22
pemerintah menyejahterakan masyarakat. b.
Disiplin Anggaran APBD disusun dengan berorientasi pada kebutuhan masyarakat tanpa harus
meninggalkan keseimbangan antara pembiayaan penyelenggaraan pemerintah, pembangunan dan pelayanan masyarakat. Oleh karena itu anggaran yang disusun
harus dilakukan dengan berlandaskan azas efisiensi, tepat guna, tepat waktu dan dapat dipertanggungjawabkan. Pemilahan antara belanja yang bersifat rutin
dengan belanja yang bersifat pembangunanmodal harus diklasifikasikan secara jelas agar tidak terjadi pencampuradukan kedua sifat anggaran yang dapat
menimbulkan pemborosan dan kebocoran dana. c.
Keadilan Anggaran Pembiayaan pemerintah daerah dilakukan melalui mekanisme pajak dan retribusi
yang dipikul oleh segenap lapisan masyarakat. Untuk itu, pemerintah wajib mengalokasikan penggunaannya secara adil agar dapat dinikmati oleh seluruh
kelompok masyarakat tanpa diskriminasi dalam pemberian pelayanan. d.
Struktur Anggaran APBD Struktur APBD merupakan satu kesatuan yang terdiri dari:
1. Pendapatan Daerah
2. Belanja Daerah
3. Pembiayaan
2.1.3. Pendapatan Asli Daerah PAD
Menurut PP Nomor 71 Tahun 2010 tentang SAP Pendapatan terbagi menjadi dua, yaitu pendapatan asli daerah dan pendapatan transfer.
Universitas Sumatera Utara
23
Pendapatan Asli Daerah PAD menurut Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 adalah pendapatan daerah yang dipungut berdasarkan peraturan daerah sesuai dengan
peraturan perundang-undangan. Pendapatan asli daerah adalah penerimaan daerah dari berbagai usaha
pemerintah daerah untuk mengumpulkan dana guna keperluan daerah yang bersangkutan dalam membiayai kegiatan rutin maupun pembangunannya, yang
terdiri atas pajak daerah, retribusi daerah, bagian laba usaha milik daerah, dan lain- lain penerimaan asli daerah yang sah.
Menurut Halim 2007, kelompok Pendapatan Asli Daerah dipisahkan menjadi empat jenis pendapatan yaitu:
1. Pajak Daerah
Sesuai dengan undang-undang nomor. 28 tahun 2009 jenis pendapatan untuk kabupatenkota terdiri dari:
a. pajak hotel
b. pajak restoran
c. pajak hiburan
d. pajak reklame
e. pajak penerangan jalan
f. pajak pengambilan bahan galian golongan C
g. pajak parkir
2. Retribusi Daerah
Menurut Saragih 2003 retribusi adalah punggutan daerah sebagai pembayaran jasa atau pemerian izi tertentu yang khusus disediakan dan atau diberikan oleh
Universitas Sumatera Utara
24
Pemda untuk kepentingan orang pribadi atau badan. Adapun macam-macam retribusi untuk kabupatenkota meliputi objek pendapatan sebagai berikut :
a. Retribusi Jasa Umum
b. Retribusi Jasa Usaha
Retribusi Perijinan Tertentu. 3.
Bagian Laba Perusahaan Daerah Sumber pendapatan asli daerah yang ketiga yaitu adalah laba dari perusahaan
daerah. Karena berbentuk perusahaan maka prinsip pengelolaannya berdasarkan atas asas-asas ekonomi perusahaan. Dengan demikian perusahaan harus mencari
keuntungan dan selanjutnya sebagian dari keuntungan tersebut diserahkan ke kas daerah. Perusahaan daerah merupakan salah satu komponen yang diharapkan
dalam memberikan kontribusinya bagi pendapatan daerah, tapi sifat utama dari perusahaan daerah bukanlah berorientasi pada keuntungan, akan tetapi justru
dalam memberikan jasa dan menyelenggarakan kemanfaatan umum, atau dengan perkataan lain perusahaan daerah menjalankan fungsi ganda yang harus terjamin
keseimbangannya yaitu fungsi ekonomi. Fungsi pokok dari perusahaan daerah adalah:
1. Sebagai dinamisator perekonomian daerah, yang berarti perusahaan daerah harus mampu memberikan rangsangan bagi berkembangnya perekonomian
daerah. 2. Sebagai penghasil pendapatan daerah yang berarti harus mampu memberikan
manfaat ekonomis sehingga terjadi keuntungan yang dapat diserahkan ke kas daerah.
Universitas Sumatera Utara
25
4. Pendapatan Lain-lain yang disahkan Penerimaan lain-lain, di lain pihak adalah penerimaan pemerintah daerah diluar
penerimaan-penerimaan dinas, pajak, retribusi dan bagian laba perusahaan daerah. Penerimaan ini antara lain berasal dari sewa rumah dinas milik daerah, hasil
penjualan barang-barang bekas milik daerah, penerimaan sewa kios milik daerah dan penerimaan uang langganan majalah daerah. Penerimaan lain-lain membuka
kemungkinan bagi pemerintah daerah untuk melakukan berbagai kegiatan yang menghasilkan baik yang berupa materi dalam hal kegiatan bersifat bisnis, maupun
non materi dalam hal kegiatan tersebut untuk menyediakan, melapangkan atau memantapkan suatu kebijakan pemerintah daerah dalam suatu bidang tertentu.
Dari beberapa komponen PAD tersebut, maka yang perlu mendapatkan perhatian adalah pajak dan retribusi daerah, karena kedua jenis PAD ini baik secara
langsung maupun tidak langsung akan membebani rakyat Julitawati, dkk, 2012.
2.1.4. Dana Transfer Pemerintah Pusat