b. Pemeliharaan Ulat Sutera Bombyx mori L.
Ulat sutera yang baru menetas instar I dibagi menjadi dua kelompok perlakuan yaitu ulat sutera yang diberi pakan daun murbei Morus alba yang
tanamannya diberi pupuk dan tidak diberi pupuk dimana masing-masing terdiri dari 20 ulat dan dimasukkan ke dalam cawan petri yang sebelumnya sudah dilapisi dengan
tisu basah dan kertas alas. Daun murbei Morus alba yang diberikan dipotong kecil- kecil. Pemberian pakan diberikan tiga kali sehari yaitu pagi, siang dan sore. Pada akhir
instar I yang ditandai dengan ulat berhenti makan dan berganti kutikula molting tempat pemeliharaan ulat sutera dibersihkan dengan cara mengganti kertas alas,
mengangkat feses dan sisa pakan. Hal yang sama dilakukan pada awal dan akhir instar II sampai instar V, namun pada instar III-V daun murbei Morus alba yang diberikan
tidak lagi dipotong-potong melainkan secara utuh atau bersama cabangnya.
c. Pertumbuhan dan Efisiensi Makan Ulat Sutera Bombyx mori L.
Pengukuran pertumbuhan dan efisiensi makan dilakukan pada ulat sutera instar III-V. Pada akhir instar II ulat yang sudah berhenti makan, ditempatkan terpisah
secara individu pada cawan petri sampai ganti kutikula molting. Setelah ganti kutikula, ulat memasuki awal instar III dan ditimbang bobot badannya. Pakan daun
murbei Morus alba yang tanamannya diberi pupuk dan tidak diberi pupuk sebelum diberikan kepada ulat sutera ditimbang terlebih dahulu. Pakan yang diberikan untuk
ulat sutera instar III pada pagi hari sebesar 0,23 ghari, siang hari 0,23 g hari dan sore hari 0,23 ghari dan jumlah pakan yang digunakan selama instar III adalah 0,69 ghari.
Pada akhir instar III yang ditandai dengan ulat sudah berhenti makan dan berganti kutikula molting tempat pemeliharaan ulat sutera dibersihkan dengan cara mengganti
kertas alas, mengangkat feses dan sisa pakan. Pada akhir instar III ulat sutera ditimbang bobot badannya. Feses dan sisa pakan yang dihasilkan ulat kemudian
dikumpulkan dan dikeringkan dalam oven dengan suhu 60°C hingga beratnya konstan. Hal yang sama dilakukan pada awal dan akhir instar IV sampai instar V
namun pakan yang diberikan pada ulat sutera instar IV pada pagi hari sebesar 0,67 ghari, siang hari 0,67 ghari dan sore hari 0,67 ghari dan jumlah pakan yang
Universitas Sumatera Utara
diberikan selama instar IV adalah 2,01 ghari dan instar V pada pagi hari sebesar 1,33 ghari, siang hari 1,33 ghari dan sore hari 1,33 ghari dan jumlah pakan yang
diberikan selama instar Vadalah 3,99 ghari.
d. Pengukuran Konsumsi Makan dan Pertumbuhan Ulat Sutera Bombyx mori L.
Parameter pertumbuhan dan konsumsi makan, serta efisiensi makan ulat diukur berdasarkan metoda gravimetric Waldbauer 1968 yang telah dimodifikasi oleh
Scriber dan Slansky 1981. Pada saat ulat memasuki awal dan akhir instar III-V, ulat digulung dengan menggunakan alumunium foil dan dikeringkan di dalam oven
dengan suhu 60°C hingga beratnya konstan untuk setiap perlakuan.
Untuk mengetahui berat kering pakan yang diberikan kepada setiap larva adalah dengan mengambil suatu bagian daun yang akan digunakan untuk penelitian
dan mengeringkannya dalam oven bersuhu 60°C sampai berat daun konstan.
e. Perhitungan Indeks Nutrisi Ulat Sutera Bombyx mori L.