Pertarungan Musashi Melawan Arima Kihei

Gifu tahun 1600; Pertempuran Sekigahara tahun 1600; Pertempuran Musim Dingin di Puri Osaka tahun 1614; Pertempuran Musim Panas di Puri Osaka tahun 1615; dan Pemberontakan Shimabara pada tahun 1637-1638.

2.5.3 Pertarungan Musashi Melawan Arima Kihei

Tahun 1596, Arima Kihei, seorang pendekar pedang aliran Shinto-ryu, datang ke desa Hirafuku di provinsi Banshu. Dia datang lalu mendirikan pengumuman yang ditulis dengan huruf emas berukuran besar bahwa ia akan menerima tantangan bagi siapapun yang bersedia beradu keterampilan dengannya. Yang memperhatikan pengumuman itu bukanlah pendekar pengembara lain tetapi seorang bocah berusia 13 tahun, Bennosuke Musashi. Di tengah perjalanan pulang dari pelajaran kaligrafi, Bennosuke mengeluarkan kuas dan tinta, memblok huruf-huruf emas tebal Kihei dan dengan nada menantang, menulis, “Miyamoto Bennosuke, yang tinggal di kuil Shoren-in, akan menerima tantanganmu besok.” Melihat ada nama Bennosuke di pengumunan yang dibuat Kihei, ia mengirimkan orangnya untuk mencari tahu siapa Bennosuke ke kuil Shoren-in, tempat Bennosuke tinggal bersama pamannya, biksu Dorinbo. Biksu Dorinbo menjelaskan bahwa Bennosuke hanyalah anak kecil berusia 13 tahun. Mendengar hal itu Kihei memakluminya tetapi menginginkan permintaan maaf. Esok harinya Kihei menunggu Bennosuke dan Dorinbo datang untuk menyampaikan permintaan maafnya. Pada saat itu juga banyak penduduk desa berkumpul untuk menyaksikan. Universitas Sumatera Utara Namun saat Dorinbo dan Bennosuke mendekat, mereka menyaksikan bahwa anak itu membawa sebatang tongkat sepanjang enam kaki. Kemudian, yang membuat semua orang terhenyak, persis pada saat permintaan maaf itu seharusnya disampaikan, bukannya membungkuk dengan perasaan malu, Bennosuke justru menyerang. Kihei sama sekali tidak menduga hal itu dan mungkin terperanjat, tetapi ia seorang pendekar pedang yang berpengalaman. Sambil mengelakan serangan itu, ia menghunus pedangnya dan segera memasang kuda-kuda. Para penonton pasti beranggapan penantang ingusan yang kurang ajar itu tak punya peluang sama sekali. Tetapi setelah beberapa tebasan, Bennosuke tiba-tiba melemparkan tongkatnya ke tanah dan menubruk Kihei. Kemudian mengangkat tubuh Kihei dan membantingnya ke tanah dengan kepala lebih dulu. Setelah memungut kembali tongkatnya, ia menggebuki Kihei sampai tewas dan langsung pulang ke rumah. Dalam bukunya Go Rin Sho Kitab Lima Lingkaran, Musashi menyebutkan pertarungan itu sebagai berikut: “Jauh di masa mudaku, aku memantapkan keinginan untuk belajar seni bela diri, dan pertarungan pertamaku terjadi pada saat usiaku tiga belas. Lawanku adalah seorang seniman bela diri dari aliran Shinto-ryu, Arima Kihei, yang aku kalahkan.” Mengenai Arima Kihei, hampir tidak ada informasi yang jelas, kecuali ia tewas di tangan anak berusia 13 tahun, Bennosuke. Satu uraian, Sayo Gunshi yang diterbitkan di prefektur Hyogo pada tahun 1926, menyebutkan: “Ada seseorang bernama Arima Kihei yang suka berjudi dan bertindak ngawur. Sekalipun ia seorang Universitas Sumatera Utara pendekar yang matang dari aliran Shinto-ryu, di kota ia dipandang rendah layaknya seekor ular atau kalajengking.”

2.5.4 Pertarungan Musashi Melawan Klan Yoshioka