25
4. Pendapatan Lain-lain yang disahkan Penerimaan lain-lain, di lain pihak adalah penerimaan pemerintah daerah diluar
penerimaan-penerimaan dinas, pajak, retribusi dan bagian laba perusahaan daerah. Penerimaan ini antara lain berasal dari sewa rumah dinas milik daerah, hasil
penjualan barang-barang bekas milik daerah, penerimaan sewa kios milik daerah dan penerimaan uang langganan majalah daerah. Penerimaan lain-lain membuka
kemungkinan bagi pemerintah daerah untuk melakukan berbagai kegiatan yang menghasilkan baik yang berupa materi dalam hal kegiatan bersifat bisnis, maupun
non materi dalam hal kegiatan tersebut untuk menyediakan, melapangkan atau memantapkan suatu kebijakan pemerintah daerah dalam suatu bidang tertentu.
Dari beberapa komponen PAD tersebut, maka yang perlu mendapatkan perhatian adalah pajak dan retribusi daerah, karena kedua jenis PAD ini baik secara
langsung maupun tidak langsung akan membebani rakyat Julitawati, dkk, 2012.
2.1.4. Dana Transfer Pemerintah Pusat
Dana Perimbangan merupakan dana yang bersumber dari penerimaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara APBN yang dialokasikan kepada daerah
untuk membiayai kebutuhan daerah. Dana Perimbangan disebut juga transfer atau grants. Transfer adalah penerimaan atau pengeluaran uang oleh suatu entitas
peaporan darikepada entitas pelaporan lain, termasuk dana perimbangan dan dana bagi hasil Nurlan Darise: 2009. Transfer Pemerintah Pusat – Perimbangan terbagi
menjadi dua, yaitu : 1.
Dana Bagi Hasil DBH Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 55 Tahun 2005 tentang Dana
Perimbangan, Dana Bagi Hasil DBH adalah dana yang bersumber dari pendapatan
Universitas Sumatera Utara
26
APBN yang di alokasikan kepada daerah dengan memperhatikan potensi tertentu untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi. Dana
bagi hasil ini bersumber dari pajak dan kekayaan daerah. Dana bagi hasil merupakan komponen dana perimbangan yang memiliki peranan penting dalam
menyelenggarakan otonomi daerah karena penerimaannya didasarkan atas potensi daerah penghasil sumber pendapatan daerah yang cukup potensial dan merupakan
salah satu modal dasar pemerintah daerah dalam mendapatkan dana pembangunan dan memenuhi belanja daerah yang bukan berasal dari pendapatan asli daerah selain
dana alokasi umum dan dana alokasi khusus. 2.
Dana Alokasi Umum DAU Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 55 Tahun 2005
tentang Dana Perimbangan, Dana Alokasi Umum DAU adalah “dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan dengan tujuan pemerataan
kemampuan keuangan antar daerah untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan Desentralisasi”. Berkaitan dengan perimbangan keuangan antar
pemerintah pusat dan daerah, hal tersebut merupakan konsekuensi adanya penyerahan wewenang pemerintah pusat kepada pemerintah daerah.
Dengan demikian, terjadinya transfer yang cukup signifikan di dalam APBN dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah , dan pemerintah daerah secara leluasa
dapat mengunakan dana ini apakah untuk pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat atau untuk keperluan lain yang penting. Gamkhar dan Oates 1996
menyatakan bahwa pengurangan jumlah transfer cut in the federal grants menyebabkan penurunan dalam pengeluaran daerah. DAU ini sekaligus dapat
Universitas Sumatera Utara
27
menujukan tingkat kemandirian suatu daerah. Semakin banyak DAU yang diterima maka berarti daerah tersebut masih sangat tergantung terhadap Pemerintah pusat
dalam memenuhi belanjanya, ini menandakan bahwa daerah tersebut belum mandiri, dan begitu juga sebaliknya.
Jumlah keseluruhan Dana Alokasi Umum DAU ditetapkan dalam APBN dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Jumlah keseluruhan DAU ditetapkan sekurang-kurangnya 26 dari pendapatan
dalam negeri neto, b.
Proporsi DAU anatara provinsi dan kabupatenkota dihitung dari perbandingan anatara bobot urusan pemerintahan yang menjadi wewenang provinsi dan
kabupatenkota, c.
Jika penentuan proporsi tersebut belum dapat dihitung secara kuantitatif, proporsi DAU anatara provinsi dan kabupatenkota ditetapkan dengan imbangan 10 dan
90. DAU untuk suatu daerah dialokasikan berdasarkan formula yang terdiri atas
celah fiskal dan alokasi dasar. Celah fiskal adalah selisih antara kebutuhan fiskal dan kapasitas fiskal, sedangkan alokasi dasar dihitung berdasarkan jumlah gaji Pegawai
Negeri Sipil Daerah. Kebutuhan fiskal daerah merupakan kebutuhan pendanaan daerah untuk melaksanakan fungsi layanan dasar umum antara lain kesehatan,
pendidikan, infrastruktur, dan pengentasan kemiskinan. Setiap kebutuhan pendanaan tersebut diukur secara berturut-turut menggunakan variabel jumlah penduduk, luas
wilayah, Indeks Kemahalan Konstruksi, PDRB, dan IPM, sedangkan kapasitas fiskal daerah dihitung berdasarkan Pendapatan Asli Daerah dan Dana Bagi Hasil.
Universitas Sumatera Utara
28
3. Dana Alokasi Khusus DAK
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan, Dana Alokasi Khusus DAK adalah “dana yang bersumber dari
pendapatan APBN yang dialokasikan kepada daerah tertentu dengan tujuan untuk membantu mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan daerah dan sesuai
dengan prioritas nasional”. Kebijakan DAK secara spesifik yaitu: a.
Diprioritaskan untuk membantu daerah-daerah dengan kemampuan keuangandi bawah rata-rata nasional, dalam rangka mendanai kegiatan penyediaan sarana dan
prasarana fisik pelayanan dasar masyarakat yang telah merupakan urusan daerah; b.
Menunjang percepatan pembangunan sarana dan prasarana di daerah pesisir dan pulau-pulau kecil, daerah perbatasan dengan negara lain, daerah
tertinggalterpencil, daerah rawan banjirlongsor, serta termasuk kategori daerah ketahanan pangan dan daerah pariwisata;
c. Mendorong peningkatan produktivitas perluasan kesempatan kerja dan
diversifikasi ekonomi terutama di pedesaan, melalui kegiatan khusus di bidang pertanian, kelautan dan perikanan, serta infrastruktur;
d. Meningkatkan akses penduduk miskin terhadap pelayanan dasar dan prasarana
dasar melalui kegiatan khusus di bidang pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur; e.
Menjaga dan meningkatkan kualitas hidup, serta mencegah kerusakan lingkungan hidup, dan mengurangi risiko bencana melalui kegiatan khusus di bidang
lingkungan hidup, mempercepat penyediaan serta meningkatkan cakupan dan kehandalan pelayanan prasarana dan sarana dasar dalam satu kesatuan sistem yang
terpadu melalui kegiatan khusus di bidang infrastruktur;
Universitas Sumatera Utara
29
f. Mendukung penyediaan prasarana di daerah yang terkena dampak pemekaran
pemerintah kabupaten, kota, dan provinsi melalui kegiatan khusus di bidang prasarana pemerintahan;
g. Meningkatkan keterpaduan dan sinkronisasi kegiatan yang didanai dari DAK
dengan kegiatan yang didanai dari anggaran KementerianLembaga dan kegiatan yang didanai dari APBD;
h. Mengalihkan secara bertahap dana dekonsentrasi dan tugas pembantuan yang
digunakan untuk mendanai kegiatan-kegiatan yang telah menjadi urusan daerah ke DAK. Dana yang dialihkan berasal dari anggaran Departemen Pekerjaan Umum,
Departemen Pendidikan Nasional dan Departemen Kesehatan.
2.1.5. Dana Transfer Pemerintah Provinsi