VI-85
komponen kritis yang direncanakan dengan perawatan TD Time Directed dan 3 komponen yang direncanakan dengan perawatan FF Find Failure.
4. Interval pergantian optimum komponen Termokopel LS, Termokopel ESU,
Termokopel ESL, Thermocontrol LS, Thermocontrol ESU dan Thermocontrol ESL masing-masing adalah sebesar 15 hari, 7 hari, 22 hari, 53 hari, 40 hari
dan 37 hari. 5.
Dengan diterapkannya metode RCM sebagai metode perawatan yang baru, maka dapat dilihat adanya potensi penurunan downtime sebesar 27.57 atau
sekitar 51.87 jam downtime, peningkatan reliability komponen dan peningkatan profit sebesar Rp. 88700129.28tahun.
7.2. Saran
Adapun saran-saran yang dapat diberikan sebagai masukan bagi perusahaan antara lain:
1. Perusahaan menerapkan metode Reliability Centered Maintenance RCM
sebagai metode perawatan yang baru untuk mengurangi kerugian biaya perawatan sebagaimana yang disebabkan oleh metode perawatan sekarang.
2. Perusahaan tidak ragu dalam mempersiapkan sejumlah anggaran yang
ditujukan untuk pengadaan komponen-komponen kritis di Departemen Teknik PT Jakarana Tama Medan agar perusahaan dapat menerapkan metode RCM.
3. Penerapan RCM ini memerlukan sosialisasi dan pelatihan kepada operator
khususnya bagi Departemen Teknik Jakarana Tama Medan, sehingga operator memperhatikan jadwal pergantian komponen dan kondisi mesin yang
Universitas Sumatera Utara
VI-86
dioperasikan sehingga kegiatan condition monitoring dapat berjalan dengan baik dan apa yang menjadi harapan dalam penerapan RCM ini dapat tercapai.
Universitas Sumatera Utara
II-25
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1. Sejarah Perusahaan
PT. Jakarana Tama merupakan salah satu anak perusahaan PT. Wicaksana Group yang didirikan pada tahun 1984 yang memulai kiprahnya dalam bidang
distributor. Tahun 1988 dilakukan penyederhanaan di PT. Wicaksana Group dimana semua anak perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha distributor
digabungkan menjadi PT. Wicaksana, sedangkan PT. Jakarana Tama beralih bidang usaha menjadi usaha produksi bidang makanan. Pemilihan usaha dalam
bidang industri makanan ini juga dapat dikaitkan dengan himbauan dan usaha pemerintah pada saat itu, yakni pengadaan makanan yang bergizi dan non beras.
Pendirian pabrik pertama PT. Jakarana Tama dilakukan di Ciawi, Bogor dan produk pertama yang dihasilkan adalah mie instan dengan merek dagang
”Michiyo”. Perusahaan ini kemudian melihat perkembangan yang pesat terhadap produknya, dimana banyak permintaan terhadap produk tersebut yang datangnya
dari luar pulau Jawa yang seringkali tidak dapat dipenuhi, baik dalam segi jumlah maupun dari waktu pengiriman. Untuk memenuhi permintaan yang datangnya
dari luar Pulau Jawa tersebut, khususnya dari Pulau Sumatera maka didirikan pabrik yang berlokasi di Medan dan mulai dibangun pada bulan November tahun
1992. Produksi perdana dilakukan pada tanggal 7 Juni 1993 dan sekaligus menjadi peresmian berdirinya PT. Jakarana Tama, sedangkan produksi komersialnya
dimulai pada bulan Juli 1993.
Universitas Sumatera Utara
II-26
Dalam perjalanan perusahaan ini, dapat dilihat bahwa disamping mencapai tujuan-tujuan bagi pihak perusahaan sendiri, terdapat pula tugas dan tanggung
jawab yang senantiasa dilaksanakan, yakni: 1.
Membantu pemerintah dalam meningkatkan gizi masyarakat. 2.
Membantu mengembangkan produksi makanan yang bergizi. 3.
Memperluas lapangan pekerjaan bagi masyarakat, khususnya masyarakat di sekitar pabrik.
2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha