nyata p0,05. Menurut Waldbauer dan Friedman 1984, nilai ECD dipengaruhi oleh faktor-faktor berupa laju metabolisme, defisiensi vitamin, dan ketidakseimbangan
nutrisi lainnya. Nilai ECD juga dipengaruhi oleh pertambahan bobot badan, bahan kering pakan yang dikonsumsi dan berat kering feses yang diekskresikan.
4.4 Efisiensi Konversi Pakan Yang Dimakan ECI Ulat Sutera Instar III, IV
dan V
Hasil perhitungan efisiensi konversi pakan yang dikonsumsi ECI ulat sutera instar III, IV dan V yang diberi tanaman murbei Morus alba yang diperlakukan dengan
pupuk dan tanpa pupuk dapat dilihat pada Gambar 4.4 berikut ini.
Gambar 4.4 Rata-Rata Konversi Pakan Yang Dikonsumsi ECI Ulat Sutera
Bombyx mori L. Yang Diberi Daun Murbei Morus alba Dengan Perlakuan Yang Diberi Pupuk Dan Tanpa Pupuk Selama Instar
III, IV dan V. Huruf Yang Sama Pada Pengamatan Berbeda Adalah
Tidak Berbeda Nyata Pada Taraf 5 p0,05.
Dari Gambar 4.4 di atas terlihat bahwa efisiensi konversi pakan yang dimakan ECI ulat sutera instar III untuk yang mengkonsumsi daun murbei tanpa pupuk sebesar
66,95 lebih rendah dibandingkan ulat sutera yang mengkonsumsi daun murbei yang diberi pupuk dengan nilai konversi pakan yang dimakan sebesar 70. Efisiensi
konversi pakan yang dimakan ECI ulat sutera instar IV untuk yang mengkonsumsi daun murbei yang tanpa pupuk sebesar 35,05 lebih rendah dibandingkan ulat sutera
a
a a
a b
b
20 40
60 80
100 120
Instar III Instar IV
Instar V
Nilai E
CI
Instar
Tanpa Pupuk Pupuk
Universitas Sumatera Utara
yang mengkonsumsi daun murbei yang diberi pupuk dengan nilai konversi pakan yang dimakan sebesar 53,85. Efisiensi konversi pakan yang dimakan ECI ulat
sutera instar V untuk yang mengkonsumsi daun murbei yang tanpa pupuk sebesar 15,75 lebih rendah dibandingkan ulat sutera yang mengkonsumsi daun murbei yang
diberi pupuk dengan nilai konversi pakan yang dimakannya sebesar 48,4.
Dari hasil penelitian yang didapat bahwa nilai efisiensi konversi pakan yang dimakan ECI pada daun murbei Morus alba yang diberi pupuk lebih tinggi
dibandingkan dengan daun murbei Morus alba tanpa pupuk walaupun secara statistik pada instar III tidak berbeda nyata p0,05, sedangkan pada instar IV dan V berbeda
nyata p0,05. Menurut Katsumata 1964, pada setiap instar, mula-mula makanannya sedikit lalu semakin bertambah, sedangkan lamanya waktu yang
digunakan larva-larva itu makin berangsur-angsur menjadi panjang. Banyaknya daun yang dimakan ulat sutera berangsur-angsur bertambah sesuai dengan perkembangan
hidupnya. Menurut Samsijah Kusumaputra 1978, menyatakan bahwa konsumsi
pakan larva meningkat pesat dari instar IV ke instar V, hal ini dihubungkan dengan pembentukan kelenjar sutera. Menurut Scriber Slansky 1981, nilai efisiensi
konversi pakan yang dimakan ECI bervariasi tergantung pada makanan yang dicerna dan proporsi jumlah bagian makanan yang diubah menjadi massa tubuh, dan
dimetabolisme untuk menghasilkan energi untuk pertumbuhan dan perkembangannya.
4.5 Perkiraan Pakan Yang Dicerna AD Ulat Sutera Instar III, IV dan V