Motif Merger dan Akuisisi

25 selanjutnya mereka menandatangani nota kesepakatan memorandum of understanding sebagai kelanjutan dari deal mereka. 6. Closing merupakan penutupan transaksi merger dan akuisisi. Pada merger, closing berarti berakhirnya status hukum perusahaan yang dimerger ke dalam perusahaan hasil merger bersamaan dengan diserahkannya saham perusahaan hasil merger kepada pemegang saham perusahaan yang dimerger. Sedangkan pada akuisisi, closing berarti diserahkannya pembayaran oleh pengakuisisi kepada pemegang saham perusahaan yang diakuisisi. 7. Integrasi berarti tahap dimulainya “kehidupan baru” setelah perusahaan melakukan penggabungan bisnis sebagai satu kesatuan entitas ekonomi. Perusahaan hasil merger atau pengakuisisi mulai melaksanakan perencanaan strategik yang telah disusun sebelumnya.

2.1.7 Motif Merger dan Akuisisi

Dalam teori yang diungkapkan Lani Dharmasetya dan Sulaimin 2009 dalam penelitian yang dilakukan oleh Wangi,2010 di mana motivasi yang melatarbelakangi perusahan melakukan merger dan akuisisi tertuang dalam beberapa teori, antara lain: 1. Teori Efisiensi Merger dapat meningkatkan efisiensi karena akan terbentuk sinergi, yang secara sederhana diartikan sebagai 2+2=5, yaitu konsep dalam ilmu ekonomi yang mengatakan gabungan faktor-faktor yang komplementer akan 26 menghasilkan keuntungan yang berlipat ganda. Sinergi tersebut dapat berupa sinergi manajemen, sinergi operasi, dan sinergi keuangan. 2. Teori Diversifikasi Dengan memiliki bidang usaha yang beraneka ragam maka suatu perusahaan dapat menjaga stabilitas pendapatannya. 3. Teori Kekuatan Pasar Keinginan untuk meningkatkan pangsa pasar market share juga dapat menjadi salah satu motivasi terjadinya suatu merger. Penggabungan dua atau lebih perusahaan yang sebelumnya saling bersaing menjual produk yang sama, secara teoritis akan meningkatkan penguasaan pangsa pasar secara berlipat ganda. 4. Teori Keuntungan Pajak Keuntungan di bidang perpajakan melalui pengurangan kewajiban pembayaran pajak dapat menjadi motivasi yang melatarbelakangi suatu merger. Merger dapat dipilih untuk meminimalkan pajak dan menggunakan kas yang berlebih dan mengurangi laba kena pajak. Sebagai contoh, perusahaan yang menguntungkan dan berada di rentang pajak tertinggi dapat mengakuisisi sebuah perusahaan yang memiliki akumulasi kerugian pajak dalam jumlah besar. Kerugian secara pajak ini selanjutnya dapat langsung diubah menjadi penghematan pajak daripada dibawa ke tahun berikutnya dan digunakan di masa mendatang. 27 5. Teori Undervaluation Penilaian harta yang lebih rendah dari harga sebenarnya pada suatu perusahaan akan mendorong minat perusahaan lain untuk menggabungkan diri ke dalam perusahaannya melalui merger. 6. Teori Prestise Meskipun sulit diterima logika, namun kenyataannya banyak merger dilakukan bukan motivasi ekonomis, melainkan motivasi ingin meningkatkan prestise. Menurut Pardede 2011:604 ada beberapa alasan atau motif perusahaan untuk melakukan penggabungan atau pengambilalihan, yaitu: 1. Memperbesar ukuran perusahaan Untuk memperbesar ukurannya, cara yang dapat ditempuh perusahaan adalah melakukan penggabungan atau pengambilalihan dengan perusahaan lain. 2. Menambah jenis barang yang dibuat Menambah jenis barang agar tidak ketergantungan dengan satu jenis barang saja dengan cara bergabung atau mengambilalih perusahaan lain yang saat ini sedang membuat barang tersebut. 3. Memperoleh sumber daya – sumber daya penting Apabila ada satu perusahaan yang membutuhkan sumber daya tertentu di mana perusahaan ini tidak dapat memperolehnya dan apabila ada perusahaan lain yang dapat memperolehnya, maka sebaiknya bergabung atau mengambilalih perusahaan lain tersebut. Pada tingkat penjualan yang membuatnya impas, yaitu tidak memperoleh laba dan tidak juga menderita rugi, perusahaan tersebut tentu saja tidak akan membayar pajak penghasilan. 28 2.1.8 Keunggulan dan Kelemahan Merger dan Akuisisi Keunggulan dan manfaat merger dan akuisisi menurut Moin 2010:13 : 1. Mendapatkan cashflow dengan cepat karena produk dan pasar sudah jelas. 2. Memperoleh kemudahan danapembiayaan karena kreditor lebih percaya dengan perusahaan yang telah berdiri dan mapan. 3. Memperoleh karyawan yang telah berpengalaman. 4. Mendapatkan pelanggan yang telah mapan tanpa harus merintis dari awal. 5. Memperoleh sistem operasional dan administratif yang mapan. 6. Mengurangi risiko kegagalan karena tidak harus mencari konsumen baru. 7. Menghemat waktu untuk memasuki bisnis baru. 8. Memperoleh infrastruktur untuk mencapai pertumbuhan yang lebih cepat. Selain mendapatkan manfaat atau keunggulan, Moin 2010:13 juga menyatakan kelemahan dari merger dan akuisisi sebagai berikut : 1. Proses integrasi yang tidak mudah. 2. Kesulitan menentukan nilai perusahaan target secara akurat. 3. Biaya konsultan yang mahal. 4. Meningkatkan kompleksitas birokrasi. 5. Biaya koordinasi yang mahal. 6. Seringkali menurunkan moral organisasi. 7. Tidak menjamin peningkatan nilai perusahaan. 8. Tidak menjamin peningkatan kemakmuran pemegang saham. 29

2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu

Dokumen yang terkait

Analisis Kandungan Kalsium, Kalium, dan Magnesium pada Daun Kelor (Moringa oleifera Lam.) Segar dan Direbus Secara Spektrofotometri Serapan Atom

17 135 131

Karakterisasi Simplisia Daun Dan Biji Kelor (Moringa Oleifera Lam.) Serta Analisis Magnesium Dan Besi Secara Spektrofotometri Serapan Atom

8 60 144

Karakterisasi Simplisia Daun Dan Biji Kelor (Moringa Oleifera Lam.) Serta Analisis Magnesium Dan Besi Secara Spektrofotometri Serapan Atom

1 1 18

Karakterisasi Simplisia Daun Dan Biji Kelor (Moringa Oleifera Lam.) Serta Analisis Magnesium Dan Besi Secara Spektrofotometri Serapan Atom

0 0 2

Karakterisasi Simplisia dan Analisis Kalium, Kalsium, Natrium dan Magnesium pada Serbuk Daun Kelor (Moringa oleifera Lam.) secara Spektrofotometri Serapan Atom

0 0 11

Karakterisasi Simplisia dan Analisis Kalium, Kalsium, Natrium dan Magnesium pada Serbuk Daun Kelor (Moringa oleifera Lam.) secara Spektrofotometri Serapan Atom

0 0 2

Karakterisasi Simplisia dan Analisis Kalium, Kalsium, Natrium dan Magnesium pada Serbuk Daun Kelor (Moringa oleifera Lam.) secara Spektrofotometri Serapan Atom

0 0 10

Karakterisasi Simplisia dan Analisis Kalium, Kalsium, Natrium dan Magnesium pada Serbuk Daun Kelor (Moringa oleifera Lam.) secara Spektrofotometri Serapan Atom

0 0 29

Karakterisasi Simplisia dan Analisis Kalium, Kalsium, Natrium dan Magnesium pada Serbuk Daun Kelor (Moringa oleifera Lam.) secara Spektrofotometri Serapan Atom

0 0 4

Karakterisasi Simplisia dan Analisis Kalium, Kalsium, Natrium dan Magnesium pada Serbuk Daun Kelor (Moringa oleifera Lam.) secara Spektrofotometri Serapan Atom

0 0 16