52
3.8. Teknik Analisis Data
Dalam menganalisis data yang diperoleh sehubungan dengan masalah price to book value, metode yang digunakan adalah analisis
kuantitatif.
3.8.1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata mean, standar deviasi, varian, maksimum,
minimum, sum, range, kurtosis, dan skewness kemencengan distribusi Ghozali, 2006. Statistik deskriptif merupakan statistik yang
menggambarkan atau mendeskripsikan data menjadi sebuah informasi yang lebih jelas dan mudah untuk dipahami.
3.8.2. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik dilakukan untuk mendapatkan perkiraan yang efisiensi dan tidak bias sebelum melakukan analisis regresi berganda.
Adapun syarat uji asumsi klasik yang harus dipenuhi yaitu:
3.8.2.1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memilki distribusi
normal Ghozali, 2011. Pengujian ini diperlukan karena untuk melakukan uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual
mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid.
Universitas Sumatera Utara
53 Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual
berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. Uji statistik yang digunakan adalah uji Kolmogorov-
Smirnov, dengan menggunakan tingkat signifikan 5 maka jika nilai asymp.sig 2-tailed di atas nilai signifikan 5 artinya
variabel residual berdistribusi normal.
3.8.2.2. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas
independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen Ghozali, 2011. Jika
variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel itu tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen
yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol. Untuk mendeteksi adanya multikolinearitas, dapat dilihat dari
Value Inflation Factor VIF dan nilai Tolerance. Apabila nilai VIF 10, terjadi multikolinieritas. Sebaliknya, jika VIF 10, tidak
terjadi multikolinearitas. Dan jika kita lihat dari nilai Tolerance, apabila nilai Tol 0,10 tidak terjadi multikoliniearitas dan
sebaliknya jika nilai Tol 0,10, maka terjadi multikolinieritas.
Universitas Sumatera Utara
54
3.8.2.3. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam suatu model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada
periode t dengan kesalahan pada periode t-1 atau sebelumnya Erlina, 2011. Prasyarat yang harus terpenuhi adalah tidak adanya
autokorelasi dalam model regresi. Metode pengujian yang sering digunakan adalah dengan uji
Durbin-Watson uji DW dengan ketentuan sebagai berikut Erlina, 2011:
1 Bila nilai DW terletak antara batas atas DU dan 4-DU, maka koefision autokorelasi sama dengan nol berarti tidak ada
autokorelasi. 2 Bila nilai DW lebih rendah daripada batas bawah atau DL, maka
koefisien autokorelasi lebh besar dari nol, artinya terdapat autokorelasi.
3 Bila nilai DW lebih besar daripada 4-DL, maka koefisien autokorelasi lebih kecil dari nol, berarti ada autokorelasi negatif.
4 Bila nilai DW terletak di antara batas atas DU dan batas bawah DL atau DW terletak antara 4-DU dan 4-DL, maka
hasilnya tidak dapat disimpulkan.
Universitas Sumatera Utara
55
3.8.2.4. Uji Heteroskedastisitas