Analisis Standard Nordic Questionnaire Analisis Postur Tubuh Menggunakan Mantra Checklist

BAB VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH

6.1. Analisis Standard Nordic Questionnaire

Hasil Standard Nordic Questionnaire menunjukkan, pada operator 1 terdapat 30,42 keluhan sakit dan 7,78 keluhan sangat sakit dari keseluruhan tubuh operator, pada operator 2 terdapat 31,21 keluhan sakit dan 6,71 keluhan sangat sakit dari keseluruhan tubuh operator. Keluhan sakit dan sangat sakit yang sering dialami operator terdapat pada bagian tungkai bawah sebesar 70, pada bagian punggung 100, leher dan bahu 87,5 dan lengan, pergelangan tangan dan tangan sebesar 40. Hal ini menunjukkan bahwa aktifitas pemanggangan roti perlu dilakukan perbaikan dengan segera untuk mengurangi keluhan pada bagian tungkai bawah, punggung, leher dan bahu.

6.2. Analisis Postur Tubuh Menggunakan Mantra Checklist

Hasil perhitungan mantra checklist menunjukan bahwa : 1. Ditinjau dari nilai faktor resiko untuk pengerahan tenaga sebesar 5. a. Pada elemen kerja mengambil dan meletakkan loyang, semua skor bagian tubuh tidak mencapai 5. Elemen pekerjaan ini memerlukan tindakan lebih lanjut agar operator dapat mengurangi penggunaan tenaga. b. Pada elemen kerja mengambil dan mengisi roti ke loyang yang lebih besar, skor bagian tungkai bawah, punggung dan lenganpergelangan Universitas Sumatera Utara tangantangan bernilai 5. Elemen pekerjaan ini memerlukan tindakan lebih lanjut agar operator dapat mengurangi penggerahan tenaga. c. Pada elemen kerja memindahkan loyang besar dan memindahkan loyang kosong, skor bagian punggung dan lenganpergelangan tangantangan mencapai skor 5. Elemen pekerjaan ini memerlukan tindakan lebih lanjut agar operator dapat mengurangi penggunaan tenaga. 2. Ditinjau dari jumlah dari nilai pengerahan tenaga dan kekakuanpostur tubuh sebesar 8 atau lebih. a. Pada elemen kerja mengambil dan meletakkan loyang, skor bagian tubuh punggung dan lenganpergelangan tangantangan lebih besar dari 8. Elemen pekerjaan ini memerlukan tindakan lebih lanjut agar operator dapat mengurangi pengerahan tenaga dan resiko kekakuan. b. Pada elemen kerja memindahkan loyang dan memindahkan loyang kosong, skor tubuh bagian tungkai bawah mencapai skor 8. Elemen pekerjaan ini memerlukan tindakan lebih lanjut agar operator dapat mengurangi pengerahan tenaga dan resiko kekakuan. 3. Ditinjau dari nilai kumulatif resiko dari keseluruhan tubuh sebesar 15 atau lebih. a. Pada elemen kerja mengambil dan meletakkan loyang, skor bagian tubuh punggung dan lenganpergelangan tangantangan mencapai skor 16. Elemen pekerjaan ini memerlukan tindakan lebih lanjut, dengan cara merancang sebuah rak yang ergonomis yang berfokus pada ketinggian pemindahan dan jarak pemindahan loyang. Universitas Sumatera Utara b. Pada elemen kerja mengambil dan mengisi roti ke loyang yang lebih besar, skor bagian tubuh tungkai bawah mencapai skor 17, bagian tubuh punggung mencapai skor 17 dan bagian tubuh lenganpergelangan tangantangan mencapai skor 15. Elemen pekerjaan ini memerlukan tindakan lebih lanjut, dengan cara melengkapi rak ergonomis dengan tempat kegiatan mengambil dan mengisi roti sesuai ukuran antropometri tubuh dan pengerahan tenaga pada bagian lenganpergelangan tangantangan dapat dikurangi karena semua loyang berada dalam jangkauan operator. c. Pada elemen kerja memindahkan loyang besar dan memindahkan loyang kosong, skor bagian tubuh tungkai bawah mencapai skor 15 dan bagian tubuh punggung mencapai skor 16. Elemen pekerjaan ini memerlukan tindakan lebih lanjut, dengan cara menyesuaikan letak setiap jenis loyang pada rak ergonomis sehingga postur tubuh saat mengambil loyang untuk dipindahkan tetap dalam sikap tubuh ergonomis.

6.3. Analisis Ukuran Stasiun Kerja

Dokumen yang terkait

Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Pada Stasiun Pemotongan Dengan Metode Pahl dan Beitz di CV. MabarKaryaUtama.

2 85 53

Rancangan Fasilitas Kerja Ergonomis Pada Stasiun Pencetakan Dengan Metode Pahl Dan Beitz Berdasarkan Analisa Postur Kerja Metode Mantra

12 125 126

Perancangan Fasilitas Kerja Pada Stasiun Pemanggangan Menggunakan Metode Pahl & Beitz Berdasarkan Analisa Poostur Kerja Metode Mantra Studi Kasus: UKM Cahaya Bakery

0 0 20

Perancangan Fasilitas Kerja Pada Stasiun Pemanggangan Menggunakan Metode Pahl & Beitz Berdasarkan Analisa Poostur Kerja Metode Mantra Studi Kasus: UKM Cahaya Bakery

0 1 1

Perancangan Fasilitas Kerja Pada Stasiun Pemanggangan Menggunakan Metode Pahl & Beitz Berdasarkan Analisa Poostur Kerja Metode Mantra Studi Kasus: UKM Cahaya Bakery

0 0 6

Perancangan Fasilitas Kerja Pada Stasiun Pemanggangan Menggunakan Metode Pahl & Beitz Berdasarkan Analisa Poostur Kerja Metode Mantra Studi Kasus: UKM Cahaya Bakery

0 0 8

Perancangan Fasilitas Kerja Pada Stasiun Pemanggangan Menggunakan Metode Pahl & Beitz Berdasarkan Analisa Poostur Kerja Metode Mantra Studi Kasus: UKM Cahaya Bakery Chapter III VII

0 0 88

Perancangan Fasilitas Kerja Pada Stasiun Pemanggangan Menggunakan Metode Pahl & Beitz Berdasarkan Analisa Poostur Kerja Metode Mantra Studi Kasus: UKM Cahaya Bakery

0 0 2

Perancangan Fasilitas Kerja Pada Stasiun Pemanggangan Menggunakan Metode Pahl & Beitz Berdasarkan Analisa Poostur Kerja Metode Mantra Studi Kasus: UKM Cahaya Bakery

0 0 33

Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Pada Stasiun Pemotongan Dengan Metode Pahl dan Beitz di CV. MabarKaryaUtama.

0 1 14