Perhitungan Rata-rata Perhitungan Standar Deviasi Perhitungan Nilai Minimum dan Maksimum

1.1. Perhitungan Rata-rata, Standar Deviasi, Nilai Maksimum, dan Minimum

Adapun persamaan yang digunakan untuk menghitung nilai rata-rata, standar deviasi, nilai maksimum dan minimum pada masing-masing dimensi tubuh hasil pengukuran akan dijabarkan sebagai berikut.

1.1.1. Perhitungan Rata-rata

Untuk menentukan nilai rata-rata pada masing-masing dimensi tubuh hasil pengukuran dapat ditentukan dengan rumus sebagai berikut : n X n X X X n n        .... 2 1 Dimana : n = Banyaknya pengamatan n X  = Jumlah pengamatan ke n X = X rata-rata Misalnya : Nilai rata-rata pada data tinggi mata tegak TMT adalah: 154 22 3389 22 3 , 152 ..... 160,4 142,5 147,8        X Nilai rata-rata pada data jangkauan tangan JT adalah: 97 , 72 22 1605,3 22 6 , 78 ..... 9 7 66 68        X Nilai rata-rata pada data tinggi siku berdiri TSB adalah: 104 22 4 , 2288 22 99,7 ..... 103,2 100,5 102        X Universitas Sumatera Utara Nilai rata-rata pada data diameter genggam DG adalah: 13 , 4 22 8 , 90 22 4,1 ..... 3,6 4,3 3,9        X

1.1.2. Perhitungan Standar Deviasi

Untuk menentukan nilai standar deviasi yaitu standar penyimpangan dari nilai rata-ratanya pada masing-masing dimensi tubuh hasil pengukuran dapat ditentukan dengan rumus sebagai berikut :    1 2     n X X i Contoh: Nilai standar deviasi pada data tinggi mata tegak TMT adalah:  67 , 6 1 22 3 , 152 163 ... 1 , 154 5 , 142 1 , 154 8 , 147 2 2 2          Nilai standar deviasi pada data jangkauan tangan JT adalah:  04 , 5 1 22 97 , 72 6 , 78 ... 97 , 72 66 97 , 72 68 2 2 2          Nilai standar deviasi pada data tinggi siku berdiri TSB adalah:  01 , 4 1 22 104 7 , 99 ... 104 5 , 100 104 102 2 2 2          Nilai standar deviasi pada data diameter genggam DG adalah:  53 , 1 22 13 , 4 1 , 4 ... 13 , 4 3 ,

4 13

, 4 9 , 3 2 2 2          Universitas Sumatera Utara

1.1.3. Perhitungan Nilai Minimum dan Maksimum

Nilai minimum adalah nilai terkecil dari hasil pengukuran setelah data diurutkan, sedangkan nilai maksimum adalah nilai yang terbesar dari data hasil pengukuran setelah data diurutkan. Contoh: Nilai minimum dan maksimum pada pada data tinggi mata tegak TMT adalah: 167 142,5 min   maks X X Perhitungan rata-rata, standar deviasi, nilai minimum dan maksimum dari data hasil pengukuran dimensi tubuh dapat dilihat pada Tabel 2 berikut: Tabel 2. Hasil Pengukuran dengan , X σ , X min dan X maks No. Pengukuran X cm σ cm X min cm X maks cm 1 TMT 154,1 6,67 142,5 167 2 JT 72,97 5,04 66 80 3 TSB 104 4,01 98,8 111 4 DG 4,13 0,35 3,6 4,8 Sumber: Hasil Pengolahan Data dengan Microsoft Excel

1.2. Uji Keseragaman Data Antropometri

Dokumen yang terkait

Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Pada Stasiun Pemotongan Dengan Metode Pahl dan Beitz di CV. MabarKaryaUtama.

2 85 53

Rancangan Fasilitas Kerja Ergonomis Pada Stasiun Pencetakan Dengan Metode Pahl Dan Beitz Berdasarkan Analisa Postur Kerja Metode Mantra

12 125 126

Perancangan Fasilitas Kerja Pada Stasiun Pemanggangan Menggunakan Metode Pahl & Beitz Berdasarkan Analisa Poostur Kerja Metode Mantra Studi Kasus: UKM Cahaya Bakery

0 0 20

Perancangan Fasilitas Kerja Pada Stasiun Pemanggangan Menggunakan Metode Pahl & Beitz Berdasarkan Analisa Poostur Kerja Metode Mantra Studi Kasus: UKM Cahaya Bakery

0 1 1

Perancangan Fasilitas Kerja Pada Stasiun Pemanggangan Menggunakan Metode Pahl & Beitz Berdasarkan Analisa Poostur Kerja Metode Mantra Studi Kasus: UKM Cahaya Bakery

0 0 6

Perancangan Fasilitas Kerja Pada Stasiun Pemanggangan Menggunakan Metode Pahl & Beitz Berdasarkan Analisa Poostur Kerja Metode Mantra Studi Kasus: UKM Cahaya Bakery

0 0 8

Perancangan Fasilitas Kerja Pada Stasiun Pemanggangan Menggunakan Metode Pahl & Beitz Berdasarkan Analisa Poostur Kerja Metode Mantra Studi Kasus: UKM Cahaya Bakery Chapter III VII

0 0 88

Perancangan Fasilitas Kerja Pada Stasiun Pemanggangan Menggunakan Metode Pahl & Beitz Berdasarkan Analisa Poostur Kerja Metode Mantra Studi Kasus: UKM Cahaya Bakery

0 0 2

Perancangan Fasilitas Kerja Pada Stasiun Pemanggangan Menggunakan Metode Pahl & Beitz Berdasarkan Analisa Poostur Kerja Metode Mantra Studi Kasus: UKM Cahaya Bakery

0 0 33

Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Pada Stasiun Pemotongan Dengan Metode Pahl dan Beitz di CV. MabarKaryaUtama.

0 1 14