64
Gambar 4.2 Uji Heteroskedastisitas
Perhatikan bahwa berdasarkan Gambar 4.2, tidak terdapat pola yang begitu jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada
sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
4.3. Analisis Regresi
Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda untuk mengetahui gambaran mengenai pengaruh pendapatan asli
daerah, dana transfer pemerintah pusat, dana transfer pemerintah provinsi dan belenja daerah terhadap efisiensi kinerja keuangan. Hasil analisi regresi dapat
dilihat pada tabel berikut:
Universitas Sumatera Utara
65
Tabel 4.5 Hasil analisis Regresi Pendapatan Asli Daerah X1, Dana Transfer Pemerintah Pusat X2, Dana Transfer Pemerintah Provinsi X3 ,
Belanja Daerah X4, dan Efisiensi Kinerja Keuangan Y
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients T
Sig. B
Std. Error Beta 1
Constant 6.410
.098 65.697 .000
Pendapatan Asli Daerah -2.561
.211 -1.501
-12.145 .000 Dana Transfer Pemerintah
Pusat .019
.383 .005
.050 .960
Dana Transfer Pemerintah
Provinsi .070
.071 .074
.984 .329
Belanja Daerah 5.237
.872 .919
6.007 .000
a. Dependent Variable: Efisiensi Kinerja Keuangan
Berdasarkan Tabel 4.5 dapat diketahui persamaan regresi linier bergandanya, yaitu :
Y = 6,410 – 2,561X
1
+ 0,019X
2
+ 0,070X
3
+ 5,237X
4
+ e Dari persamaan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Konstanta a = 6,410 menunjukkan harga konstan, dimana jika nilai
variabel independen sama dengan nol, maka variabel penyusunan laporan keuangan Y sam dengan 6,410.
b. Koefisien X
1
b
2
= -2,561, menunjukkan bahwa variabel pendapatan asli daerah berpengaruh negatif terhadap efisiensi kinerja keuangan Y.
Artinya, jika variabel pendapatan asli daerah ditingkatkan maka akan mengurangi efisiensi kinerja keuangan sebesar 2,561.
c. Koefisien X
2
b
2 =
0,019, menunjukkan bahwa variabel dana transfer pemerintah pusat X
2
berpengaruh positif terhadap efisiensi kinerja
Universitas Sumatera Utara
66
keuangan Y. Artinya, jika variabel pelatihan ditingkatkan maka akan meningkatkan efisiensi kinerja keuangan sebesar 0,019.
d. Koefisien X
3
b
3 =
0,070 menunjukkan bahwa variabel dana transfer pemerintah pusat X
3
berpengaruh positif terhadap efisiensi kinerja keuangan Y. Artinya, jika variabel pelatihan ditingkatkan maka akan
meningkatkan efisiensi kinerja keuangan sebesar 0,070. e.
Koefisien X
4
b
4 =
5,237, menunjukkan bahwa variabel dana transfer pemerintah pusat X
4
berpengaruh positif terhadap efisiensi kinerja keuangan Y. Artinya, jika variabel pelatihan ditingkatkan maka akan
meningkatkan efisiensi kinerja keuangan sebesar 5,237. f.
Standar error e menunjukkan tingkat kesalahan penganggu.
4.4 Pengujian Hipotesis