Hasil dan Pembahasan Cause and Effect Diagram

No. Dok.: FM-GKM-TI-TS-01-06A ; Tgl. Efektif : 02 Juli 2012; Revisi : 00 BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN

6.1. Hasil dan Pembahasan Cause and Effect Diagram

Diagram sebab akibat menggambarkan hubungan kecacatan dengan faktor–faktor penyebabnya. Diagram ini bertujuan untuk mengetahui penyebab dalam terjadinya suatu kecacatan sehingga dapat dilakukan perbaikan untuk meminimalkan jumlah produk sosis yang keriput dan reject cooking. Hasil cause and effect diagram untuk kecacatan sosis tersebut adalah sebagai berikut 1. Manusia Proses produksi sosis di PT. Charoen Pokphand Indonesia adalah semi otomatis sehingga dibutuhkan manusia untuk mengendalikan mesin selama proses produksi berlangsung. Operator pada mesin smokehouse seringkali lalai atau kurang konsentrasi selama proses pengeringan dan pemasakan berlangsung. Operator kadang tidak memperhatikan tekanan uap dan suhu yang dapat berubah sewaktu-waktu selama proses pengeringan dan pemasakan berlangsung. Hal tersebut dapat menyebabkan kecacatan reject cooking pada sosis. Operator juga sering tidak memperhatikan meteran air yang berubah- ubah pada saat showering berlangsung sehingga menyebabkan keriput pada sosis. Universitas Sumatera Utara No. Dok.: FM-GKM-TI-TS-01-06A ; Tgl. Efektif : 02 Juli 2012; Revisi : 00 2. Mesin Kecacatan reject cooking pada sosis dapat disebabkan beberapa parameter mesin yang tidak sesuai dengan kebutuhan, seperti besar tekanan uap, suhu pengeringan dan suhu pemasakan. Jika parameter-parameter tersebut tidak sesuai akan menyebabkan sosis tidak matang dengan sempurna atau mengalami casing pecah. Kecacatan keriput pada sosis dapat disebabkan proses showering yang kurang optimal sehingga suhu sosis yang semula 80 – 83 o C belum mencapai suhu yang diharapkan, yaitu 38 – 40 o C untuk menjalani proses cooling down dengan NH 3 . Jika suhu yang diharapkan tidak tercapai dan langsung dimasukkan ke dalam proses cooling down, maka sosis akan mengalami pengerutan. Oleh karena itu perlu diperhatikan siklus penyemprotan air pada saat showering tetap stabil. 3. Metode kerja Ditinjau dari segi metode kerja, kecacatan dapat terjadi karena operator tidak menjalankan SOP dengan baik serta kurangnya perawatan mesin smokehouse. Dari hasil cause and effect diagram kedua kecacatan terlihat bahwa sebagian besar kecacatan disebabkan oleh faktor suhu pemasakan, tekanan uap, suhu pada drying I, suhu drying II, suhu drying III, dan siklus penyemprotan air.

6.2. Perencanaan dan Pelaksanaan Metode Taguchi

Dokumen yang terkait

Penggunaan Fuzzy Failure Mode and Effect Analysis (Fuzzy FMEA) Dalam Mengidentifikasi Resiko Kegagalan Pada Proses Produksi di PT. Mahogany Lestari

28 123 220

Penerapan Metode Taguchi Analysis dan Metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dalam Perbaikan Kualitas Crumb Rubber Sir 20 di PT Asahan Crumb Rubber

3 74 112

Analisis Pengendalian MutuKernel dengan Metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dan Taguchi di PT. Socfin Indonesia Kebun Matapao

1 8 170

Analisis Pengendalian MutuKernel dengan Metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dan Taguchi di PT. Socfin Indonesia Kebun Matapao

0 0 18

Analisis Pengendalian MutuKernel dengan Metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dan Taguchi di PT. Socfin Indonesia Kebun Matapao

0 0 1

Analisis Pengendalian MutuKernel dengan Metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dan Taguchi di PT. Socfin Indonesia Kebun Matapao

0 0 8

Analisis Pengendalian MutuKernel dengan Metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dan Taguchi di PT. Socfin Indonesia Kebun Matapao

0 0 16

Analisis Pengendalian MutuKernel dengan Metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dan Taguchi di PT. Socfin Indonesia Kebun Matapao

0 0 1

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - Perbaikan Mutu dengan Metode Taguchi dan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) di PT. Charoen Pokphand Indonesia Food Division, Medan

0 0 12

BAB I PENDAHULUAN - Perbaikan Mutu dengan Metode Taguchi dan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) di PT. Charoen Pokphand Indonesia Food Division, Medan

0 0 8