matriks ortogonal yang memiliki derajad kebebasan yang lebih besar atau sama dengan derajad kebebasan faktor dan level di dalam eksperimen.
Perhitungan derajad kebebasan untuk matriks ortogonal L
4
2
3
adalah sebagai berikut:
Derajad kebebasan = banyaknya faktor x banyaknya level – 1
= 3 x 2-1 = 3 derajad kebebasan
Perhitungan derajad kebebasan untuk matriks ortogonal L
8
2
7
adalah sebagai berikut:
Derajad kebebasan = banyaknya faktor x banyaknya level – 1
= 7 x 2-1 = 7 derajad kebebasan
Hasil perhitungan derajad kebebasan matriks ortogonal yang lebih besar dari 6 adalah pada matriks ortogonal L
8
2
7
dengan derajad kebebasan 7 maka dipilihlah matriks ortogonal L
8
2
7
.
5.2.6. Penempatan Kolom untuk Faktor dan Interaksi ke Dalam Matriks Ortogonal
Penelitian ini menggunakan 6 faktor, yaitu A, B, C, D, E, dan F dan memiliki 2 level serta memiliki nilai derajad kebebasan 7 dengan matriks
ortogonal L
8
2
7
. Dengan demikian grafik yang sesuai dengan penelitian ini adalah grafik linier seperti pada Gambar 5.3.
Universitas Sumatera Utara
A
B D
E C
F 1
2 3
4 5
6 7
Gambar 5.3. Grafik linier L
8
2
7
Faktor A ditempatkan pada kolom 1, faktor B pada kolom 2, faktor C pada kolom 3, faktor D pada kolom 4, faktor E pada kolom 5, faktor F pada kolom 6,
dan error pada kolom 7. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 5.6.
Tabel 5.6. Penempatan Kolom untuk Faktor dan Interaksi ke Dalam Matriks Ortogonal L
8
2
7
Matriks Ortogonal L
8
2
7
Eksperimen 1
2 3
4 5
6 7
A B
C D
E F
e
1 1
1 1
1 1
1 1
2 1
1 1
2 2
2 2
3 1
2 2
1 1
2 2
4 1
2 2
2 2
1 1
5 2
1 2
1 2
1 2
6 2
1 2
2 1
2 1
7 2
2 1
1 2
2 1
8 2
2 1
2 1
1 2
5.2.7. Persiapan dan Pelaksanaan Eksperimen Taguchi
Tahapan persiapan percobaan meliputi pengamatan mesin smoke house dan melakukan penyetelan masing-masing faktor pada mesin sesuai dengan tabel
orthogonal array. Hasil eksperimen dapat dilihat pada Tabel 5.7.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.7. Data Hasil Percobaan Terhadap Kualitas Sosis
Eksperimen MatriksOrtogonal L
8
2
7
Jumlah cacat Potong
Rata-rata Faktor
1 2
3 4
5 6 7
I II
A B C D E F e
1 1
1 1
1 1
1 1 23
22 22.5
2 1
1 1
2 2
2 2 15
11 13.0
3 1
2 2
1 1
2 2 30
37 33.5
4 1
2 2
2 2
1 1 11
12 11.5
5 2
1 2
1 2
1 2 27
33 30.0
6 2
1 2
2 1
2 1 31
26 28.5
7 2
2 1
1 2
2 1 39
42 40.5
8 2
2 1
2 1
1 2 26
21 23.5
5.2.8. Perhitungan Efek Faktor dari Rata-rata
Analisis nilai rata-rata level bertujuan untuk mengidentifikasi efek yag paling kuat dan menemukan kombinasi faktor dan interaksi yang memberikan
hasil paling sesuai dengan yang diharapkan. Untuk mengidentifikasi pengaruh level dari faktor terhadap kualitas produk sosis maka dilakukan perhitungan nilai
rata-rata tiap level dengan rumus:
Dimana: Rata-rata tiap kondisi eksperimen
Y
1...n
= nilai variabel tak bebas n
=Banyaknya replikasi Untuk menghitung rata-rata total pengaruh faktor untuk setiap level
digunakan rumus:
Universitas Sumatera Utara
Dimana: Rata-rata total pengaruh faktor untuk setiap level
A1...An
= Rata-rata kondisi eksperimen pada level dan faktor tertentu n = Banyaknya replikasi
Contoh untuk faktor A: Rata-rata pengaruh faktor A pada level 1:
= 20,125 Rata-rata pengaruh faktor A pada level 2:
=30,625 Tabel hasil perhitungan seluruh faktor dan interaksi respon dari pengaruh
faktor interaksi dapat dilihat pada Tabel 5.8.
Tabel 5.8. Tabel Respon dari Pengaruh Faktor A
B C
D E
F e
Level 1
20.125 23.500
24.875 31.625 27.000 21.875
25.750
Level 2
30.625 27.250
25.875 19.125 23.750 28.875
25.000
Selisih
10.500 3.750
1.000 12.500 3.250
7.000 0.750
Rank
2 4
6 1
5 3
7
5.2.9. Perhitungan Efek Faktor dari Rasio SN