dan kemampuan teknis untuk rancangan konsep produk yang unggul.Tahap ini merupakan tahap pemunculan ide dalam kegiatan.
2 Perancangan parameter
Tahap perancangan parameter berfungsi untuk mengoptimalkan level dari faktor pengendali terhadap efek yang ditimbulkan oleh faktor noise sehingga
produk yang dihasilkan dapat kokohtangguh. Karena itu perancangan parameter dapat juga disebut sebagai perancangan kokoh.
3 Perancangan toleransi
Tahap terakhir dari rekayasa kualitas secara off-line yaitu parancangan toleransi. Perancangan toleransi ini dilakukan dengan menggunakan matriks
ortogonal, fungsi kerugian, analisis varians untuk menyeimbangkan biaya mutu dari suatu produk.
3.2.2. Rekayasa Kualitas Secara On-line
7
7
Genichi Taguchi, loc. Cit., h. 83-84.
Rekayasa kualitas secara on-line merupakan suatu aktifitas untuk mengamati dan mengendalikan kualitas pada setiap proses produksi secara
langsung. Aktifitas ini sangat penting dalam menjaga agar biaya produksi menjadi rendah dan secara langsung pula dapat meningkatkan mutu produk.
Rekayasa kualitas secara on-line ini juga dapat mengontrol mesin-mesin produksi sehingga dapat mencegah terjadinya kerusakan pada mesin-mesin
tersebut. Setelah proses produksi dan kondisi pengoprasian telah ditentukan, sumber variasi yang dapat timbul adalah:
Universitas Sumatera Utara
1. ariasi pada material dan komponen yang dibeli.
2. ergeseran proses, perkakas, kegagalan mesin, dll.
3. ariabilitas dalam pelaksanaan.
4. esalahan manusia.
Sumber variabilitas ini ditangani oleh departemen pengendalian kualitas selama masa produksi. Melalui pengendalian kualitas secara on-line waktu yang
sebenarnya. Berikut tiga bentuk pengendalian kualitas secara on-line. Proses analisa dan penyesuaian juga dikenal sebagai pengendalian proses. Produk
diperiksa pada selang waktu yang tetap. Jika normal maka proses dilanjutkan. Jika tidak, penyebabnya dicari dan proses diulang setelah penyebab masalah dierbaiki
dan proses kembali memiliki kemampuan awalnya. Meramalkan dan memeriksa. Diketahui sebagai tindakan pengendalian.
Karakteristik kuantitatif dikontrol dengan melakukan pengukuran secara berkala. Hasil pengukuran digunakan sebagai memprediksi nilai rata-rata produk jika
produksi dilanjutkan tanpa melakukan penyesuaian. Jika nilai yang diprediksi bergeser dari nilai target, level dari faktor yang dapat dikontrol dimodifikasi untuk
menurunkan selisihya. Metode ini juga disebut called feedback atau pengendalian umpan balik. Metode ini sangat bergantung pada desain sistem yang rasional.
Universitas Sumatera Utara
1. easurement and action. Juga disebut sebagai pemeriksaan. Setiap unit
manufaktur diperiksa , dan jika berada diluar spesifikasi maka produk akan dikerjakan ulang atau diperbaiki. Metode pengendalian kualitas ini dilakukan
hanya apabila kedua metode pengendalian kualitas secara on-line diatas telah dilakukan.
Hal ini hanya mencakup tindakan dasar yang dilakukan pada bagian produksi, tidak perlu berurusan dengan metodologi peta kontrol untuk
menemukan penyebab variabilitas dan menghilangkannya secara permanen. Hal yang patut dilakukan pada sistem pengendalian kualitas secara on-line adalah
untuk memastikan bagian out-of-control pada peta kontrol tidak tercapai.
3.3. Peningkatan Kualitas