7. Kantong Kapas Alkohol
Letakkan kapas penyerap dan alkohol ke dalam kantong untuk mensterilkan
ujung alat sebelum pengukuran dilakukan. 8.
Pita Pengukur Alat ini digunakan untuk mengukur keliling dada atau kepala. Terbuat dari
metal, pemutaran otomatis. Panjang adalah 2 meter dengan skala pertambahan 1 mm Poerwanto, dkk. 2008.
3.6.5. Aplikasi Distribusi Normal dalam Data Antropometri
Pemakaian distribusi normal dalam penetapan data antropometri sangat umum diterapkan. Distribusi normal dapat diformulasikan berdasarkan harga rata-
rata mean, X dan simpangan standarnya standard deviation, X dari data yang
ada. Dari nilai yang ada maka persentil dapat ditetapkan sesuai dengan tabel probabilitas distribusi normal. Sebagai contoh 95-th persentil akan menunjukkan
95 populasi akan berada pada atau dibawah ukuran tersebut, sedangkan 5-th persentil akan menunjukkan 5 populasi akan berada pada atau dibawah ukuran
itu. Data antropometri ukuran 95-th akan menggambarkan ukuran manusia yang terbesar dan 5-th persentil sebaliknya akan menunjukkan ukuran terkecil.
Pemakaian nilai-nilai persentil yang umum diaplikasikan dalam perhitungan data antopometri dapat dijelaskan dalam Gambar 3.4. dan Tabel 3 Sritomo, 1995.
Universitas Sumatera Utara
Persentil Perhitungan
1 - St Χ - 2,325
x 2,5 – th
Χ - 1,96 δ x 5 – th
Χ - 1,645 δ x 10 – th
Χ - 1,28 δ x 50 – th
Χ 90 – th
Χ + 1,28 δ x
95 – th Χ + 1,645 δ x
97,5 – th Χ + 1,96 δ x
99 - th Χ + 2,325
x
Universitas Sumatera Utara
sering muncul diperoleh tanpa perhatian suatu langkah yang terlibat dalam suatu proses Hyman, 1998. Teknik perancangan berkenaan antara apa yang diinginkan
dengan bagaimana memperolehnya Suh, 1990. Teknik perancangan adalah proses untuk mengenal suatu kebutuhan dan membuat sebuah sistem untuk
mencapai kebutuhan tersebut Hales, 1993. SEED Sharing Experience in Engineering Design mendefinisikan teknik
perancangan adalah total aktivitas yang dibutuhkan untuk menetapkan dan menentukan solusi untuk suatu masalah yang belum diselesaikan sebelumnya,
atau membuat solusi baru untuk suatu masalah yang sama yang mana telah diselesaikan sebelumnya dengan cara yang berbeda. Perancang menggunakan
kemampuan intelektual dan kreatifitasnya untuk menggunakan pengetahuan umum dan memastikan spesifikasi produk dapat memenuhi kebutuhan pasar dan
kepuasan pelanggan agar dapat dihasilkan dengan metode yang optimum. Suatu perancangan adalah suatu proses kreatifitas tetapi jika tidak
diarahkan secara sistematis maka kemungkinan untuk mengeluarkan hasil rancangan melalui proses kreatifitas tersebut akan terbatas Pahl and Beitz, 1996.
Metode yang
digunakan menggunakan
pendekatan sistematis
yang direkomendasikan untuk memperoleh proses perancangan dengan tahapan-
tahapan aktivitas yang diperlukan pada setiap tingkatan perancangan Nigel, 1994.
3.7.1. Empat Tahapan Perancangan Model Pahl dan Beitz