Penggabungan Usaha Merger .1 Pengertian Merger

20 digunakan, yaitu PriceEarnining Ratio Rasio HargaLaba, PriceCash Flow RatioRasio HargaArus Kas, MarketBook Ratio Rasio Nilai PasarBuku. Dalam penelitian ini, adapun rasio-rasio keuangan yang digunakan adalah Liquidity Ratio yaitu Current Ratio CR, Asset Management Ratio yaitu Total Assets Turnover Ratio TATO, Leverage Ratio yaitu Debt Ratio DR, Profitability Ratio yaitu Return on Equity ROE, serta Market Value Ratio yang digunakan yaitu PriceEarning Ratio PE.

2.1.3 Penggabungan Usaha

Penggabungan usaha yang tertuang dalam IFRS 3 adalah Sebuah transaksi atau peristiwa lain di mana pengakuisisi memperoleh kendali dari satu atau lebih bisnis. Transaksi kadang-kadang disebut sebagai true merger atau merger of equals. Sejalan dengan IFRS 3, PSAK 22 revisi 2010 juga menyatakan penggabungan usaha adalah suatu transaksi atau peristiwa lain di mana pihak pengakuisisi memperoleh pengendalian atas satu atau lebih bisnis. Transaksi yang kadangkala disebut sebagai penggabungan sesungguhnya true merger atau penggabungan setara merger of equals. Menurut UU No. 40 Tahun 2007 Pasal 1 ayat 9 tentang perseroan terbatas, Penggabungan adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh satu Perseroan atau lebih untuk menggabungkan diri dengan Perseroan lain yang telah ada yang mengakibatkan aktiva dan pasiva dari Perseroan yang menggabungkan diri beralih karena hukum kepada Perseroan yang menerima penggabungan dan selanjutnya status badan hukum Perseroan yang menggabungkan diri berakhir karena hukum. 21 Dari uraian diatas, penggabungan usaha dapat diartikan pembelian ataupun peleburan 2 dua perusahaan atau lebih dengan memiliki maksud dan tujuan tertentu yang diatur dalam hukum. Penggabungan usaha secara umum terbagi menjadi merger dan akuisisi. 2.1.4 Merger 2.1.4.1 Pengertian Merger Menurut Samsul 2006:69 Merger adalah tindakan dua perusahaan untuk bergabung menjadi satu dengan menggunakan salah satu nama perusahaan lama, sedangkan satu nama yang lain duhapuskan. Prihadi 2012:279 menyatakan bahwa merger terjadi apabila sebuah perusahaan membeli perusahaan target dan seluruh asset dan kewajiban target dipindahkan kepada perusahaan pembeli. Entitas target menjadi hilang dan bergabung menjadi satu di perusahaan pembeli. Menurut Moin 2010:5 Merger adalah penggabungan dua atau lebih perusahaan yang kemudian hanya ada satu perusahaan yang tetap hidup sebagai badan hukum, sementara yang lainnya menghentikan aktivitasnya atau bubar. Sumber : Moin 2010:7 Gambar 2.1 Skema Merger Sebelum Merger Bank Danamon Bank Duta Setelah Merger Bank Danamon 22

2.1.4.2 Klasifikasi Merger

Menurut Utari et al. 2014:280 merger dapat diklasifikasikan menjadi : 1. Horizontal Merger adalah penggabungan dua perusahaan yang menghasilkan jenis produk atau jasa yang sama. 2. Vertical Merger adalah penggabungan suatu perusahaan dengan pemasoknya atau pelanggannya. 3. Congeneric Merger adalah penggabungan perusahaan dalam jenis industri yang sama, tetapi tidak ada hubungan pelanggan dan pemasok. 4. Conglomerate Merger adalah penggabungan perusahaan yang jenis usahanya berbeda. 2.1.5 Akuisisi 2.1.5.1 Pengertian Akuisisi

Dokumen yang terkait

Analisis Kandungan Kalsium, Kalium, dan Magnesium pada Daun Kelor (Moringa oleifera Lam.) Segar dan Direbus Secara Spektrofotometri Serapan Atom

17 135 131

Karakterisasi Simplisia Daun Dan Biji Kelor (Moringa Oleifera Lam.) Serta Analisis Magnesium Dan Besi Secara Spektrofotometri Serapan Atom

8 60 144

Karakterisasi Simplisia Daun Dan Biji Kelor (Moringa Oleifera Lam.) Serta Analisis Magnesium Dan Besi Secara Spektrofotometri Serapan Atom

1 1 18

Karakterisasi Simplisia Daun Dan Biji Kelor (Moringa Oleifera Lam.) Serta Analisis Magnesium Dan Besi Secara Spektrofotometri Serapan Atom

0 0 2

Karakterisasi Simplisia dan Analisis Kalium, Kalsium, Natrium dan Magnesium pada Serbuk Daun Kelor (Moringa oleifera Lam.) secara Spektrofotometri Serapan Atom

0 0 11

Karakterisasi Simplisia dan Analisis Kalium, Kalsium, Natrium dan Magnesium pada Serbuk Daun Kelor (Moringa oleifera Lam.) secara Spektrofotometri Serapan Atom

0 0 2

Karakterisasi Simplisia dan Analisis Kalium, Kalsium, Natrium dan Magnesium pada Serbuk Daun Kelor (Moringa oleifera Lam.) secara Spektrofotometri Serapan Atom

0 0 10

Karakterisasi Simplisia dan Analisis Kalium, Kalsium, Natrium dan Magnesium pada Serbuk Daun Kelor (Moringa oleifera Lam.) secara Spektrofotometri Serapan Atom

0 0 29

Karakterisasi Simplisia dan Analisis Kalium, Kalsium, Natrium dan Magnesium pada Serbuk Daun Kelor (Moringa oleifera Lam.) secara Spektrofotometri Serapan Atom

0 0 4

Karakterisasi Simplisia dan Analisis Kalium, Kalsium, Natrium dan Magnesium pada Serbuk Daun Kelor (Moringa oleifera Lam.) secara Spektrofotometri Serapan Atom

0 0 16