Kerangka Konseptual Penelitian Metode Pengumpulan Data Analisis Pemecahan Masalah

3. Variabel Dependen criterion variable adalah variabel yang nilainya dipengaruhi oleh variabel lain. Variabel dependen pada penelitian ini adalah kualitas produk.

4.5. Kerangka Konseptual Penelitian

Penelitian dapat dilaksanakan apabila tersedia sebuah perancangan kerangka berpikir yang baik sehingga langkah-langkah penelitian lebih sistematis. Kerangka berpikir penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 4.1. Peningkatan kualitas sosis Usulan perbaikan berdasarkan faktor yang menjadi prioritas penyebab kegagalan Faktor yang berpengaruh signifikan terhadap kecacatan produk Identifikasi faktor-faktor penyebab kecacatan Sosis yang keriput Sosis yang reject cooking Gambar 4.1. Kerangka Konseptual Penelitian

4.6. Metode Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan ada dua jenis, yaitu: 1. Data Primer Data primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Uruian proses produksi sosis. b. Data kecacatan produk sosis. c. Faktor-faktor penyebab kecacatan sosis. Universitas Sumatera Utara d. Penentuan mode kegagalan melalui pengisian kuisioner. e. Penentuan efek kegagalan ,tidakan kontrol dan penanggulangan terhadap penyebab kecacatan melalui pengisian kuisioner. f. Pembobotan severity, occurrence, dan detection. 2. Data Sekunder a. Data produk cacat berdasarkan dokumentasi perusahaan. b. Data jumlah produksi sosis. c. Data historis nilai parameter-parameter pembuatan sosis. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara: 1. Melakukan pengamatan langsung terhadap proses produksi dan pengendalian kualitas yang dilakukan perusahaan. 2. Wawancara dengan pihak perusahaan untuk mendapatkan informasi yang diperlukan. 3. Mengumpulkan data yang berasal dari dokumentasi perusahaan. 4. Melakukan eksperimen di lantai produksi.

4.7. Metode Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan metode desain eksperimen Taguchi dan Failure Mode And Effect Analysis FMEA.

4.7.1. Metode Taguchi

Metode p e ngolahan data dalam desain eksperimen Taguchi mencakup tiga tahapan utama yaitu: Universitas Sumatera Utara 1. Tahap perencanaan eksperimen a. Merumuskan masalah atau fokus pada masalah yang akan diselidiki dalam eksperimen. b. Menentukan tujuan eksperimen yaitu mencari sebab yang menjadi akibat pada masalah yang diamati. c. Penentuan variabel tak bebas karakteristik atribut. d. Identifikasi faktor-faktor variabel bebas melalui diagram sebab-akibat. e. Pemisahan faktor kontrol dan faktor gangguan Faktor kontrol adalah faktor yang nilainya dapat diatur atau dikendalikan dan faktor gangguan adalah faktor yang tidak bisa diatur atau bila diatur akan membutuhkan biaya yang tinggi. f. Penentuan jumlah level dan nilai level faktor. Semakin banyak level yang diteliti maka hasil eksperimen akan semakin akurat tetapi ongkos eksperimen juga akan semakin tinggi. g. Perhitungan derajad kebebasan. Menghitung jumlah minimum esperimen yang harus dilakukan. h. Pemilihan matriks ortogonal. Pemilihan matriks ortogonal yang sesuai tergantung kepada nilai faktor dan interaksi yang diharapkan dan nilai level tiap-tiap faktor. i. Penempatan kolom untuk faktor dan interaksi ke dalam matriks ortogonal menggunakan grafik linier. Universitas Sumatera Utara 2. Tahap pelaksanaan eksperimen. a. Jumlah replikasi. Replikasi adalah pengulangan untuk perlakuan yang sama dalam suatu percobaan dengan kondisi yang sama untuk memperoleh ketelitian yang lebih tinggi. b. Randomisasi. Pengacakan urutan percobaan randomisasi untuk menjadikan pengujian tersebut valid dengan menghilangkan sifat bias. 3. Tahap analisa. a. Analisis varians taguchi. Analisis ini merupakan teknik menganalisis dengan menguraikan seluruh total variansi atas bagian-bagian yang diteliti. Pengklasifikasian hasil- hasil percobaan secara statistik sesuai dengan sumber-sumber variasi. Analisis varians digunakan untuk mengidentifikasi kontribusi faktor sehingga akurasi perkiraan model dapat dilakukan. b. Uji F Pembuktian adanya perbedaan perlakuan dan pengaruh faktor dalam percobaan dilakukan dengan menggunakan uji hipotesa F. c. Strategi pooling up Strategi pooling up dirancang taguchi untuk mengestimasi varians error pada analisis varians. d. Rasio SN Rasio SN Signal-To-Noise digunakan untuk memilih faktor-faktor yang Universitas Sumatera Utara memiliki kontribusi pada pengurangan variasi suatu respon. Rasio SN merupakan rancangan untuk transformasi pengulangan data ke dalam suatu nilai yang merupakan ukuran variasi yang timbul yaitu semakin kecil, semakin baik. e. Eksperimen Konfirmasi Pelaksanaan ulang eksperimen dengan menggunakan faktor-faktor yang berpengaruh.

4.7.2. Metode Failure Mode And Effect Analysis FMEA

Langkah-langkah yang dilakukan dalam FMEA adalah: 1. Mengidentifikasi faktor yang mengakibatkan produk cacat. 2. Menemukan efek yang dapat ditimbulkan setiap faktor. 3. Pemberian nilai Severity S Severity adalah tingkat keparahan atau efek yang ditimbulkan oleh kegagalan di dalam proses. 4. Pemberian nilai Ocurance O Occurrence adalah tingkat keseringan terjadinya kerusakan atau kegagalan. 5. Pemberian nilai Detection D Deteksi diberikan pada sistem pengendalian yang digunakan saat ini yang memiliki kemampuan untuk mendeteksi penyebab atau mode kegagalan. 6. Menghitung faktor penyebab produk cacat dengan Risk Pirority Number RPN terbesar sebagai faktor yang merupakan prioritas untuk perbaikan kualitas. Universitas Sumatera Utara

4.8. Analisis Pemecahan Masalah

Analisis faktor penyebab kecacatan dilakukan dengan diagram sebab-akibat. Analisis pemecahan masalah melalui analisis hasil pengolahan data taguchi untuk menemukan akibat dari interaksi antar faktor dan perbaikan yang dapat diberikan menentukan kombinasi faktor dan level faktor melalui analisis varians dan FMEA untuk mengetahui faktor yang paling berpengaruh dan tindakan perbaikan efektif berdasarkan nilai RPN yang perlu dilakukan sebagai solusi pemecahan masalah.

4.9. Kesimpulan dan Saran

Dokumen yang terkait

Penggunaan Fuzzy Failure Mode and Effect Analysis (Fuzzy FMEA) Dalam Mengidentifikasi Resiko Kegagalan Pada Proses Produksi di PT. Mahogany Lestari

28 123 220

Penerapan Metode Taguchi Analysis dan Metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dalam Perbaikan Kualitas Crumb Rubber Sir 20 di PT Asahan Crumb Rubber

3 74 112

Analisis Pengendalian MutuKernel dengan Metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dan Taguchi di PT. Socfin Indonesia Kebun Matapao

1 8 170

Analisis Pengendalian MutuKernel dengan Metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dan Taguchi di PT. Socfin Indonesia Kebun Matapao

0 0 18

Analisis Pengendalian MutuKernel dengan Metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dan Taguchi di PT. Socfin Indonesia Kebun Matapao

0 0 1

Analisis Pengendalian MutuKernel dengan Metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dan Taguchi di PT. Socfin Indonesia Kebun Matapao

0 0 8

Analisis Pengendalian MutuKernel dengan Metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dan Taguchi di PT. Socfin Indonesia Kebun Matapao

0 0 16

Analisis Pengendalian MutuKernel dengan Metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dan Taguchi di PT. Socfin Indonesia Kebun Matapao

0 0 1

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - Perbaikan Mutu dengan Metode Taguchi dan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) di PT. Charoen Pokphand Indonesia Food Division, Medan

0 0 12

BAB I PENDAHULUAN - Perbaikan Mutu dengan Metode Taguchi dan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) di PT. Charoen Pokphand Indonesia Food Division, Medan

0 0 8