18
2.4 FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI REAKSI
TRANSESTERIFIKASI 2.4.1 Kandungan Air pada Minyak
Waktu reaksi yang singkat cenderung memberikan konversi yang tinggi melalui penggunaan katalis basa bila dibandingkan dengan katalis asam.
Transesterifikasi dengan katalis basa sangat dipengaruhi oleh kandungan air yang menyebabkan reaksi parsial saponifikasi [56, 57]. Pada transesterifikasi dengan
katalis basa menggunakan minyak dengan kadar asam lemak bebas di atas 1, reaksi membutuhkan jumlah katalis yang jauh lebih banyak untuk menetralisasi
asam lemak bebas [58].
2.4.2 Suhu Reaksi
Semakin tinggi suhu reaksi dapat meningkatkan laju reaksi dan menurunkan waktu reaksi yang dibutuhkan, yang disebabkan oleh penurunan viskositas
minyak. Transesterifikasi biasanya dilangsungkan pada suhu di bawah titik didih alkohol untuk mencegah evaporasi alkohol [58]. Namun, menurut kajian Berrios,
[2], suhu reaksi transesterifikasi berada pada rentang 60 – 80 °C.
2.4.3 Konsentrasi Katalis
Penggunaan katalis yang banyak dapat meningkatkan konversi trigliserida menjadi biodiesel. Jika katalis yang digunakan tidak mencukupi, maka konversi
menjadi tidak maksimal [59]. Pada kajian yang dilakukan oleh Margaretha [15] dengan menggunakan minyak sawit, metanol, dan katalis CaO dari cangkang
Pomacea sp. , berat katalis yang digunakan berada dalam interval 1 hingga 5,
dimana yield tertinggi sebesar 95,61 dapat dicapai pada penggunaan katalis sebanyak 4. Sedangkan kajian yang dilakukan oleh Niju [17] dengan
menggunakan minyak jelantah, metanol, dan katalis CaO dari cangkang tiram, berat katalis yang digunakan berada dalam interval 5 hingga 10, dimana yield
tertinggi 94,25 dapat dicapai pada penggunaan katalis sebanyak 7.
Universitas Sumatera Utara
19
2.4.4 Waktu Reaksi
Secara umum, konversi menjadi ester akan semakin meningkat dengan bertambahnya waktu reaksi. Reaksi akan berlangsung lambat pada awal reaksi
[60]. Yield akan meningkat hingga mencapai maksimum dan kemudian akan menurun seiring pengingkatan waktu reaksi. Hal ini disebabkan oleh hidrolisis
ester [3]. Bedasarkan kajian terhadap penggunaan minyak jelantah dan metanol sebagai bahan baku transesterifikasi menjadi biodiesel, biasanya menggunakan
waktu reaksi 2 jam [6, 17].
2.4.5 Rasio Molar Alkohol dan Minyak
Penggunaan alkohol yang berlebih dapat meningkatkan konversi minyak atau lemak menjadi ester dalam waktu yang singkat. Sehingga, yield biodiesel
akan meningkat seiring peningkatan konsentrasi alkohol sampai batas tertentu [58]. Penggunaan katalis CaO dan metanol dikaji oleh beberapa peneliti, seperti
Niju [17] yang mencapai yield 94,25 dengan rasio molar metanol terhadap minyak sebesar 12 : 1 serta Sirisomboonchai [6] yang mencapai yield 86
dengan rasio molar metanol terhadap minyak sebesar 6 : 1.
2.4.6 Kecepatan Pengadukan