BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ulat sutera Bombyx mori L. merupakan salah satu jenis serangga yang mempunyai
nilai ekonomis tinggi bagi manusia. Serangga ini adalah produsen serat sutera yang merupakan bahan baku sutera dibidang pertekstilan, benang bedah, parasut dengan
kualitas tinggi, dan belum bisa dikalahkan oleh serat sutera buatan Sampe et al, 1993. Kegiatan persuteraan alam merupakan salah satu upaya untuk mendukung
program rehabilitasi lahan dengan meningkatkan daya dukung lahan melalui budidaya tanaman murbei yang dikombinasikan dengan pemeliharaan ulat sutera dan
penanganan pasca panennya. Usaha sutera alam dipandang sebagai salah satu usaha yang mempunyai harapan untuk mensejahterakan masyarakat karena sifatnya yang
padat karya dan dapat dengan memanfaatkan kawasan hutan yang masih terlantar Fauziah, 2007.
Menurut Sunanto 1997, daun murbei merupakan pakan tunggal dengan
tingkat palatabilitas tinggi bagi Bombyx mori L. Pada daun murbei terdapat suatu zat
perangsang yaitu glukosida dan penolakan memakan daun tumbuhan lain karena tidak adanya zat perangsang tersebut. Menurut Sangaku 1975, bahwa ulat sutera
menggunakan indera penciumnya dalam memilih-milih daun untuk dikonsumsi.
Menurut Nasreen et al.,1999 tanaman murbei yang memiliki potensi untuk dapat menghasilkan produktivitas yang tinggi pada sutera adalah M. alba karena jenis
ini memiliki kandungan gizi yang terbaik dibandingkan jenis morus yang lainnya. Daya gulung benang yang sangat tinggi pada ulat yang di beri makan daun M. alba
var kanva mencapai 95,8 Pudjiono Na’iem, 2007.
Universitas Sumatera Utara
Untuk meningkatkan hasil industri persuteraan alam ini perlu ditingkatkan kualitas dan kuantitas daun murbei, karena daun murbei merupakan pakan ulat sutera
Budisantoso, 1990. Kualitas daun murbei sangat dipengaruhi oleh kondisi tanah, baik oleh kesuburan tanah, derajat keasaman, bentuk pemangkasan, pengairan, tebal
tipisnya daun dan lama mendapat sinar matahari. Untuk mempertahankan struktur tanah pada kebun murbei diperlukan humus yang cukup, karena itu sangat dianjurkan
pemberian pupuk dan bahan organik lain Samsijah, 1984.
Pupuk organik pupuk kandang merupakan bahan pembenah tanah yang paling baik dibanding bahan pembenah lainnya. Nilai pupuk yang dikandung pupuk
organik pada umumnya rendah dan sangat bervariasi, misalkan unsur nitrogen N, Fosfor P, dan Kalium K tetapi juga mengandung unsur mikro esensial lainnya.
Sebagai bahan yang dapat memperbaiki struktur tanah, pupuk organik membantu dalam mencegah terjadinya erosi dan mengurangi terjadinya retakan tanah. Pemberian
bahan organik mampu meningkatkan kelembapan tanah. Nitrogen dan unsur hara lain yang dikandung pupuk organik dilepaskan secara perlahan-lahan. Penggunaan secara
berkesinambungan akan banyak membantu dalam kesuburan tanah Sutanto, 2002.
1.2 Perumusan Masalah