sesungguhnya, bukan Tsujikaze Kohei. Tokoh Tsujikaze Kohei di sini adalah fiksi karena pada cerita asli Musashi, tidak ada yang bernama Tsujikaze Kohei, hanya saja
Tsujikaze Tenma pernah disebutkan. Dalam Nitenki diuraikan bahwa Tsujikaze Tenma dalam cerita asli Musashi adalah lawan tarung Musashi di tahun1610. Dalam
pertarungannya dengan Musashi, ia jatuh ke belakang karena suatu hal dengan punggung menghajar sebuah gentong air di ujung beranda dan tewas.
Pada cerita aslinya, Baiken mengunci pedang Musashi dengan rantainya, lalu Musashi mendadak menghunuskan wakizashinya dan melemparkannya seperti
sebilah shuriken, yang menembus dada Baiken hingga tewas. Berdasarkan hal ini berarti cerita pada cuplikan di atas tidak sesuai karena Musashi tidak membunuh
Baiken, tetapi mengenai cara Musashi menggunakan wakizashinya saat mengalahkan Baiken, sesuai.
3.2.4 Minat Musashi Dalam Kesenian
Cuplikan: Pelayan
: “Tuan membuat apa? Budha?” Musashi
: Pelayan
: Terkejut, berkata dalam hati “Seram.” volume 21, hal 51-54 Memperlihatkan patung Budha buatannya
Hon’ami : “Bolehkah aku membawakanmu tinta?”
Universitas Sumatera Utara
Musashi : “Dengan air, aku bisa menggunakan kertas yang sama.”
Biksu : “Apa perlu kubawakan tinta untuk menulis, tuan?”
volume 22, hal 186-187
Musashi : “Tidak usah.” volume 25, hal 89
Analisis: Cuplikan di atas memperlihatkan bahwa Musashi melakukan hobinya dalam
kesenian yaitu membuat patung Budha dan melukis. Ia membuat patung Budha di sebuah penginapan. Selain penginapan, ia juga pernah membuatnya di hutan dekat
kuil Hozoin saat ia beristirahat setelah latihan. Ia juga terkadang terlihat sedang melukis. Ia melukis sosok seorang wanita di kediaman Hon’ami, tempat ia menginap
saat menjelang pertarungannya dengan Denshichiro dan di sebuah kuil setelah pertarungan dengan Denshichiro berakhir dengan media air dan kertas yang sudah
lecek. Ketika membuat patung Budha, seorang pelayan penginapan mengatakan bahwa patung Budha yang dibuat Musashi seram, karena yang dibuatnya adalah
patung Budha dengan wajar marah. Sesuai dengan cerita aslinya, Musashi ahli dalam kesenian, selain dalam
bermain pedang. Bidang kesenian yang digeluti Musashi antara lain adalah seni lukis Suibokuga, kaligrafi, dan seni pahat, tetapi seni yang diperlihatkan dari cuplikan di
atas hanya seni lukis dan seni pahat.
Universitas Sumatera Utara
Karya patungnya yang terkenal adalah patung kayu yang menampilkan dewa Fudo Myo-o yang secara harafiah berarti “Raja Terang yang Bergeming”, yang
selalu siap untuk menumbangkan musuh-musuh Budha. Patung dewa Fudo Myo-o ini memiliki ekspresi mata menyala, mulut terkatup rapat, dan kening yang mengernyit.
Cuplikan Musashi membuat patung Budha yang menyeramkan sesuai dengan cerita aslinya, tetapi pada cuplikan di atas patung yang dibuat Musashi bukan disebut Fudo
Myo-o melainkan patung Budha. Objek lukisan Musashi pada cuplikan di atas tidak sesuai dengan cerita asli,
karena pada cerita aslinya, objek lukisan Musashi adalah burung dan tokoh-tokoh Zen, bukan sosok wanita. Karya lukisan Musashi yang hingga saat ini masih tersimpan
dengan baik adalah lukisan burung Tenggek, burung Kasa, Daruma, dan Hotei.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut.
1. Komik “Vagabond” merupakan komik dengan tema sejarah, dimana sejarah
yang diceritakan adalah sejarah seorang samurai legendaris Jepang yang bernama Miyamoto Musashi. Komik yang bersetting di Jepang pada zaman
Edo ini dibuat sesuai dengan realita atau kenyataan yang sebenarnya, tetapi untuk menambah daya tarik pembaca, pengarang menambahkan beberapa hal
fiksi. 2.
Sejarah merupakan peristiwa di masa lampau. Kelebihan seorang tokoh yang diakui oleh masyarakat setempat juga merupakan sejarah. Dalam
menyampaikan sejarah, pengarang komik menggunakan penyampaian langsung melalui gambar dari ekspresi, tindakan dan perkataan para tokoh
seperti di komik “Vagabond” ini. Dengan membaca komik ini, pembaca dituntun mengetahui perjalanan hidup Miyamoto Musashi.
3. Dari 27 volume komik “Vagabond” yang digunakan sebagai objek penelitian
memiliki 7 tokoh penting yang terlibat dalam sejarah Miyamoto Musashi.
Universitas Sumatera Utara