2.4 Shugyosha
Shugyosha adalah ahli pedang yang sedang berlatih. Mereka adalah samurai mandiri yang mengembara ke seluruh negri, mencari lawan duel yang tangguh untuk
mengasah kemampuan bertarung mereka. Duel biasanya sampai mati sehingga tidak dilakukan secara sambil lalu. Pertarungan kadang diatur oleh para shugyosha itu
sendiri, dan di lain waktu lewat penguasa wilayah atau doujo De Mente, 2005: xxiii. Beberapa shugyosha, seperti halnya ronin samurai tanpa tuan, menawarkan
jasa kepada para daimyou penguasa wilayah yang mau mengikutsertakan mereka di medan perang. Tujuannya adalah meningkatkan keahlian dan reputasi dengan cara
membunuh banyak lawan dalam pertempuran satu lawan satu. Praktik ini dinamakan “meminjam medan pertempuran” De Mente, 2005: xxiii-xxiv.
Shugyosha yang dapat bertahan hidup dalam banyak duel dan pertempuran yang mereka ikuti biasanya berakhir sebagai guru. Mereka lantas mengajarkan
teknik-teknik kesuksesan mereka De Mente, 2005: xxiv. Ada tujuh disiplin keras seorang shugyosha dengan sejumlah versi yang
berlainan. Salah satu versi itu, Bukyo shigen, yang ditulis di zaman Edo 1603-1868, menyusun daftar disiplin itu sebagai berikut:
- Tetap riang selama hari-hari yang dingin atau panas, tegar menghadapi angin
dan hujan, dan menempuh jalan-jalan pegunungan dan lintasan-lintasan yang sulit.
Universitas Sumatera Utara
- Jangan tidur di bawah atap, anggaplah tidur di udara terbuka adalah hal
mendasar. -
Bersabarlah menghadapi kelaparan dan hawa dingin. Jangan membawa uang atau bekal makanan.
- Jika ada pertempuran di tempat tujuan, berpartisipasilah dan raihlah prestasi
yang gemilang. Bersikaplah lugas dan terbuka dalam pertempuran; hindari berindak seperti pencuri.
- Pergilah sendirian ke tempat yang menakutkan bagi kebanyakan orang;
tempat-tempat dimana roh-roh jahat berkumpul atau terdapat rubah-rubah yang suka menipu dan ular-ular berbisa.
- Jadilah penjahat secara sengaja, biarkan dirimu dijebloskan ke dalam penjara,
dan loloskan diri dengan kecerdikkanmu. -
Anggaplah kedudukkanmu lebih rendah daripada petani dan tunjanglah hidupmu dengan membantu di sawah dan ladang.
Banyak shugyosha yang mengalami hal-hal tersebut, termasuk Musashi yang melakukan karir sebagai shugyosha sejak usia 16 tahun.
Shugyosha juga memiliki daftar resmi barang-barang yang boleh dibawa. Barang-barang tersebut adalah sebagai berikut:
- Pakaian yang terdiri dari satu setel pakaian katun, pakaian dalam, sebuah
angkin ikat pinggang lebar dalam, baju katun yang dikelantang, sebuah handuk sepanjang tiga kaki, satu ikat kepala yang dicelup, seutas tali untuk
mengeringkan barang-barang jika perlu.
Universitas Sumatera Utara
- Bahan pembuat api yang terdiri dari batu pematik, baja, dan ranting-ranting
kering. -
Alat makan yang terdiri dari selembar pembungkus jerami untuk membungkus sisa nasi atau makanan lain, dan sebuah guci bambu.
- Lain-lain berupa surat izin perjalanan, kertas, satu set kuas dan tinta, obat-
obatan, gunting, sandal jerami, tali rami, dan caping. Semua shugyosha pasti membawa sebagian besar barang di atas. Demikian
juga Musashi yang merupakan seorang shugyosha juga pasti membawa barang- barang tersebut ketika melakukan perjalanan. Daftar itu mirip sekali dengan barang-