digunakan di Jepang, tetapi juga digunakan di luar Jepang untuk menyebut komik buatan Jepang.
Istilah pembuat komik di Indonesia disebut dengan komikus, sedangkan di Jepang disebut mangaka
漫画家 . Sama seperti istilah manga yang digunakan untuk
menyebut komik buatan Jepang di luar Jepang, istilah mangaka juga dipakai di luar Jepang untuk menyebut komikus Jepang.
Manga menyajikan cerita dengan khayalan-khayalan yang dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari seperti tentang sekolah, perkantoran, masyarakat dalam
komunitas tertentu dan lain-lain. Dalam setiap karyanya, mangaka berusaha menyajikan sesuatu yang tidak bersifat menggurui pembacanya, tetapi cukup
mempengaruhi mentalitas pembaca, serta menggugah perasaan para pembacanya.
2.2 Manga di Jepang
Istilah manga di Jepang pertama kali dicetuskan oleh seorang pelukis ukiyo-e grafis pahatan kayu pada zaman Edo, yaitu Hokusai Katsushika. Di antara tahun
1814 dan 1878, ia memproduksi sebuah serial buku bergambar sebanyak 15 jilid dan berisi lebih dari 4000 ilustrasi. Kata manga dipakai Hokusai untuk menyebutkan
gambar komikal buatannya yang berbeda dari gambar pemandangan atau manusia yang serius dan indah. Hokusai bahkan mengartikan manga sebagai ‘gambar asal-
asalan’, karena ia menggambar manga tanpa tujuan atau tema yang jelas Animonster, vol: 25.
Universitas Sumatera Utara
Selanjutnya pada abad ke-18 mulai dibuat buku cerita bergambar yang mirip dengan manga zaman sekarang yang disebut kusazoushi, dimana gambar lebih
dominan dari pada teks. Kusazoushi dibagi lagi dalam beberapa bentuk yaitu akahon, aohon, kurohon, dan kibyoushi. Akahon, aohon, dan kurohon ditujukan untuk anak-
anak, sedangkan kibyoushi isinya agak sedikit dewasa. Pada akhir abad ke-19, Jepang mulai membuka diri terhadap dunia Barat,
sehingga kusazoushi terpengaruh gaya kartunis Barat dan mulai beralih menjadi format comic strip seperti yang dimuat di surat-surat kabar negara Barat.
Di zaman Showa pada tahun 1940-an, seorang penggambar comic strip di surat kabar, Osamu Tezuka merasa tidak puas dengan gaya comic strip yang tidak
memberikannya kebebasan untuk menampilkan gerakan atau emosi yang diinginkan. Tezuka ingin menerapkan teknik sinematografi ke dalam komiknya. Kemudian
Tezuka mulai menggambar manga dengan teknik close-up, permainan angle, bahkan meniru efek slow motion, yang akhirnya menghasilkan beratus-ratus bahkan beribu-
ribu halaman untuk satu cerita. Pada tahun 1947 karya Tezuka yang berjudul Shintakarajima New Treasure Island diterbitkan dalam bentuk akahon yang berarti
buku merah karena sampulnya yang berwarna merah menyolok Animonster, vol: 25. Akahon adalah buku komik dengan kertas berkualitas rendah tapi digemari
oleh anak-anak sebagai hiburan murah meriah di kala Jepang dilanda kemiskinan akibat perang dunia II. Melalui manga Shintakarajima yang terjual hingga 400.000
kopi, Tezuka mengubah wajah dunia manga Jepang secara radikal. Sejak saat itu
Universitas Sumatera Utara
muncullah para mangaka yang membuat manga seperti teknik yang digunakan Tezuka.
Hingga saat ini industri manga di Jepang terus berkembang. Judul-judul manga baru terus bermunculan di majalah-majalah manga di Jepang. Majalah manga
di Jepang biasanya mempunyai tebal sekitar antara 200 hingga 850 halaman dan terdiri dari beberapa judul komik yang masing-masing mengisi sekitar 30-40 halaman
majalah itu satu bab. Jika sukses, sebuah judul manga bisa terbit hingga bertahun- tahun seperti manga Naruto, Fairy Tail, Detektif Conan dan lainnya.
Setelah beberapa lama, cerita-cerita dalam majalah manga tersebut dikumpulkan dan dicetak dalam bentuk buku berukuran biasa, yang disebut
tankoubon atau kadang dikenal dengan istilah volume. Manga dalam bentuk ini dicetak di kertas berkualitas tinggi dan berguna bagi orang-orang yang tidak mau atau
malas membeli majalah manga yang terbit mingguan yang memiliki beragam campuran judulcerita.
Majalah manga dicetak massal dan dijual di berbagai tempat. Setiap edisi yang terbit memuat sekitar 12 atau lebih judul manga serial. Majalah manga
berfungsi untuk memperkenalkan karya mangaka baru dan sebagai media seleksi manga-manga yang layak dibukukan, atau dengan kata lain majalah manga
merupakan media untuk memulai debut bagi para mangaka baru. Tema yang ditampilkan dalam manga meliputi seluruh aspek kehidupan
Jepang. Para mangaka Jepang mampu melahirkan pahlawan-pahlawan dalam manga yang mereka ciptakan. Pahlawan manga sangat luas variasinya. Ini berkaitan dengan
Universitas Sumatera Utara
konsep budaya dan pengalaman Jepang sendiri dalam mengenal pahlawan-pahlawan mereka. Seorang samurai penyendiri yang berkelana tanpa melakukan sesuatu apapun
bagi kebaikan masyarakat dapat dimaknai sebagai seorang pahlawan yang diagung- agungkan hingga kini, seperti figur Miyamoto Musashi. Di era manga modern,
terdapat ratusan manga yang memiliki karakter protagonisnya seorang ibu rumah tangga yang berjuang membesarkan anak, pekerja kantoran yang bekerja keras, atau
seorang petinju yang bercita-cita meraih gelar juara. Inilah wajah-wajah para pahlawan Jepang dalam manga, wajah orang Jepang yang mungkin sedang membaca
manga itu sendiri. Bagi orang Jepang, seorang pahlawan bukanlah apa yang telah ia lakukan, atau bagaimana ia melakukannya Advance, vol: 06.
Konsep pahlawan yang humanis inilah yang membuat manga selalu populer di semua kalangan di Jepang. Para pahlawan inipun dihadirkan dalam sebuah
panggung atau dunia yang mereka kenal sehari-hari, seperti sekolah, kantor, rumah, kuil, kedai ramen dan lain-lain. Manga di Jepang adalah bagian dari keseharian hidup,
sangat komunal sifatnya. Meski demikian, sifat manga sebagai bagian dari keseharian ini melahirkan kebebasan yang hampir tidak terbatas bagi setiap individu kreator
manga dalam berkarya Advance, vol: 06. Dari sekian banyak judul manga yang telah terbit, manga dapat
dikelompokkan ke dalam beberapa jenis atau genre berdasarkan jenis pembaca dan tema yang disajikan. Pengelompokkan manga tersebut diperoleh dari berbagai
sumber adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
1. Kodomo
子供 Kodomo berarti anak-anak, jadi manga jenis ini ditujukan untuk anak-anak.
Manga kodomo ini, cerita dan gambarnya dibuat sedemikian rupa dengan sasaran konsumen anak-anak. Tema-tema yang diangkat biasanya
menggambarkan realita kehidupan anak-anak sehari-hari. Untuk menambah daya tarik, biasanya juga terdapat unsur imajinasi atau
khayalan. 2.
Shoujo 少女
Shoujo berarti anak perempuan. Manga jenis ini ditujukan untuk pembaca anak perempuan usia remaja. Tema yang diangkat biasanya berupa
percintaan remaja atau keseharian hidup remaja putri. Tema percintaan dalam shoujo manga biasanya disesuaikan sedemikian rupa sehingga
layak dikonsumsi oleh anak-anak usia remaja. 3.
Bishoujo 美少女
Bishoujo berarti perempuan cantik. Sesuai dengan namanya, manga jenis ini memiliki karakter utama gadis cantik. Bishoujo manga hampir sama
dengan shoujo manga, hanya saja bishoujo manga lebih menekankan gadis cantik yang menjadi karakter utamanya. Dengan kata lain, tokoh
utama shoujo manga memiliki karakter utama seorang gadis yang belum tentu cantik, sedangkan karakter utama bishoujo manga sudah pasti gadis
cantik. Untuk temanya, bishoujo manga juga banyak mengusung tema kisah percintaan di kalangan remaja.
Universitas Sumatera Utara
4. Shounen
少年 Shounen berarti anak laki-laki, jadi manga ini ditujukan untuk pembaca
anak laki-laki, lebih tepatnya yang berusia remaja. Tema yang disajikan biasanya seperti action, petualangan, kisah cinta, atau gabungan dari
ketiganya. Karena ditujukan untuk anak laki-laki, kebanyakan manga jenis ini menggambarkan adegan perkelahianlaga. Dari adegan laga ini,
digambarkan kehebatan tokoh utama. Adegan-adegan laga yang ada di manga ini dibuat atau digambarkan sesuai untuk dikonsumsi anak-anak
berusia remaja. 5.
Bishounen 美少年
Bishounen berarti anak laki-laki yang tampan atau ganteng. Bishounen manga hampir sama dengan shounen manga, tapi pada bishounen manga
lebih menekankan tokoh utamanya yang merupakan laki-laki yang tampan. Jadi tokoh utama di shounen manga belum tentu laki-laki tampan,
sedangkan di bishounen manga, tokoh utamanya sudah pasti laki-laki tampan yang sering kali digambarkan disukai oleh banyak gadis. Tema
yang diangkat tidak berbeda dengan shounen manga. 6.
Seinen 青年
Seinen berarti pria dewasa. Sesuai dengan namanya, manga jenis ini ditujukan untuk pria dewasa dan memiliki tokoh utama seorang pria
dewasa. Cerita yang disuguhkan dalam seinen manga lebih kompleks, sehingga sulit dimengerti oleh pembaca yang berusia di bawah 17 tahun.
Universitas Sumatera Utara
Di dalamnya terdapat banyak adegan-adegan yang tidak pantas atau tidak boleh dilihat anak berusia di bawah 17 tahun.
7. Josei
女性 Josei berarti wanita dewasa. Sasaran konsumsi manga yang memiliki
tokoh utama wanita dewasa ini adalah wanita dewasa. Cerita yang ditampilkan dalam manga ini sama seperti seinen manga yaitu berupa
cerita yang kompleks. Tema yang banyak diangkat adalah percintaan orang dewasa.
8. Gag
Manga gag adalah manga yang bertemakan humor. Cerita dalam manga ini cukup menghibur dengan nuansa humornya yang kental. Ada beberapa
manga dalam genre ini yang tidak layak dikonsumsi oleh anak-anak di bawah 13 tahun.
9. Jidaimono
時代物 Jidaimono manga adalah manga yang kaya akan nilai-nilai sejarah. Tema
yang diandalkan adalah sejarah. Manga ini banyak bercerita mengenai sejarah Jepang.
10. Mecha
Mecha merupakan kata dalam bahasa Jepang yang diserap dari bahasa Inggris, mechanic. Kata mechanic berkaitan dengan hasil karya manusia
yang bergerak dengan mesin seperti robot. Jadi mecha manga adalah
Universitas Sumatera Utara
manga yang terfokus terhadap robot yang menjadi andalan dalam manga. Tema yang disajikan mengenai teknologi umat manusia dan fiksi ilmiah.
11. Suiri
推理 Suiri berarti dugaan, jadi manga jenis ini berisi cerita misteri yang disertai
dengan berbagai dugaan. Temanya berupa pembunuhan dan kejahatan. Tokoh utama dalam manga ini biasanya seorang detektif yang bertugas
menyelesaikan kasus-kasus kejahatan. 12.
Mahou shoujo 魔法少女
Mahou shoujo berarti gadis ajaib. Dalam manga jenis ini yang menjadi tokoh utamanya adalah gadis yang memiliki kekuatan khusus atau ajaib.
Tema cerita yang disajikan dalam adalah kepahlawanan, kisah cinta dan persahabatan. Biasanya si tokoh utama memiliki tim yang isinya gadis-
gadis yang memiliki kekuatan ajaib. 13.
Hentai 変体
ecchi Secara harafiah hentai berarti luar biasa atau tidak normal. Kata hentai
sering dikonotasikan negatif dengan hal-hal yang bersifat erotis. Hentai biasa disebut juga dengan ecchi yang berasal dari pelafalan huruf H dari
kata hentai oleh orang Jepang. Manga jenis ini sering menampilkan kisah- kisah romantis percintaan yang tidak layak dikonsumsi oleh anak-anak di
bawah umur. Hentai manga dapat dikelompokkan lagi ke dalam beberapa bagian:
Universitas Sumatera Utara
a. Lolicon
Kata lolicon terdiri dari dua kata, yaitu lolita dan complex. Kemudian menjadi lolicon ketika diserap oleh bahasa Jepang. Lolicon dimaknai
sebagai perasaan suka seorang pria dewasa terhadap anak perempuan di bawah umur. Dalam hal ini, rasa suka tersebut lebih mengarah kepada
penyimpangan orientasi seksual. Tokoh utama dalam manga jenis ini adalah anak di bawah umur sekitar usia 13 tahun. Tema yang disajikan
tentu saja kisah percintaan antara pria dewasa dengan anak di bawah umur. b.
Shotacon Kata shotacon merupakan gabungan dari dua kata, yaitu shotaro dan
complex yang mengacu pada karakter Shotaro pada serial Tetsujin 28-go. Kisahnya menggambarkan ketertarikan sosial kepada anak laki-laki di
bawah umur. Shotacon manga biasanya menceritakan hubungan asmara wanita dewasa dengan laki-laki yang lebih muda.
c. Yaoi Shoujo-ai
少女愛 Yaoi adalah istilah orang Jepang untuk menyebut laki-laki yang merasa
dirinya wanita, sedangkan shoujo-ai berarti cinta anak perempuan. Manga jenis ini menceritakan tentang kisah percintaan antara sesama lelaki.
Tokoh utamanya tentu saja adalah lelaki penyuka sesama jenis homo. Dalam manga ini terdapat unsur-unsur seksual.
Universitas Sumatera Utara
d. Yuri Shounen-ai
少年愛 Yuri kebalikan dari yaoi, yaitu istilah untuk menyebut wanita yang merasa
dirinya laki-laki, sedangkan shounen-ai berarti cinta laki-laki. Manga ini berisi kisah percintaan antara sesama wanita dengan tokoh utama wanita
penyuka sesama jenis lesbi. Sama seperti yaoi, yuri manga juga mengandung usur-unsur seksual.
e. Eroguro
エロ黒 Secara harafiah eroguro berarti erotis hitam atau erotis gelap. Dari
namanya, tentu saja manga genre ini hanya boleh dikonsumsi oleh orang dengan tingkat umur dewasa, karena dalam manga ini banyak ditampilkan
kegiatan seksual percintaan. f.
Futanari 二形
Futanari berarti dua bentuk. Dalam hali ini, dua bentuk diartikan sebagai seseorang yang memiliki penyimpangan orientasi seksual yang disebut
biseksual. Manga jenis ini menampilkan tokoh utama yang biseksual yang memiliki gairah seksual tidak hanya kepada lawan jenis, tapi juga
terhadap sesama jenis. g.
Kemono 獣
Kemono berarti binatang. Tokoh utama dalam manga jenis ini adalah mahluk gaib. Mahluk gaib ini berwujud setengah badannya manusia dan
setengahnya lagi binatang. Di dalam manga ini juga banyak ditampilkan kegiatan seksual percintaaan.
Universitas Sumatera Utara
Industri manga di Jepang jelas merupakan industri yang besar. Karena itulah manga di Jepang bahkan memiliki chart atau peringkat yang menunjukkan manga
apa saja yang terlaris di sana. Pihak yang membuat peringkat manga tersebut adalah Oricon, sebuah perusahaan besar dan terpercaya di Jepang yang menjalankan
bisnisnya dengan mengumpulkan datastatistik dunia hiburan. Sampai periode bulan November 2012 manga yang menduduki posisi nomor satu di Oricon Chart Manga
adalah One Piece Animonstar, vol: 165 Persaingan antara mangaka senior dan junior sangat ketat dalam industri
manga. Akan tetapi hanya beberapa manga yang bisa bertahan dan berhasil mendobrak angka penjualan fantastis seperti manga One Piece, Naruto, dan Bleach
yang ketiganya bernaung di bawah Shounen Jump.
2.3 Setting Manga “Vagabond”