4. Suhu pada Drying II
5. Suhu pada Drying III
6. Siklus Penyempotan Air
5.2.3. Penentuan Jumlah Level
Penentuan jumlah level penting artinya untuk ketelitian hasil eksperimen dan ongkos pelaksanaan eksperimen. Makin banyak level yang diteliti maka hasil
eksperimen akan lebih teliti karena data yang diperoleh lebih banyak. Tetapi banyaknya level akan meningkatkan jumlah pengamatan sehingga menaikkan
ongkos eksperimen. Nilai level faktor yang digunakan perusahaan dapat berubah-ubah sesuai
dengan keputusan manajerial namun terdapat batas minimum dan maksimum dari masing-masing faktor. Nilai level yang digunakan adalah nilai ekstrim yaitu nilai
minimum dan nilai maksimum 2 level sehingga didapatkan jumlah dan nilai level untuk setiap faktor. Jumlah level dan nilai level tiap faktor dapat dilihat pada
Tabel 5.3.
Tabel 5.3. Penentuan Jumlah Level dan Nilai Level Faktor Kode
Faktor Level 1
Level 2 Standar
Perusahaan
A Suhu Pemasakan
85
o
C 90
o
C 85
o
C B
Tekanan Uap 2,5 Bar
3 Bar 3 Bar
C Suhu Drying I
47
o
C 50
o
C 50
o
C D
Suhu Drying II 55
o
C 60
o
C 55
o
C E
Suhu Drying III 65
o
C 70
o
C 70
o
C F
Siklus Penyemprotan Air 2 detik
3 detik 3 detik
Universitas Sumatera Utara
5.2.4. Perhitungan Derajad Kebebasan
Perhitungan derajad kebebasan dilakukan untuk menghitung jumlah minimum penelitian yang harus dilakukan untuk menyelidiki faktor yang diamati.
Perhitungan derajad kebebasan dan kombinasi yang diusulkan nantinya akan mempengaruhi pemilihan dalam tabel matriks orthogonal.
Pada penelitian ini terdapat 6 faktor dan 2 level maka perhitungan derajad kebebasan dapat dilihat pada Tabel 5.4.
Tabel 5.4. Perhitungan Derajad Kebebasan Faktor
Derajad Kebebasan dof Hasil
A 2-1
1 B
2-1 1
C 2-1
1 D
2-1 1
E 2-1
1 F
2-1 1
Total Derajat Kebebasan dof 6
5.2.5. Pemilihan Matriks Ortogonal
Jumlah derajad kebebasan pada penelitian ini adalah 6. Matriks ortogonal standar dengan 2 level mempunyai beberapa pilihan matriks ortogonal seperti
pada pada Tabel 5.5. berikut.
Tabel 5.5. Matriks Ortogonal Standar dengan 2 Level Matriks Ortogonal 2 Level
L
4
2
3
L
8
2
7
L
12
2
11
L
16
2
15
L
32
2
31
L
64
2
63
Pemilihan matriks ortogonal yang sesuai dengan eksperimen ini adalah
Universitas Sumatera Utara
matriks ortogonal yang memiliki derajad kebebasan yang lebih besar atau sama dengan derajad kebebasan faktor dan level di dalam eksperimen.
Perhitungan derajad kebebasan untuk matriks ortogonal L
4
2
3
adalah sebagai berikut:
Derajad kebebasan = banyaknya faktor x banyaknya level – 1
= 3 x 2-1 = 3 derajad kebebasan
Perhitungan derajad kebebasan untuk matriks ortogonal L
8
2
7
adalah sebagai berikut:
Derajad kebebasan = banyaknya faktor x banyaknya level – 1
= 7 x 2-1 = 7 derajad kebebasan
Hasil perhitungan derajad kebebasan matriks ortogonal yang lebih besar dari 6 adalah pada matriks ortogonal L
8
2
7
dengan derajad kebebasan 7 maka dipilihlah matriks ortogonal L
8
2
7
.
5.2.6. Penempatan Kolom untuk Faktor dan Interaksi ke Dalam Matriks Ortogonal