Jarak dari bagian atas bahu kanan acromion ke pusat batang silinder yang digenggam oleh tangan kanan, dengan siku dan pergelangan tangan lurus. 26 Panjang kepala Jarak horizontal dari bagian paling depan dahi bagian tengah antara dua alis ke bagian tengah kepala. 27 Lebar kepala Jarak horizontal dari sisi kepala bagian kiri ke sisi kepala bagian kanan, tepat di atas telinga. 28 Panjang tangan Jarak dari lipatan pergelangan tangan ke ujung jari tengah tangan kanan dengan posisi tangan dan seluruh jari lurus dan terbuka. 29 Lebar tangan Jarak antara kedua sisi luar empat buku jari tangan kanan yang diposisikan lurus dan rapat. 30 Panjang kaki Jarak horizontal dari bagian belakang kaki tumit ke bagian paling ujung dari jari kaki kanan. 31 Lebar kaki Jarak antara kedua sisi paling luar kaki. Sumber: Panduan Survei Data Antropometri Hartono, 2004 Tabel 3.10. Pengukuran Dimensi Tubuh Lanjutan No Data yang Diukur Cara Pengukuran 32 Panjang rentangan tangan ke samping Jarak maksimum ujung jari tengah tangan kanan ke ujung jari tengah tangan kiri. 33 Panjang rentangan siku Jarak yang diukur dari ujung siku tangan kanan ke ujung siku tangan kiri. 34 Tinggi genggaman tangan ke atas dalam posisi berdiri Jarak vertikal dari lantai ke pusat batang silinder centre of acylindrical rod digenggam oleh telapak tangan kanan Universitas Sumatera Utara 35 Tinggi genggaman ke atas dalam posisi duduk Jarak vertikal dari alas duduk ke pusat batang silinder. 36 Panjang genggaman tangan ke Depan Jarak yang diukur dari bagian belakang bahu kanan tulang belikat ke genggaman telapak tangan kanan. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 3. Skala Pengukur Kurva Alat ini juga dirakit dengan meter pengukur tinggi. Untuk mengukur lebar tubuh dan bagian yang relatif pendek seperti leher, diameter kepala dan panjang kaki. 4. Martin goniometer Dua kurva yang disambung pada satu ujung yang dapat dibuka dan ditutup, dilengkapi dengan skala yang digunakan untuk mengukur dari 1 mm – 450 mm. Alat ini digunakan untuk mengukur kepala, lipatan lemak atau bagian kecil tubuh. 5. Metal Penggaris Metal penggaris berukuran 150 mm dengan minimum skala 1 mm untuk mengukur bagian kecil secara linier. 6. Martin Caliper Untuk mengukur bagian kecil dari telinga, wajah, jari kaki atau sudut- sudutnya. Skala samping adalah tetap pada satu sisi dengan ukuran 200 mm x 1 mm dan pada sisi lain skala dapat digeser. Caliper mempunyai skala 250 mm didepaknn dan dibelakang. Panjang sisi lengan adalah tetap pada sudut kanan ke titik nol dan panjangnya 120 mm. Satu ujung dari sisi lengan adalah tajam di sisi lain tumpul dan datar. Skala pada sisi juga sama seperti diatas, namun dapat digeser sepanjang caliper. Gabungkan kedua ujung lengan dan baca langsung skala. Ujung yang tajam biasanya digunakan untuk kerangka sedang yang tumpul dan datar untuk tubuh hidup. Universitas Sumatera Utara 7. Kantong Kapas Alkohol Letakkan kapas penyerap dan alkohol ke dalam kantong untuk mensterilkan ujung alat sebelum pengukuran dilakukan. 8. Pita Pengukur Alat ini digunakan untuk mengukur keliling dada atau kepala. Terbuat dari metal, pemutaran otomatis. Panjang adalah 2 meter dengan skala pertambahan 1 mm Poerwanto, dkk. 2008.

3.6.5. Aplikasi Distribusi Normal dalam Data Antropometri

Dokumen yang terkait

Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Pada Stasiun Pemotongan Dengan Metode Pahl dan Beitz di CV. MabarKaryaUtama.

2 85 53

Rancangan Fasilitas Kerja Ergonomis Pada Stasiun Pencetakan Dengan Metode Pahl Dan Beitz Berdasarkan Analisa Postur Kerja Metode Mantra

12 125 126

Perancangan Fasilitas Kerja Pada Stasiun Pemanggangan Menggunakan Metode Pahl & Beitz Berdasarkan Analisa Poostur Kerja Metode Mantra Studi Kasus: UKM Cahaya Bakery

0 0 20

Perancangan Fasilitas Kerja Pada Stasiun Pemanggangan Menggunakan Metode Pahl & Beitz Berdasarkan Analisa Poostur Kerja Metode Mantra Studi Kasus: UKM Cahaya Bakery

0 1 1

Perancangan Fasilitas Kerja Pada Stasiun Pemanggangan Menggunakan Metode Pahl & Beitz Berdasarkan Analisa Poostur Kerja Metode Mantra Studi Kasus: UKM Cahaya Bakery

0 0 6

Perancangan Fasilitas Kerja Pada Stasiun Pemanggangan Menggunakan Metode Pahl & Beitz Berdasarkan Analisa Poostur Kerja Metode Mantra Studi Kasus: UKM Cahaya Bakery

0 0 8

Perancangan Fasilitas Kerja Pada Stasiun Pemanggangan Menggunakan Metode Pahl & Beitz Berdasarkan Analisa Poostur Kerja Metode Mantra Studi Kasus: UKM Cahaya Bakery Chapter III VII

0 0 88

Perancangan Fasilitas Kerja Pada Stasiun Pemanggangan Menggunakan Metode Pahl & Beitz Berdasarkan Analisa Poostur Kerja Metode Mantra Studi Kasus: UKM Cahaya Bakery

0 0 2

Perancangan Fasilitas Kerja Pada Stasiun Pemanggangan Menggunakan Metode Pahl & Beitz Berdasarkan Analisa Poostur Kerja Metode Mantra Studi Kasus: UKM Cahaya Bakery

0 0 33

Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Pada Stasiun Pemotongan Dengan Metode Pahl dan Beitz di CV. MabarKaryaUtama.

0 1 14