Jenis Penelitian Tempat dan Waktu Penelitian Batasan Operasional Definisi Operasional Variabel

40 BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian komparatif. Penelitian ini dapat diartikan sebagai penelitian yang bersifat membandingkan variabel yang satu dengan yang lain untuk sampel yang lebih dari satu atau dalam waktu yang berbeda.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan mengakses situs resmi dari Bursa Efek Indonesia melalui media internet yaitu www.idx.co.id dan data perusahaan yang melakukan merger dan akuisisi dari www.icamel.id serta situs lain yaitu www.sahamok.com dan www.finance.yahoo.com. Waktu penelitian ini dilaksanakan dari Desember 2015 sampai dengan Januari 2016.

3.3 Batasan Operasional

Peneliti menetapkan batas-batas operasional penelitian agar penelitian ini tidak menyimpang dan pokok pembahasan tidak melebar. Berikut adalah batasan operasional yang ditetapkan peneliti : 1. Penelitian ini hanya dibatasi hanya selama 3 tahun yaitu tahun 2010-2012. 2. Data perusahaan yang melakukan merger dan akuisisi bersumber dari www.icamel.com Indonesian Capital Market Electronic Library. 3. Merger dan akuisisi diberi perlakuan yang sama dan tidak dipisah karena merupakan tindakan penggabungan usaha. 41 4. Laporan keuangan dari perusahaan yang melakukan merger dan akuisisi terdaftar di situs resmi Bursa Efek Indonesia. 5. Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah Current Ratio CR, Total Assets Turnover RatioTATO, Debt Ratio DR, Return on Equity ROE, dan PriceEarning Ratio PE.

3.4 Definisi Operasional Variabel

Pengukuran keberhasilan merger dan akuisisi dapat diukur melalui 2 dua pendekatan, yaitu pendekatan akuntansi dan pendekatan harga pasar saham. Variabel pendekatan akuntansi yang digunakan kinerja keuangan yang diukur dengan rasio-rasio keuangan. Dalam penelitiaan ini, rasio-rasio keuangan diwakili oleh 5 lima rasio keuangan, yaitu meliputi rasio : 1. Current Ratio CR Current Ratio CR adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar utang jangka pendek dengan aset lancar yang dimiliki perusahaan. Rumus untuk menghitung Current Ratio atau rasio lancar adalah Brigham dan Houston, 2010:134 ������� ����� = Aktiva lancar Kewajiban lancar 2. Total Assets Turnover RatioTATO Total Assets Turnover RatioTATO adalah rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa efektif manajemen perusahaan dalam memanfaatkan aset yang ada dalam menghasilkan penjualan. Rumus untuk menghitung total assets 42 turnover ratio atau rasio perputaran total aktiva adalah Brigham dan Houston, 2010:139 ����� ������ �������� ����� = Penjualan Total Aktiva 3. Debt Ratio DR Debt Ratio DR adalah rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa besar aset perusahaan dibiayai oleh utang. Rumus untuk menghitung debt ratio atau rasio utang adalah Brigham dan Houston, 2010:143 ���� ����� = Total utang Total aktiva 4. Return on Equity ROE Return on Equity ROE adalah rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa besar laba yang diperoleh oleh pemegang saham atas investasinya di dalam perusahaan. Rumus untuk menghitung return on equity atau tingkat pengembalian saham biasa adalah Brigham dan Houston, 2010:149 ������ �� ������ = Laba bersih yang tersedia bagi pemegang saham biasa Ekuitas biasa 5. PriceEarning Ratio PE PriceEarning Ratio PE adalah rasio yang digunakan untuk mengukur bagaimana investor menilai saham perusahaan dengan melihat kinerja perusahaan yang berupa laba perusahaan. Rumus untuk menghitung PriceEarning Ratio atau rasio harga-laba adalah Brigham dan Houston, 2010:150 ������������ ����� = Harga per saham Laba per saham 43 Untuk pengukuran keberhasilan merger dan akuisisi yang kedua adalah pendekatan harga pasar saham untuk mengukur tingkat keuntungan yang diperoleh seorang investor atas investasi yang dilakukannya. Pengukuran ini menggunakan Abnormal return saham. Abnormal return merupakan selisih antara return yang diharapkan expected return dengan return yang sebenarnya actual return yang dapat dihitung menggunakan rumus Jogiyanto, 2013:610 : AR it = R it − E� �� Keterangan : AR it = abnormal returnsaham i pada waktu t R it = return realisasi saham i pada waktu t ER it = return saham yang diharapkan saham i pada waktu t Penelitian ini menggunakan market model untuk mengestimasi expected return. Berikut adalah langkah-langkah perhitungan Abnormal return dalam penelitian ini antara lain : 1. Menentukan tanggal terjadinya peristiwa merger dan akuisisi t0. 2. Menentukan periode estimasi estimation window yaitu merupakan periode yang digunakan untuk membentuk model estimasi terhadap expected return. Penelitian ini menggunakan periode estimasi selama 100 hari setelah pengumuman yaitu t+11 sampai dengan t+110. 3. Menentukan periode jendela atau periode peristiwa event window yaitu merupakan periode yang berada diantara tanggal suatu peristiwa merger dan akuisisi. Penelitian ini menggunakan event window selama 20 hari yaitu 10 hari sebelum t-10 dan 10 hari setelah t+10. 44 4. Menghitung actual return saham perusahaan akusitor pada estimation window dan event window dengan rumus : � �.� = � �.� − � �.�−1 � �.�−1 Keterangan : Ri.t = return realisasianactual return saham i pada waktu t Pi.t = harga saham harian sekuritas i pada waktu t Pi.t-1 = harga saham harian sekuritas i pada waktu t-1 hari sebelumnya 5. Menghitung return pasar perusahaan akuisitor pada estimation window dan event window dengan rumus : � �� = � ���� � − ���� �−1 ���� �−1 � Keterangan : R mt = return pasar pada waktu t IHSG t = indeks harga saham gabungan pada waktu t IHSG t-1 = indeks harga saham gabungan pada waktu t-1 6. Melakukan regresi antara actual return dengan return pasar menggunakan Microsoft Excel 2010 untuk menghitung αalpha atau intercept d an β beta atau koefisien slopeperusahaan akuisitor pada periode estimasi 7. Menghitung expected return dari event window dengan rumus : �� �� = � � + � � � �� + � �� Keterangan : ER it = return saham yang diharapkan α i = intercept untuk sekuritas i 45 β i = koefisien slope yang merupakan beta dari sekurutas i R mt = return pasar pada waktu t ε it = kesalahan residu sekuritas i pada waktu t 8. Menghitung abnormal return untuk masing-masing sekuritas pada event window dengan persamaan : AR it = R it − ER it Keterangan : AR it = abnormal returnsaham i pada waktu t R it = return realisasi saham i pada waktu t E R it = return saham yang diharapkan saham i pada waktu t Ringkasan dari masing-masing definisi operasional variabel dapat dilihat pada tabel 3.1 dibawah ini : Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel No. Variabel Definisi Parameter Skala Ukur 1. Current Ratio CR Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar utang jangka pendek dengan aset lancar yang dimiliki perusahaan �� = Aktiva lancar Kewajiban lancar Rasio 2. Total Assets Turnover RatioTAT O Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa efektif manajemen perusahaan dalam memanfaatkan aset yang ada dalam menghasilkan penjualan ���� = Penjualan Total Aktiva Rasio 3. Debt Ratio DR Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa besar aset perusahaan dibiayai oleh utang �� = Total utang Total aktiva Rasio 4. Return on Equity ROE Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa besar laba yang diperoleh oleh pemegang saham atas investasinya di dalam perusahaan ��� = Laba bersih yang tersedia bagi pemegang saham biasa Ekuitas biasa Rasio 46 Lanjutan Tabel 3.1 No. Variabel Definisi Parameter Skala Ukur 5. Price Earning Ratio PE Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur bagaimana investor menilai saham perusahaan dengan melihat kinerja perusahaan yang berupa laba perusahaan ��� = Harga per saham Laba per saham Rasio 6. Abnormal Return AR Merupakan selisih antara return yang sesungguhya actual return dengan return yang diharapkan expected return AR it = R it − ER it Rasio 3.5 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang melakukan aksi merger dan akuisisi terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2010-2012. Penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan kriteria tertentu. Perusahaan yang menjadi populasi dalam penelitian ini ada 27 dua puluh tujuh perusahaan. Adapunsampelpenelitiandiambilsetelahmemenuhibeberapa kriteriasebagai berikut: 1. Perusahaan terbuka yang terdaftar di BEI dan melakukan merger atau akuisisi pada tahun 2010 sampai 2012. 2. Tanggal terjadinya merger dan akuisisi diketahui dengan jelas. 3. Perusahaan yang menjadi subjek penelitian memiliki laporan keuangan yang telah diaudit dan berakhir pada periode 31 Desember. 4. Perusahaan tersebut tidak melakukan merger ataupun akuisisi kembali dalam dua tahun sesudah tanggal pengumuman. 5. Tidak melakukan right issue, stock split, dan reverse split pada satu tahun sebelum, satu tahun setelah dan dua tahun setelah merger dan akuisisi. 47 6. Memiliki data penutupan harga saham selama 120 hari perdagangan 110 hari sebelum MA, 10 hari sesudah MA dan merupakan perusahaan yang sahamnya tidak disuspensi dari perdagangan oleh BEI. Berdasarkan kriteria tersebut, diperoleh 10 sepuluh perusahaan yang dijadikan sampel penelitian dari 27 populasi perusahaan yang melakukan aksi merger dan akuisisi terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2010-2012. Berikut adalah sampel penelitian ini: Tabel 3.2 Sampel Penelitian No. Kode Perusahaan Nama Perusahaan 1. RMBA PT Bentoel Internasional Investama Tbk 2. INPP PT Indonesian Paradise Property Tbk 3. TPIA PT Chandra Asri Petrochemical Tbk 4. ANTM PT Aneka Tambang Tbk 5. JSMR PT. Jasa Marga Persero Tbk 6. EMTK PT Elang Mahkota Teknologi Tbk 7. KKGI PT Resources Alam Indonesia Tbk 8. LPPF PT Matahari Department Store Tbk. 9. ASRI PT Alam Sutera Realty Tbk 10. SMGR PT Semen Gresik Tbk Sumber: www.icamel.id

3.6 Jenis Data Jenis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder

Dokumen yang terkait

Analisis Kandungan Kalsium, Kalium, dan Magnesium pada Daun Kelor (Moringa oleifera Lam.) Segar dan Direbus Secara Spektrofotometri Serapan Atom

17 135 131

Karakterisasi Simplisia Daun Dan Biji Kelor (Moringa Oleifera Lam.) Serta Analisis Magnesium Dan Besi Secara Spektrofotometri Serapan Atom

8 60 144

Karakterisasi Simplisia Daun Dan Biji Kelor (Moringa Oleifera Lam.) Serta Analisis Magnesium Dan Besi Secara Spektrofotometri Serapan Atom

1 1 18

Karakterisasi Simplisia Daun Dan Biji Kelor (Moringa Oleifera Lam.) Serta Analisis Magnesium Dan Besi Secara Spektrofotometri Serapan Atom

0 0 2

Karakterisasi Simplisia dan Analisis Kalium, Kalsium, Natrium dan Magnesium pada Serbuk Daun Kelor (Moringa oleifera Lam.) secara Spektrofotometri Serapan Atom

0 0 11

Karakterisasi Simplisia dan Analisis Kalium, Kalsium, Natrium dan Magnesium pada Serbuk Daun Kelor (Moringa oleifera Lam.) secara Spektrofotometri Serapan Atom

0 0 2

Karakterisasi Simplisia dan Analisis Kalium, Kalsium, Natrium dan Magnesium pada Serbuk Daun Kelor (Moringa oleifera Lam.) secara Spektrofotometri Serapan Atom

0 0 10

Karakterisasi Simplisia dan Analisis Kalium, Kalsium, Natrium dan Magnesium pada Serbuk Daun Kelor (Moringa oleifera Lam.) secara Spektrofotometri Serapan Atom

0 0 29

Karakterisasi Simplisia dan Analisis Kalium, Kalsium, Natrium dan Magnesium pada Serbuk Daun Kelor (Moringa oleifera Lam.) secara Spektrofotometri Serapan Atom

0 0 4

Karakterisasi Simplisia dan Analisis Kalium, Kalsium, Natrium dan Magnesium pada Serbuk Daun Kelor (Moringa oleifera Lam.) secara Spektrofotometri Serapan Atom

0 0 16